5

4109 Kata
Para siswi hampir saja pingsan reyhan mengatakan sesuatu yang tak terduga yang terdengar mirip dengan lamaran seorang pria kepada calon istrinya. putri selaku guru magang tak bisa berkutik ketika dirinya dirayu oleh muridnya sendiri. Pasalnya gadis berrambut panjang itu baru kali ini dirayu oleh seorang laki - laki yang meyinggung menjadi suami. Kekasihnya saja, alex tidak pernah mengatakan hal seperti itu. Mereka baru berpacaran kurang dari satu tahun dan juga alam belum pernah sekalipun mengatakannya. Jadi, saat ini wajah putri sudah merona layaknya remaja putri labil. "ano...re...reyhan, terima kasih atas jawabanmu. Tapi apa kau tidak ada cita - cita lain?" putri berusaha menetralkan suasana di dalam ruang kelas yang sedari ia masuk terasa berat dan menegangkan juga detak jantungnya yang semakin cepat. "Menjadi pengusaha sukses dan membina bahtera rumah tangga bersama dengan anda, putri," jawab reyhan sebari mengedipkan sebelah matanya kepada putri. putri tersenyum kaku, gugup dan juga bingung. Semakin aneh saja jawaban remaja tampan itu. "Ya..ya..sudahlah. Lebih baik kita mulai pelajarannya," ujar putri tak memedulikan reyhan yang masih berdiri di tempat duduknya. Ia mempersiapkan agenda dan materi yang akan ia sampaikan kepada murid - muridnya. "kak putri! reyhan masih berdiri!" seru bayu. Iseng. putri menoleh ke belakang, tepatnya ke arah reyhan yang masih berdiri. "Kenapa kau masih berdiri, reyhan?" tanya putri dengan polosnya. "Anda tidak menyuruhku untuk duduk," jawab reyhan . putri sweatdrop dengan tingkah reyhan . "Silakan duduk kembali!" perintah putri dengan tenang. reyhan pun langsung duduk. Ia mengeluarkan buku catatannya. Pandangannya selalu tertuju kepada guru cantik itu. Mata pelajaran matematika yang memang tidak membuat pemuda baru mengalami masa pubertas itu merasa sulit menjadi semakin mudah. 'Pucuk dicinta ulampun tiba. Kau datang menghampiriku. Kan ku pastikan kau tidak akan lepas dariku, sayang,' batin seseorang yang menatap tajam kepada guru cantik itu. putri merasa ada seseorang yang sedang memerhatikannya. Tapi ia tak memedulikan hal itu. Ia tetap melanjutkan tugasnya sebagai seorang guru magang yaitu mengajari murid - muridnya. Bel ganti pelajaran pun berbunyi. putri merasa lega dan tenang karena sudah bisa ke luar dari ruang kelas yang isinya murid pintar semua. Kalau sudah pintar, untuk apa pergi ke sekolah? Apalagi siswa seperti randa . Ia selalu bertanya kepadanya tentang semua materi yang putri jelaskan. Padahal putri tahu jika randa termasuk salah satub siswa terpintar di sekolah tempat ia ajar untuk semestara waktu. Dengan menjawab pertanyaan darinya membuat seorang selfi jantungnya hampir terlepas dari tepatnya. putri takut jawaban atas pertanyaan dari materi yang randa tanyakan ternyata salah dan mengecewakan. putri pun ke luar dari ruang kelas reyhan berada. deo merasakan sesuatu yang tidak beres dengan teman sekelasnya yang duduk di belakangnya. "Heh, reyhan !" gumam deo sebari menoleh ke belakang dengan tatapan menyelidik. "apa," jawab reyhan sambil memasukkan buku catatan ke dalam tas sekolahnya. "Guru cantik itu..jangan - jangan.." ucap deo terputus - putus dan seperti sedang menimang suatu hal. "Dia putriku," jawab reyhan singkat, padat dan jelas. deo tersenyum. "Pantas saja kau antusias sekali tadi. Ternyata dia orangnya," balas deo. "Aku suka pada guru cantik itu. Manis, cantik, imut dan juga..." ujar danu, sontak reyhan memotong pembicaraanya. "Dia milikku, danu!" ucap reyhan penuh tekanan kepada temannya itu tak lupa matanya menatap tajam ke arah danu. danu tersenyum. "Aku tahu. Aku tidak akan merebut guru cantik itu. Tenang saja, reyhan," balas danu. Ia hanya menguji perasaan sahabatnya itu. "oh," gumam reyhan tidak jelas. 'Enak saja ia mau merebut gadis incaranku,' batin reyhan . Saatnya makan siang. Hari ini reyhan tidak pergi ke tempat ia biasanya . Ia memilih makan di dalam ruang kelasnya yang sepi. Entah mengapa ia sangat ingin makan di sana. Bekal makan siang pun habis. reyhan merogoh ponsel di saku celananya. reyhan tersenyum saat melihat beranda sss miliknya. putri menandainya dalam sebuah postingan yang berisi foto pesta tadi malam. Dirinya juga ikut terfoto. Tanpa sengaja reyhan melihat komentar dari seseorang dengan nama akun alex . Isi komentarnya sangat pedas dan menyebalkan. Apalagi saat ia membaca jika balasan dari komentar tersebut berasal dari guru cantik incarannya, putri. meminta maaf kepada sang pemilik akun agar tidak terjadi kesalah pahaman. Dada reyhan terasa sesak saat membaca komentar dari putri dan pemilik akun itu. 'Sial! Kenapa dadaku terasa sakit sekali? Apa seperti ini saat aku menolak perasaan para gadis yang pernah menembakku?,' batin reyhan sebari meremas d**a kirinya. Berada di ruang kelas membuatnya gerah. Bukan karena ruangannya melainkan karena komentar sss tadi. randa pun berniat untuk berjalan santai menunggu bel masuk berbunyi. Ia terus melangkahkan kakinya sampai seseorang menabraknya. "Ah. Ma..maaf," ujar seseorang yang menabrak reyhan . "Ka..kau?" beo reyhan . Terkejut dan juga heran karena orang yang menabraknya adalah guru cantik yang ia sukai. putri pun meninggalkan reyhan yang masih diam mematung. Tiba - tiba sekelompok siswa berlari ke arahnya seraya meneriakkan nama guru cantik tadi. "kak putri !!" "Makan sianglah denganku!!" "Jadilah guru dalam hidupku!" "bu putri !! Menikahlah denganku!!" Begitulah teriakan dari para siswa yang kelebihan hormon dan menjadi penggemar sekaligus saingan reyhan . reyhan tak akan membiarkan guru manisnya. Apalagi kepada siswa - siswa ingusan yang bar - bar meneriaki dan mengejar gadis incarannya. Secepat kilat,reyhan berlari menyusul putri dan menarik tangan guru baru itu lalu membawanya masuk ke dalam sebuah ruangan kosong a.k.a menyembunyikan gadis cantik itu dari kejaran sekelompok serigala liar yang ingin menerkam gadis manis pujaan hatinya. "Ssst. Diam di sini putri," bisik reyhan. putri patuh dengan perintah dari reyhan . Suara langkah dan teriakan dari para murid yang meneriaki namanya pun telah melewati ruangan tersebut. putri mengelus d**a. Jika reyhan tidak menolongnya, maka dia akan habis tertangkap oleh para siswa bar - bar itu. "A..ano..te..terima kasih, reyhan," ucap putri merasa malu dan gugup. putri menoleh ke belakang. Ia melihat muridnya yang sedang memerhatikan sesuatu. Bukan sesuatu melainkan seseorang. reyhan sedang melihat dua manusia berbeda gender yang melakukan hal tak terpuji di gudang olahraga tepat ia dan putri bersembunyi hanya saja dua orang itu berada dalam ruang paling pojok. putri sudah tidak kuat melihat adegan panas yang ia saksikan secara live di depan matanya. Ia pun menarik tangan randa dan membuka pintu dengan perlahan supaya tidak mengganggu aktivitas panas yang tidak pantas dilakukan oleh murid SMA. reyhan terkejut karena putri menarik tangannya dan membawanya ke luar dari ruangan laknat tersebut. selfi menyeret randa hingga jauh dari tempat kejadian perkara. Tepatnya di bawah tangga tempat yang cukup sepi. putri kelelahan karena menarik tangan muridnya. Nafasnya terengah - engah. "Mereka sudah tidak waras. Masih sekolah sudah berani melakukan hal tidak senonoh. " ujar putri " ya,mereka tidak punya malu melakukan hal seperti itu?" kesal reyhan kepada dua manusia itu "Eh?" beo putri. "Gadis itu..dia berkali - kali menyatakan perasaannya kepadaku. Mengaku menyukaiku dan tergila - gila padaku. Nyatanya ia melakukan hal aneh dengan laki - laki lain," ujar reyhan . putri paham apa yang sedang reyhan ceritakan. reyhan merasa telah dipermainkan oleh siswi itu. Pasti reyhan sakit hati. "Yang sabar ya, reyhan. Mungkin dia bukan gadis yang baik untukmu," ucap putri sebari mengusap rambut milik reyhan . reyhan duduk di samping putri hingga putri bisa dengan menyentuh dan membelai rambutnya. "reyhan pasti akan mendapatkan gadis yang lebih baik dan lebih cantik dari dia," tambah putri masih mengusap rambut reyhan sambil tersenyum. Wajah reyhan merona meski gadis pujaannya salah paham dengan apa yang ia jelaskan. Tapi reyhan senang karena putri mengusap rambutnya. "Aku tidak menyukai perempuan itu, putri. Laki - laki mana yang menyukai perempuan yang pernah melakukan kegiatan hal kotor dengan lelaki lain? Pantas saja ia menawarkan diri untuk ku jamah. Ternyata dia sudah tidak punya mahkota lagi. Aku beruntung karena tidak pernah tertarik pada perempuan macam itu," jelas reyhan panjang lebar. Ia malah menarik telapak tangan guru cantik itu lalu mencium telapak tangannya dengan lembut. Wajah putri merona. Ia segera menarik tangan yang reyhan kecup. "Ma..maafkan aku, putri," ucap reyhan sebari memalingkan wajahnya ke arah lain asalkan tidak ke arah guru cantik itu. Jantungnya berdetak lebih cepat. "A..ah ya. Tidak..apa - apa," jawab putri juga gugup. Jantungnya juga berdebar lebih cepat dari biasanya atas tindakan murid tampannya. Bisa - bisanya putri tersipu malu mendapat perlakuan aneh dari murid SMAnya. Teng teng. Bel masuk berbunyi menyadarkan lamunan kedua sejoli berbeda gender itu. putri pun bangkit dari duduknya, begitu pula dengan reyhan yang duduk di sampingnya tapi kejadian naas menimpa mereka. Kaki kanan putri tersangkut oleh kaki kirinya sendiri hingga membuatnya terjatuh dan menimpa tubuh reyhan. Wajah kedua sejoli itu memerah. putri segera bangun. Ia malu sekali. Setelah meminta maaf kepada muridnya, putri berjalan dan meninggalkan reyhan. 'Dia tambah manis saja. Aku jadi semakin ingin memiliki putri dalam hidupku . Ternyata jatuh cinta rasanya tidak buruk juga. Seperti ada ribuan kupu - kupu yang terbang di dalam perutku,' batin reyhan , berbaring di atas ubin sambil tersenyum. "putri.."gumamnya Skip time Waktunya pulang. Semua murid SMA tuna bangsa ke luar dari kelasnya masing - masing, tak terkecuali reyhan . Ia berniat untuk pulang bersama guru magang cantik nan imut, putri. reyhan menunggu di dekat ruang guru. Ia cemas kepada putri karena saat istirahat tadi gadis muda itu dikejar oleh para siswa bar - bar. Tak sampai lima menit pemuda tampan itu menunggu, sang gadis pujaan hati ke luar dari ruang guru seorang diri dan melewatinya. "re...reyhan ? Sedang apa di sini?" tanya putri sebari celingak celinguk memerhatikan tempat mereka berada. Takut ada orang yang melihat mereka. "Menunggumu," jawab reyhan singkat dengan wajah datarnya. "Menungguku?" beo putri. "Aku khawatir padamu. Tadi siang putri dikejar para fans fanatikmu yang sangat liar mirip segerombolan serigala kelaparan. Fans fanatik itu sangat menyeramkan lho. Aku saja hampir terluka saat punya fans," jelas reyhan dengan maksud terselubung. putri mengangguk paham. "Jadi? Kita akan pulang bersama?" ajak reyhan dengan santai. "Eh? Tapi..aku masih ada pekerjaan lain," jawab putri berniat menolak ajakan pulang bersama reyhan "Kau masih bekerja lagi? Sekarang kan sudah sore, putri," gumam reyhan , heran dan tak percaya dengan guru cantik yang masih harus bekerja setelah seharian mengajar di sekolah tempat ia belajar. "Apa kau tidak lelah?" tanya reyhan, sedikit kecewa. "Sedikit. Tapi aku harus bekerja. Kau tahu kan hidup di kota besar tidaklah mudah dan membutuhkan banyak biaya," jelas putri. Mereka berdua mengobrol sambil berjalan ke luar dari gedung sekolah. "Kalau aku sudah lulus kuliah dan bekerja, putri tak perlu bekerja. Biar aku saja yang bekerja," balas reyhan dengan wajah serius. "A..apa yang baru kau katakan, reyhan?" beo putri. Menoleh ke sampingnya tepat ke arah reyhan yang sedang berjalan di sampingnya. "Lupakan saja apa yang aku katakan barusan, putri," jawab reyhan dengan nada dingin. reyhan dan putri pun berjalan bersama layaknya sepasang kekasih. Tidak akan ada yang menyangka jika sang gadis berusia lebih tua karena parasnya yang imut dan cantik. reyhan terus berjalan mengikuti putri ke manapun ia berada. Ia bukan seorang stalker karena ia berada di dekat dan mengekori gadis itu secara terang - terangan. putri bingung atas sikap reyhan tapi ia tak begitu memedulikannya. Sepanjang perjalanan mereka hanya diam walau sesekali putri berbicara guna menghangatkan suasana yang terasa canggung. reyhan juga tak biasanya ia mati kutu. Ingin mengajak gadis mungil itu berbicara tapi lidahnya terasa kelu dan kaku. Berjalan berdampingan dengan seorang gadis bisa membuatnya aneh. Padahal tadi ia baik - baik saja. Mungkin begini rasanya saat berada di dekat seseorang yang disukai. Mereka pun tiba di depan sebuah kafe. putri memasuki kafe tersebut begitu pula dengan pemuda yang berdiri di belakangnya. Kebetulan kafe itu sedang banyak pelanggan. Jadi putri dengan cepat berjalan melewati para pembeli menuju ruangan yang tak reyhan ketahui. Mungkin ruang ganti. Berarti kafe ini adalah tempat putri bekerja. reyhan duduk di tempat kosong. Tak beberapa seorang pemuda berjalan mendekatinya. "Kau pacarnya putri kan?" tanya seorang pemuda. "Hah?" beo reyhan . Ia terkejut "Tolong bantu kami sehari saja. Pegawai lain tak masuk dan kami kekurangan tenaga kerja," pinta pemuda yang mengenakan baju pelayan itu. "Eh?" reyhan belum menjawab iya atau tidak tapi pemuda itu menarik tangan reyhan dan membawanya pergi dari tempat menuju ke sebuah ruangan yang bertuliskan dengan ruang ganti. "Nah, pakai baju ini. Kau harus menolong kami. Ok! Sampai bertemu di depan pelanggan," ucap pemuda itu. Kemudian meninggalkan randa yang dipenuhi dengan tanda tanya di atas kepalanya. "Apa yang harus ku lakukan?" tanya reyhan kepada dirinya sendiri. Ia senang disangka sebagai kekasih gadis pujaannya tapi ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan dengan seragam kerja yang pemuda itu berikan kepadanya. "Pakai saja," gumam reyhan. Ia pun mengenakan seragam pelayan ala butler negeri benua Eropa. reyhan pun becermin guna melihat penampilannya saat ini. Ia tersenyum menggoda kemudian memasang wajah datar andalannya. Pintu ruang ganti terbuka. Menampilkan sesosok pemuda tampan dengan setelan pelayan berjas hitam dan bercelana panjang hitam pula. Terpasang dasi kupu - kupu berwarna di kancing kemeja paling atas. Wajah yang tampan, kulit putih bersih, badan yang tinggi dan kekar. Membuat semua gadis memandang takjub terhadap pemuda tersebut tak terkecuali gadis gadis cantik yang mengenakan baju pelayan. "re..reyhan?!" seru putri. Ia menyadari pemuda tampan itu adalah randa. "Kenapa reyhan memakai kostum butler? Kamu kan bukan pelayan di kafe ini?" tanya putri berdiri di dekat pemuda tampan itu. "Seseorang memintaku untuk membantu bekerja di kafe ini.dia bertubuh gendut dan rambutnya sedikit pendek " jawab reyhan denga berbisik ke telinga selfi karena tidak akan terdengar jika tidak begitu. Tubuh reyhan sedikit membungkuk. " tubuh gendut ? Pasti galang . Dasar! Maafkan dia ya, reyhan. Kau boleh ganti baju kok," ujar putri. Ia tampak tak terima karena reyhan disuruh bekerja. reyhan masih sekolah dan juga putri bertanggung jawab sebagai guru dan wali reyhan di luar rumahnya. "Tidak apa - apa kok,putri. Aku tidak keberatan melakukannya," sahut reyhan tersenyum tulus sebari mengusap pipi putri Blush.Wajah putri merona. Ia merasa aneh ketika diperlakukan seperti itu oleh reyhan. Interaksi kedua sejoli itu membuat kesalah pahaman mengenai hubungan mereka berdua. Termasuk anggapan dari pegawai lain yang tak sengaja menyaksikan adegan manis itu. "Ehem. Sekarang sudah waktunya kerja. Kalian malah bermesraan. Pegawai yang lain sedang kerepotan!" gumam seorang wanita dewasa bernama raina. "Ba..baik. Maafkan kami," sahut putri. ia menarik tangan reyhan dan meninggalkan wanita dewasa itu. 'Pacar putri tampan juga. Daripada yang si alex itu . Jutek dan menyebalkan tempo hari menjemputnya,' batin raina . Ia melangkah menuju ruangan lain. putri memulai tugasnya untuk menyambut tamu dengan senyum manis dan sikap ramahnya. Sedangkan reyhan diberikan tugas untuk mencatat pesanan karena daya ingatnya yang tinggi. Semua pelanggan berjenis kelamin perempuan memandang pemuda yang baru mengalami pubertas itu dengan tatapan menjijikkan layaknya kucing menatap tikus. Tatapan yang sangat tajam dan memuakkan. Begitulah yang reyhan rasakan. Derita jadi pemuda tampan. Di manapun berada selalu menjadi pusat perhatian para kaum hawa. Sesekali reyhan melirik ke arah gadis cantik yang memakai bando di atas rambutnya yang dibiarkan tergurai yang sedang menyapa tamu sambil tersenyum manis. Terkadang ada pemuda yang berani menggoda gadis manis itu. Ingin sekali reyhan memukul para laki - laki yang berani menggoda gadis pujaannya. Namun apalah daya. selfi hanya tetangganya, gurunya dan juga kakak perempuannya di dunia maya. Tak lebih dari itu ia tak punya hak atas diri putri. Beberapa jam kemudian, saatnya kafe tutup. reyhan belum makan malam. Ia terlihat lelah dan juga tak bertenaga. Tapi ia memaksakan dirinya dan tak memedulikan keadaannya yang sudah kelelahan. reyhan pulang bersama putri. Ia tidak merasa bahagia. Kepalanya serasa berat dan berputar - putar. Ia terus berjalan di belakang putri. Tanpa sengaja badan reyhan menubruk punggung putri sehingga pemilik punggung pun mau tak mau menoleh ke belakang. "reyhan, ada a.." sebelum putri melanjutkan perkataannya, reyhan hampir saja pingsan. putri menyentuh keningnya. "Demam? Kenapa kau memaksakan diri? Harusnya kau pulang bukan mengikutiku dan malah membantuku bekerja," ujar putri. Ia menggandeng lengan reyhan . Cukup sulit karena perbedaan tinggi badan mereka yang sangat jauh. "Aku tidak apa - apa, putri . Aku...masih kuat berjalan," gumam reyhan . Ia memaksakan diri untuk berjalan. "Sudah. Jangan banyak bicara. Itu ada bus. Ayo naik! randa masih bisa naik kan?" tanya putri. Ia merasa bersalah dan juga khawatir. "Aku kuat. Aku kan laki - laki," jawab reyhan . Ia pun memasuki bus diikuti oleh putri dari belakangnya. Bus yang mereka naiki dalam keadaan kosong. Penumpang hanya mereka berdua. putri duduk di dekat reyhan. Ia mengipasi muridnya karena keringat bercucuran dari dahi melewati wajahnya. "Maafkan aku, reyhan. Harusnya tadi aku memaksamu untuk pulang dan tidak membiarkanmu mengikutiku hingga tempat kerjaku. Aku malu karena telah gagal menjadi seorang guru dan juga kakak perempuanmu ," gumam putri . Ia sedih melihat keadaan bocah besar tetangganya yang sedang sakit akibat ulahnya. reyhan menoleh ke samping.Kesadarannya belum sepenuhnya hilang. Ia memerhatikan wajah gadis pujaannya yang semakin manis dan imut. Tapi ia tidak mau melihat gadis itu bersedih. "Jangan menangis, putri. Aku tidak apa - apa. kak putri eh putri sangat manis jadi jangan menangis. Ok," gumam reyhan sebari mengusap air mata yang ke luar dari sepasang mata sang gadis pujaannya. Wajah putri memerah dan serasa panas saat reyhan melakukan tindakan tak terduga terhadapnya. reyhan pun tertidur di bahu putri. putri sangat terkejut. Untung saja jantungnya tidak lepas. Ia harus menelepon radit atau ratna. Tapi teleponnya tak ada satu pun yang tersambung dan dijawab. Mungkin ibu dan kakak reyhan sedang sibuk sampai tidak sempat memegang ponsel. Bus pun berhenti di halte depan gang perumahan putri dan reyhan tinggal. "rey, bangun. Kita sudah sampai," ujar putri membangunkan reyhan dengan menggoyang - goyangkan bahu pemuda tanggung tersebut hingga terbangun. "Ng.." gumam reyhan khas bangun dari tidur. "Ayo turun! Kita sudah sampai!" ajak putri sebari memegang tangan randa. putri dan reyhan pun turun dari bus. Sesuatu di luar dugaan terjadi. Bugh. Seseorang memukul wajah reyhan hingga badannya terpental. Untung saja badannya jatuh mengenai area tanah berumput jika kena aspal, sudah pasti keadaannya lebih mengenaskan. "alex!! Apa yang kau lakukan?!" teriak putri. Ia sangat terkejut dengan tindakan yang baru saja kekasihnya lakukan terhadap reyhan. putri segera menghampiri reyhan yang sudah terkapar tapi masih dalam keadaan sadar. "re..reyhan. Kamu baik - baik saja?" tanya putri membantu reyhan untuk bangkit. "Aku baik - baik saja, putri," jawab reyhan . Ia juga terkejut atas serangan dadakan yang mengenainya. Sesosok pria berdiri di hadapan putri yang sedang menolong reyhan . Tatapan matanya begitu tajam dan penuh amarah. Ia menarik tangan putri secara paksa. "Lepasin, alex!" seru putri. Marah atas tindakan kekasihnya. "Diam, putri!" bentak alex. Pemuda yang telah menyerang reyhan adalah kekasih putri. "Tidak ada seorang pun pria yang boleh menyentuhmu putri, kecuali aku!!" tambah alex sebari menatap tajam ke arah reyhan berada. reyhan mendecih. Ia juga membalas tatapan alex lebih tajam. Malah ia akan membalas pukulan yang telah ia terima tapi kondisi badannya terlalu lemah. reyhan kelelahan, belum makan malam dan juga sedang demam. Sungguh bagaikan pecundang. Hanya diam saat melihat gadis pujaannya diseret oleh kekasihnya yang over posesif. "Sial!! Kenapa aku lemah di saat genting begini?" gumam reyhan penuh rasa sesal dan merasa tak berguna saat melihat putri dibawa oleh kekasih sialannya dari hadapannya secara paksa. Brukh. reyhan hampir saja terjatuh jika seseorang yang berada di belakangnya tidak menolongnya. "Sembuhkan dirimu dulu, reyhan. Lihat. Kau sangat kacau. Ayo pulang!" ujar seseorang yang ternyata adalah radit, kakak kandung reyhan yang sangat baik hati dan menyayangi reyhan. "Ya, kak," jawab reyhan . Ia pun masuk ke dalam mobil dengan dipapah oleh radit. Keesokan harinya Sang pemuda tampan terbangun dari tidurnya dengan wajah memar dan badan yang terasa sakit juga panas. randa bangun dari posisi tidurnya. Tanpa sengaja matanya melirik ke tempat meja belajar. Ada sebuah mangkok yang entah apa isinya yang tertutup dan di dekat mangkok itu adalah selembar kertas. Karena penasaran, reyhan turun dari tempat tidurnya untuk mengambil kertas itu lalu membaca isi kertasnya. untuk reyhan ? Pagi, reyhan. Bagaimana keadaanmu? Apa masih demam? Semoga cepat sembuh ya. Oh iya. Aku harap kau memaafkan kekasihku, alex. Ia memukulmu melihat kita turun dari bus bersama. Ia pikir kau menggoda dan mengajakku jalan - jalan. Jadi dia cemburu dan menyerangmu tiba - tiba. Aku sudah menjelaskan semua kepadanya. Sekali lagi maafkan alam ya, reyhan. Aku buatkan bubur untukmu dan juga siang nanti kan ku bawakan buku catatan pelajaran hari ini karena kau tidak bisa masuk sekolah. Salam hangat dari putri reyhan tersenyum dan juga ia merasa semakin bingung. Bisa saja ia menyerah terhadap gadis cantik yang ternyata adalah tetangganya tapi ia tidak bisa. Sikap dan kebaikan hati putri membuat reyhan semakin menyukainya. Bahkan setelah insiden p*********n semalam yang dilakukan oleh kekasih si cantik itu . reyhan tetap akan menyukainya dan semakin ingin menjadikan putri sebagai kekasihnya. Sebagai istri juga mau, reyhan tidak akan menolak. Apalagi jika kedua orang tuanya dan orang tua putri menjodohkannya dengan putri. reyhan dengan senang hati akan menerima perjodohan tersebut. " putri. Tunggu saatnya. Aku akan membebaskanmu dari cengkeraman pria sialan itu, sayang," gumam reyhan dengan ekspresi wajah yang menyeramkan. Biarlah dirinya menjadi perusak hubungan orang asalkan putri bisa bahagia dengannya bukan dengan lelaki yang mengaku dewasa tapi bertindak seperti bocah. Main hajar tanpa meminta penjelasan. Untung saja reyhan tidak melaporkan alex ke pihak berwenang. reyhan segera membuka tutup mangkok. putri membuatkan bubur untuknya. Tak akan ia sia - siakan makanan pemberian dari gadis incarannya apalagi Ia sendiri yang memasaknya. Dengan senang hati reyhan mencicipi bubur buatan putri. "Sedikit manis, tapi tidak apa. Ada rasa asin dan gurihnya juga. Aku suka," gumam reyhan sambil tersenyum. Ia pun duduk di atas kasur sambil memakan semangkok bubur buatan putri. Tidak terlihat seperti sedang sakit karena ia memakan bubur tersebut dengan lahap. Diam - diam ratna, sang ibu tercinta mengintip di balik pintu kamar randa. Tersenyum saat melihat reyhan memakan bubur buatan putri. Padahal reyhan jarang dan enggan memakan makanan selain ratna buat. Gadis cantik itu membawa banyak perubahan terhadap kehidupan seorang reyhan. ratna pun menutup pintu kamar putranya lalu kembali melanjutkan tugasnya sebagai seorang ibu rumah tangga. reyhan merasakan kebosanan yang luar biasa. Mengapa ia harus demam di saat gadis cantik yang ia sukai ada di sekolahnya? Sungguh tak menyenangkan seharian berbaring dan duduk di dalam kamar nyamannya. Padahal reyhan jarang ke luar dari kamar dan hanya belajar saja juga memainkan beberapa game online dan offline. Rasanya berbeda. Sejak reyhan tahu bahwa putri adalah tetangganya, ia ingin sekali masuk ke rumahnya meski sekedar berkunjung atau belajar. Karena putri adalah gurunya di sekolah walau hanya sekedar guru magang. Yang ada di pikiran pemuda tanggung itu hanyalah putri, putri dan putri. Tidak ada yang lain. Namanya juga mabuk cinta dan reyhan sedang demam cinta pula. Tanpa terasa kedua matanya terpejam sambil menggumamkan nama gadis cantik itu. "putri." Beberapa jam kemudian. reyhan terbangun karena mendengar suara yang membisingkan telinga. Ia membuka kedua matanya secara perlahan. Ia melihat beberapa sosok manusia yang sangat mirip dengan ketiga teman sekelasnya yaitu deo, bayu dan danu. Ternyata bukan mirip. Memang ketiga temannya. reyhan bertanya dalam hatinya, untuk apa ketiga temannya datang dan masuk ke dalam kamarnya? Lalu, di mana putri? Bukannya putri sudah berjanji akan datang sepulang sekolah nanti? Kepala reyhan terasa sakit saat memikirkannya. Dadanya juga sakit jika putri tidak datang dan malah pergi dengan kekasih kasarnya itu. "Hei! reyhan sudah bangun!" seru bayu yang sedang bermain game online di ponselnya. danu dan deo langsung berdiri dan duduk di kasur dekat reyhan. "Jangan memaksakan diri untuk bangun, reyhan," ujar danu. Ia membantu reyhan bangun. "Ku pikir kau sakit apa. Ternyata hanya demam," sambung deo . "hm," jawab reyhan. Tiba - tiba bayu berdiri dan mengagetkan ketiga pemuda dengan suara kerasnya. "Wah!! reyhan seperti punya dua istri!!" seru bayu . Sontak dihadiahi pukulan bantal oleh deo dan tubuh bayu didorong oleh hari hingga jatuh ke lantai kamar reyhan. "bodoh!!" seru danu dan deo bersamaan. reyhan tertawa melihat tingkah konyol jirayut dan dua temannya yang lain. Ketiga temannya terkejut melihat reyhan tertawa. Karena mereka baru pertama kali melihat reyhan tertawa. Jadi mereka juga ikut tertawa. Sret. Seseorang membuka pintu. "Ada apa? Kenapa kalian tertawa keras? Nanti reyhan bangun lho," ujar orang itu meletakkan beberapa gelas minuman dan juga obat. reyhan menoleh kemudian tersenyum. "Aku pikir kau tidak akan datang, putri," ujar reyhan melihat ke arah putri yang duduk berkumpul dengan ketiga temannya. "Tentu saja aku datang. reyhan kan muridku yang terpintar, tetanggaku dan juga adik tercintaku," jawab putri. Jleger. Bagaikan petir di siang hari. Itu yang saat ini tengah randa rasakan. Gadis yang ia sukai hanya menganggapnnya seperti yang putri sebutkan. Tidak lebih. Tapi mengapa rasanya sangat sakit? Lebih sakit dari dipukul oleh pria beruban tadi malam. Belum nembak reyhan sudah ditolak. Sangat sakit namun tak berdarah. Ketiga teman reyhan ikut prihatin atas kejadian yang menimpanya. Tapi mereka akan selalu mendukung dan memberi semangat kepadanya. Itulah gunanya teman. "reyhan, reyhan. Ada apa? Kenapa kau diam saja? Apa masih sakit pukulan dari alex semalam? Katakan saja," ucap putri merasa cemas. "Tidak. Aku hanya sedikit pusing saja. Tidak apa - apa," jelas reyhan. putri menghela nafas lalu ia berkata, "kenapa kamu sedih? Tadi saat aku belum masuk, reyhan tertawa dan terlihat sangat senang. Apa aku mengganggumu?" tanya putri dengan ekspresi rasa bersalah. reyhan menggelengkan kepalanya. Ia tak ingin melihat gadisnya bersedih. "Justru aku senang karena putri telah membuatkanku bubur dan juga mau menjengukku," jawab reyhan tersenyum tampan. Blush. Lagi - lagi wajah putri merona. reyhan si bocah SMA selalu bisa membuatnya tersipu dan berdebar - debar. Padahal dengan alex saja putri tidak pernah merasakan hal itu. bersambung
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN