Bab 28

1791 Kata

Kania mengangguk. Ia mengajak mamanya duduk di tepian ranjang. Gadis itu memakai jeans dan hoodie oversize milik Nala. “Bia nggak permasalahin kamu mau nginep atau pergi ke mana pun. Tapi, seharusnya kamu bilang dulu, Sayang. Izin sama Bia.” Nasihat itu diucap dengan nada lembut. Yasmin mengusap kepala Kania, penuh sayang. “Maafin Kania, Bia. Semalem Kania liat Bia lagi pada fokus ke acara Om. Jadi, Kania segan buat izin, apalagi Nala udah nunggu.” Kania memutar kepala, memberanikan diri untuk menatap Yasmin yang matanya berbinar. “Lain kali jangan diulangi, ya?” Mengangguk, Kania lantas memeluk Yasmin. “Iya, Bia. Maafin Kania.” Yasmin mengusap lembut punggung Kania lalu mengakhiri pelukannya. Ia tersenyum lagi. “Kamu belum makan siang, kan?” “Belum, Bia.” “Kalau gitu, kamu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN