4

4441 Kata
"Kau..!!" seru kedua sejoli berbeda gender itu sambil saling menunjuk satu sama lain dengan jari telunjuk mereka. "Kenapa kamu ke mari?" tanya reyhan. Ia terkejut bukan main ketika melihat putri yang tadi sore ia temui di mini market. Apalagi sekarang gadis cantik itu ada di depan matanya dengan penampilan yang berbeda namun membuatnya lebih menawan da menarik. "Ini rumah tetanggaku. Tetangga yang mengundangku untuk makan malam. Aunty ratna dan om ahmad ," jawab putri dengan polosnya. Ia juga terkejut ada reyhan di rumah tetangganya. Keduanya berpikir sejenak. reyhan malah menatap putri tanpa ekspresi seraya berkata dalam hati, 'Jangan - jangan putri adalah jodohku. Soalnya dia malah datang nyamperin ke rumahku. Kesempatan nih. Gak boleh disia - siakan.' reyhan pun menyeringai. "Apa kau tetanggaku, put?" tanya reyhan memastikan. "Eh? Yang benar saja?" putri malah bertanya balik. "Masa' kita bertetangga?" Tiba - tiba ratna datang menghampiri sepasang sejoli yang tengah kebingungan. "reyhan! Kenapa putri tidak disuruh masuk? Anak gadis gak boleh berdiri di dekat pintu. Nanti jodohnya terhalang lho," ucap ratna. Ia mengambil kue yang putri bawa. "Eh? putrieyhan?!" seru reyhan dan putri bersamaan yang saling beradu pandang. Mereka lebih terkejut lagi karena mereka hidup bertetangga tetapi tidak pernah bertemu dan saling mengenal melalui media sosial. 'Jadi..selama ini.. alif yang bunda maksud adalah putri? Kalo putri sih..boleh lah. Hehe,' batin reyhan. Ia masih memasang wajah tanpa berekspresi tapi sebenarnya ia merasa senang karena putri yang menjadi tetangganya. 'Ternyata putra bungsu aunty ratna adalah si bocah sosmed itu. Dunia ini sangat sempit. Kenapa aku tidak menyadarinya?' batin putri. Ia tersenyum kaku. "Ayo masuk, putri! Jangan bengong saja!" ajak ratna dengan ramah. Sesekali melirik putra bungsunya yang tak henti melihat gadis cantik yang menjadi tamunya. "Ba..baik, bi," jawab putri. Ia pun masuk ke dalam rumah mengekori sang nyonya sutomo. Melewati reyhan yang masih diam mematung tanpa ekspresi apapun membuat gadis cantik berusia 24 tahun itu mengendikan bahu. "Aku akan menghalangi semua lelaki yang berniat menjadi jodohmu," ucap reyhan dengan pelan tapi masih dapat didengar oleh putri. putri tersenyum atas candaan dari pemuda yang ternyata adalah tetangganya itu. reyhan pun menyusul putri dan ibunya ke taman belakang. Sepanjang perjalanan menuju taman belakang, reyhan menyeringai tak jelas. Taman belakang telah disulap menjadi tempat perayaan hari pernikahan. Semua anggota keluarga sutomo telah berkumpul. Ayah, ibu dan dua anak. Keluarga berencana beserta dua tamu istimewa yang ikut merayakan pesta sederhana tersebut. Setelah memotong kue, mereka pun makan bersama. Canda dan tawa menghiasi pesta tersebut meski hanya sari dan radit yang meramaikan pesta itu. Keduanya asyik menari karena radit sengaja menyetel musik agar ayah dan ibunya berdansa. Mengenang masa - masa mereka saat muda dulu. Sedangkan putri yang biasanya tidak bisa diam dan cerewet mendadak diam tak bicara. Ia hanya duduk di kursi sambil memotret sepasang suami istri ratna dan ahmad dan sepupunya yang selalu menggoda radit. Diam - diam reyhan duduk di dekat putri. Saat putri hendak berselfie seorang diri, reyhan mengagetkannya. "Duar!" reyhan mengagetkan putri dengan tingkah kekanak - kanakannya. "Ah! reyhan! Kau mengagetkanku saja!" seru putri. Ia terkejut dan hampir saja menjatuhkan ponselnya jika refleksnya tidak bagus. reyhan malah tersenyum tampan. Wajah putri merona saat melihat reyhan tersenyum sehingga putri memalingkan wajahnya ke arah lain. "Biar aku yang fotokan, putri," ucap reyhan modus. "Eh? re.. reyhan gak manggil aku dengan kak putri ?" tanya putri. Heran dan kaget saat mendengar reyhan memanggilnya dengan putri bukan kak putri. "Hm? Apa kau tidak suka ku panggil dengan nama ya ?" reyhan malah bertanya lagi sebari menyeringai. "Bu..bukan begitu. Umurku kan lebih tua darimu, jadi.." jawab putri mendadak gugup. reyhan tersenyum. "Maaf saja, putri. Aku gak bisa memanggilmu dengan kak putri. Soalnya kamu kan imut dan pendek jadi gak pantas dipanggil kakak ," balas reyhan . Kemudian ia berjalan meninggalkan putri setelah menggodanya. "Hah?" beo putri. "Pendek?" Hanya kata pendek yang ia dengar karena suara musik yang cukup keras. putri tak terima disebut pendek. Ia berniat untuk mengejar reyhan. reyhan sengaja menggoda dan mengejek putri. Ia merasa putri sedang tidak dalam suasana hati yang baik. "Hm." Pemuda bersurai panjang itu pun membalikkan badannya agar berdiri berhadapan dengan si gadis bertubuh mungil yang merasa dirinya terhina oleh kata pendek. Alunan musik berubah. Musik yang sangat pas untuk berdansa. Kedua pasangan sutomo berdansa layaknya sepasang raja dan ratu dari negeri dongeng. Meski sang kepala keluarga sutomo terkenal akan sikapnya yang dingin,suka komedi dan kaku tapi terkadang bisa bersikap romantis. Seperti saat ini. Ibu dua anak itu tersipu malu saat berdansa dengan suaminya. sari dan radit merekam video sepasang suami istri yang sedang berdansa. putri memandang takjub, merona dan tersipu melihat keduanya berdansa. Sungguh romantis. Itu yang putri pikirkan. Ia jadi ingin berdansa. reyhan yang tingkat kepintarannya di atas rata - rata bisa mengetahui isi hati sang gadis bertubuh mungil . "Would you like to dance with me, beautiful lady?" ajak reyhan layaknya seorang pangeran yang mengajak dansa kepada seorang putri raja. "Eh?" beo putri. Bukannya tidak mengerti, ia hanya masih malu dan juga gugup. Apalagi reyhan adalah seorang pemuda yang selalu ia anggap sebagai adik di dunia maya ternyata tidak pantas dianggap sebagai adik. reyhan tidak ada lucu - lucunya sebagai adik. "Apa kau tidak mengerti maksudku, dodol?" tanya reyhan sedikit kesal. "dodol? Aku bukan dodol, reyhan!" bantah putri tak terima disebut dodol. Tak ia memasang ekspresi wajah yang semakin membuatnya imut. reyhan menyeringai. Akhirnya ia punya mainan baru meski tak akan sering ia mainkan karena mainannya selalu sibuk dengan pekerjaan dan kekasihnya. Timbul rasa sesak di d**a. Sudahlah. Biarkan malam ini si pemuda yang baru mengalami masa pubertas di usia yang sudah cukup terlambat. Teman - teman laki - lakinya sudah memiliki pacar. Ternyata nasib pria tampan tak seindah rupanya. "Jadi? Apa kau mau berdansa denganku, putri?" ajak reyhan masih tak menyerah. putri bingung dan juga gugup. "Ng..itu..aku.." reyhan semakin tidak sabar. "Bagaimana, nona?" "Ok. Aku mau," jawab putri dengan terpaksa. reyhan tersenyum puas. Ia pun memulai gerakan dansanya. Awalnya memang sulit untuk berdansa karena reyhan tidak bisa dan tidak pernah berdansa sebelumnya. Sedangkan putri pernah meski hanya dalam acara kampus. Jadi putri yang mengajari reyhan berdansa meski posisi mereka tak terbalik. "Nah, reyhan . Eh, kamu mau ku panggil apa? reyhan atau adik?" Tanya putri . Ia mulai terbiasa mengobrol dengan bocah SMA yang badannya lebih tinggi dan lebih besar darinya. "Te..terserah kamu saja," jawab reyhan sebari memegang pinggang putri. Wajahnya sedikit merona apalagi ia bisa menyentuh bagian tubuh gadis manis di depannya. "reyhanb saja kalo ngobrol langsung ya? Adik pas chat online saja. Gimana?" tanya putri dengan polosnya. Ia masih asyik berdansa dengan pemuda tampan di depannya. "Ya. Itu..lebih baik," jawab reyhan masih malu dan gugup. "Ok, reyhan ," balas putri tersenyum tulus. Wajah reyhan semakin merona apalagi gadis yang sedang berdansa dengannya selalu tersenyum padanya. Hati pemuda tampan itu terasa sesak. Detak jantungnya juga. Berdebar semakin cepat seperti ingin ke luar. 'Nikmat apa yang aku dustakan? Tapi aku gak mendustakannya. putri sangat manis. Boleh dibawa ke kamar ga ya? Habisnya putri udah bikin aku tegang,' batin nista randa . Ia tiba - tiba teringat akan mimpinya tempo hari. radit tak melewatkan kesempatan langka itu. Ia merekam adiknya yang sedang berdansa dengan putri. sari tak tinggal diam. Ia juga ingin berdansa dengan radit. Sepupunya saja sudah menggaet berondong tampan nan menggoda iman. sari tak boleh kalah. "Etto.. bang radit.. Kita juga dansa yuk? Momennya lagi bagus lho.." ajak sari sebari manja Wajah radit merona tapi ekspresinya tetap datar. Ia tak memedulikan apa yang sedang sari lakukan padanya. Nikmati saja. Ritual berdansa pun selesai. ratna duduk di kursi di dekat suaminya. Begitu pula dengan sari. Ia berpura - pura ingin melihat hasil foto dan rekaman yang radit ambil demi dekat dengan dirinya. putri dan reyhan juga duduk di kursi lain. Duduk berdua, dekat dan hampir menempel. putri tak mempermasalahkan posisi duduknya. Ia hanya ingin memperlihatkan foto dan video yang ia ambil kepada reyhan, bocah SMA yang ia anggap sebagai adik. Kalau reyhan, jantungnya sudah seperti ingin ke luar dari d**a kirinya. Gadis cantik berrambut hitam ponytail yang duduk di sampingnya terlalu polos atau randa tidak terlihat seperti laki - laki yang patut diwaspadai? Dirinya sedang dalam masa pubertas. Terkena sentuhan dari perempuan bisa membuatnya terangsang dan menegang. Bukan sentuhan dari semua gadis tapi oleh putri saja. Seperti saat ini. Begitu mudahnya gadis yang lebih tua darinya duduk sangat dekat. Terkadang putri menepak lengan dan bahu randa jika ada kejadian lucu. Seperti saat ini. radit yang suka manis malah makan makanan pedas yang sengaja ibunya buatkan untuk tetangga pirangnya. Keripik singkong pedas yang berwarna merah, radit pikir merah itu dari gula aren ternyata itu merah dari bumbu balado yang dicampur dengan cabe bubuk. Sontak radit meringis karena kepedasan. sari panik dan segera memberikan air tapi itu bukan air minum. Ternyata air kobokan. putri tertawa sambil menepuk - nepuk paha reyhan karena keduanya duduk berdekatan. reyhan juga ikut tertawa. Bukan tertawa karena radit tapi tingkah perempuan yang mengaku dewasa. Umurnya saja yang lebih tua darinya. Nyatanya putri masih terlihat seperti gadis SMP dari badan dan juga sikapnya yang polos. Tiba - tiba reyhan berdiri. Bangku yang putri duduki jadi tak seimbang sehingga bangku tersebut bergoyang dan putri hampir saja terjatuh jika reyhan tak menangkap tubuh mungilnya dan memeluknya. Blush. Wajah kedua sejoli itu merona. Sepasang mata berwarna hitam menatap sepasang mata berwarna kecoklatan dengan dalam. Pelan - pelan sang pemilik mata berwarna hitam menarik tengkuk leher sang gadis. Bibir bagian atas yang tipis dan bawah yang tebal berwarna merah muda membuat sang pemuda terhipnotis dengan pemandangan indah di depan matanya. Menelan air liur di tengah kekeringan yang melanda tenggorokannya. "re.. reyhan.." Suara putri yang hampir tak terdengar, membuyarkan lamunannya. reyhan hampir saja melakukan sesuatu yang akan membuatnya dibenci oleh si gadis cantik itu. "Ma..maaf," gumam reyhan. Ia sudah melepaskan pelukannya. Segelas air mungkin bisa menormalkan dirinya. reyham pun segera mengambil segelas air minum lalu meneguknya hingga habis. Glukh glukh. reyhan meminum air putih tapi seperti minum bir saja. reyhan merasa akalnya hilang. Kepalanya mendadak pening. Ia baru saja hendak menyerang gadis bertubuh mungil itu. Melihat bibirnya yang berwarna merah muda membuat imannya tipis. Ia ingin merasakan bibir gadis itu. Apa rasanya berciuman? Seumur hidup reyhan belum pernah berciuman padahal para gadis rela dicium tapi reyhan tidak mungkin melakukannya dengan sembarang perempuan. Ia hanya ingin berciuman dengan seseorang yang ia sukai. Sekarang ia sudah menemukan gadis itu, tapi ia tidak bisa melakukannya. Betapa sakitnya hati seorang reyhan. Tubuh reyhan serasa panas dan mendidih. putri perlahan berjalan mendekati reyhan karena khawatir. Wajah reyhan pucat. "re..reyhan. Kamu kenapa?" tanya putri dengan polosnya. Ia menepak bahu reyhan yang posisinya lebih tinggi darinya. reyhan menoleh kepada gadis mungil di belakang samping kirinya. Ia tersenyum kembali. Gadis itu sedang mengkhawatirkan dirinya. reyhan merasa senang mendapatkan perhatian kecil dari putri . "Aku hanya sedikit pusing, put," jawab reyhan tanpa ekspresi. "Coba membungkuk sedikit!" perintah putri. "Hah?" beo reyhan tak mengerti. "Membungkuk saja. Kamu kan terlalu tinggi. Cepat, donat!!" perintah putri memaksa reyhan. reyhan patuh pada si gadis mungil itu. Blush. Wajah reyhan kembali merona. Tiba - tiba putri menyentuh dahi reyhan dengan telapak tangan kanannya. "Kau demam, reyhan . Bagaimana bisa?" ucap putri. Ia bingung karena pemuda di depannya tidak merasakan apa - apa padahal demamnya tinggi “hm”, gumam reyhan tidak jelas. Sebenarnya ia merasa senang tapi gengsi jika mengaku demikian. " apa? Ngomong yang bener dong!" seru putri kesal dengan gumaman randa yang tidak jelas. reyhan berbisik tepat di dekat telinga sang gadis. "Tolong ambilkan obat penurun panas," ucap reyhan dengan pelan. putri mengangguk. Ia pun masuk ke dalam rumah reyhan . ratna dan ahmad sedang sibuk dengan mengenang memori di masa lalu. radit dan sari berlomba minum es soda sambil memakan kripik pisang buatan putri . reyhan jadi tidak dipedulikan. Tanpa sengaja ia mengambil segelas es soda yang mengandung sedikit alkohol dan meminumnya. Kepalanya semakin pusing. Sudah demam, ia malah minum alkohol walau kandungan alkoholnya Cuma 10% saja. reyhan tak bisa menunggu putri. Terlalu lama baginya jadi ia berinisiatif untuk menyusul putri. Pemuda tanggung itu masih kuat untuk berjalan. Ia menelusuri ruangan di dalam rumahnya tapi tidak menemukan gadis pujaannya. Karena tak kuat berjalan, reyhan mendudukkan dirinya di atas sofa. Keringat panas dingin mengalir dari pelipis, wajah hingga pundaknya. Posisi duduk ia ubah menjadi berbaring di atas sofa. Kepalanya semakin sakit. Ia tidak tega memanggil bunda atau kakaknya yang sedang bersenang - senang di taman belakang. Lebih baik tiduran saja. Mungkin akan membuatnya sedikit lebih baik. "put..ri.." gumam reyhan tanpa sadar menyebut nama gadis cantik yang kebetulan ada di dekatnya. "Ya?" jawab putri. Ia menyentuh dahi pemuda tampan itu. Seketika ekspresi wajah putri berubah. Ia menjadi tegang saat menyentuh dahi reyhan. "Kau demam! Cepat minum obat! Aku sudah menemukannnya. Ayo duduk, reyhan!" ujar putri. Ia membantu reyhan untuk duduk tapi reyhan bukannya duduk melainkan mendorong tubuh putri hingga menindihinya. "re..reyhan!!" teriak putri. "put.. putri . To..long aku. Badanku panas dan dingin. To..long.." gumam reyhan. Kesadarannya mulai hilang tapi ia masih menindihi tubuh putri. "I..iya..tapi..lepasin aku! A..aku gak bisa gerak!" seru putri. Wajahnya sudah merah seperti kepiting rebus. reyhan segera mengubah posisi dengan kesadaran tersisa 20 persen dan berusaha untuk duduk. putri pun duduk di dekat reyhan . Ia memberikan obat penurun panas dan penghilang rasa sakit kepada reyhan. reyhan menerima obat yang putri berikan. "Tidurlah, reyhan. Besok kan kamu harus sekolah. Kalau masih sakit, istirahat saja ya. Jangan memaksakan diri," ucap putri penuh perhatian. Ia juga mengusap surai panjang reyhan yang sangat lembut. "Hn. Thanks, putri," balas reyhan. Ia mengecup pipi kanan putri lalu pergi meninggalkan putri yang membeku akibat pipinya dicium oleh pemuda tanggung itu. reyhan berjalan perlahan ke dalam kamarnya dengan seringai kemenangan. 'Pipinya lembut. Andai bisa ku gigit. Pasti sangat menyenangkan,' batin reyhan nista. Ia pun memasuki kamarnya lalu berbaring dan memakai selimut. "Selamat tidur, putri sayang “ gumam reyhan sebelum memejamkan mata lalu tertidur. Sementara itu, putri baru menyadari kejadian secepat kilat yang ia alami. Seorang bocah SMA mengecup pipinya. Dasar bocah. Hanya itu respon putri. Ia menganggap reyhan sebagai adiknya. Tidak lebih tapi entah kenapa ia tidak tega dan sangat khawatir melihat reyhan dalam keadaan sakit. Ada rasa khawatir, cemas dan sesuatu yang tak ia ketahui. putri pun kembali ke taman belakang untuk memberitahukan orang tua reyhan atas keadaan putra mereka yang sedang sakit tanpa menghiraukan perasaan aneh saat pipinya dikecup oleh pemuda tanggung itu. Karena putri sudah pernah dikecup oleh kekasihnya walau hanya di pipi. Ia menolak ketika alex ingin mengecup bibirnya. Masih terlalu dini bagi alex untuk merasakan manisnya bibir peach putri. Keesokan harinya, seorang pemuda bersurai hitam yang masih memakai setelan pakaian yang dipakau saat pesta, terbangun dari tidur nyenyaknya. reyhan merasa bahagia padahal ia baru bangun dari tidur. Tapi ia sendiri tidak tahu atas alasan apa ia bisa merasa bahagia seperti itu. reyhan menyentuh bibirnya lalu terbayang sosok gadis bertubuh mungil yang selalu menjadi teman dan kakak perempuannya di dunia maya. Matanya melotot. Ia terkejut saat ingat kejadian semalam. Mukanya juga merona. putri adalah kakak angkatnya, bukan tapi putri, panggilan baru untuk gadis bertubuh mungil itu. Gadis yang mengaku lebih dewasa darinya adalah tetangganya sendiri. Tetangga sebelah. putri yang pernah reyhan sangka adalah laki – laki karena keluarganya memanggil dengan sebutan alif . Kenyataanya alif itu seorang perempuan. Lebih parahnya, reyhan menyukai perempuan itu. Dunia sungguh sempit. Sekarang reyhan tidak akan nolep lagi. Ia bisa mengetuk jendela rumah sebelah jika ingin mengobrol. Tidak peduli dengan kekasih gadis itu. reyhan harus mendapatkan putri. Apapun yang terjadi putri akan menjadi kekasih reyhan. Hanya dirinya yang berhak mendapatkan gadis bertubuh mungil nan cantik dan penuh perhatian itu. reyhan menyeringai. Semalam ia hampir menyerang putri dengan menindihi tubuh mungil gadis mungil itu. Tapi sesaat kemudian reyhan ingat bahwa ia telah mengecup pipi tembem gadis itu. Ia tersenyum. Ternyata bukan mimpi saat ia mengecup pipi putri. reyhan semakin gencar dan bertekad bulat untuk menjadikan putri sebagai kekasihnya meski putri telah memiliki kekasihkekasih “ putri. Tunggu aku. Kan ku bawa kau ke K.U.A secepatnya," gumam reyhan penuh keyakinan dan seringai menakutkan. Beberapa jam kemudian di sma tuna bangsa . reyhan sudah sembuh dari demamnya jadi ia bisa pergi ke sekolah dengan perasaan berbunga - bunga. Ingin tersenyum tapi ia tahan. Ia tak mau orang-orang menganggapnya sudah tidak waras karena tersenyum sendiri. reyhan pun Berjalan menelusuri lorong kelas sambil membayangkan sesosok gadis manis yang lebih tua darinya. Menyambutnya saat ia pulang sekolah nanti di depan pintu rumahnya atau ia dengan akal bulusnya masuk ke rumah putri dengan alasan meminta gula pasir, meminjam wajan atau apapun. Si pemuda berwajah tampan itu sudah kehilangan akal. reyhan pun memasuki ruangan kelas dengan disambut seruan siswi di kelasnya yang mengagung - ngagungkan namanya. 'Aku ini manusia bukan Tuhan. Buat apa memujaku? Kalian gak akan kaya meski memujaku sampai mati juga!' batin reyhan, bosan mendengar pujian dari para siswi yang membuatnya ilfil. Tanpa memedulikan para siswi yang menyebut namanya, reyhan duduk di tempatnya dengan hati gembira. deo menyadari hal aneh pada teman sekelasnya. Ia pun bertanya kepada orang itu. "Heh, reyhan ! Kau kenapa? Bahagia sekali sepertinya," gumam deo yang merasa heran atas sikap temannya yang terkenal akan kehidupan monotonnya. "Hm," jawab reyhan . Ia merogoh ponsel di saku celananya kemudian memperlihatkan wallpaper ponselnya kepada deo dengan bangga. deo awalnya mengira jika foto gadis yang menjadi wallpaper temannya diambil dari akun media sosial tapi ternyata tidak demikian karena latar belakang tempat gadis itu berfoto adalah dinding rumah keluarga reyhan. Artinya reyhan sudah bertemu dengan gadis itu. deo tersenyum tipis merasa ikut berbahagia karena teman sekelasnya yang belum pernah mengenal cinta akhirnya jatuh cinta walau dengan pacar pria lain. Asal jangan istri pria lain saja. "Jadi, kau sudah bertemu dengannya?" tanya deo memastikan apa yang sedang ia pikirkan. "Iya," jawab reyhan. Randa tersenyum. deo tersenyum. "Syukurlah. Apa kau akan menyerah?" deo kembali bertanya. reyhan menaikkan sebelah alisnya. "Apanya?" tanya reyhan tak paham. "Gadis itu. Siapa namanya?" jelas deo. "putri. alif putri herlambang " balas reyhan . "Dia tetangga sebelah rumahku," tambahnya. "Apa?!" seru bayu. Dia diam - diam menguping pembicaraan kedua pemuda itu. Semua murid satu kelas menoleh ke arah bayu. bayu hanya menggaruk tengkuk lehernya karena malu menjadi perhatian semua teman sekelasnya. "Kau beruntung, reyhan ," ujar danu. Entah sejak kapan ia ada di dekat reyhan dan gunawan yang sedang mengobrol berdua. "Allah mendekatkan kalian. Bisa jadi gadis itu jodohmu, reyhan," tambah hari dengan gaya bijaknya. "Iya. Akan ku buat dia jadi jodohku. reyhan selalu mendapatkan apa yang ia inginkan. Termasuk si manis itu. Dia akan jadi milikku. Akan kurebut dari kekasih sialannya," ungkap reyhan penuh tekad dengan ekspresi licik. bayu, danu dan dei hanya bisa mengangguk dan mendukung tindakan sahabat gondrongnya meski reyhan menjadi perusak hubungan orang. Tapi jika gadis yang disukai reyhan tidak bahagia dengan kekasihnya maka reyhan bisa merebut gadis itu. Tiba - tiba seseorang yang paling tidak ingin reyhan temui, datang menghampirinya sebari membawa sebuah kotak yang diduga adalah kotak makan siang yang sengaja dibuat untuk sang pangeran tampan sekolah. Ketiga pemuda kembali duduk ke tempat duduk mereka masing - masing. Sang gadis yang bername tag anita , dengan tersipu malu dan bergaya sok imut menyerahkan kotak itu kepada reyhan . "Ano..ini makanan buatanku, reyhan. Aku ingin reyhan menerima ini," ujar anita , gadis bersurai merah cat yang sangat tergila - gila pada reyhan. "oh. Tidak, terima kasih. Aku sudah bawa bekal yang dibuatkan bundaku," tolak reyhan. Tidak biasanya ia banyak bicara. "Tapi..reyhan ?" anita bersikeras agar reyhan mau menerima bekal buatannya. "A..aku sudah membuatnya dengan susah paya, reyhan. Aku juga menambahkan cinta di dalam bekal ini," tambahnya. reyhan semakin kesal pada sikap anita yang selalu bertingkah aneh dan berlebihan di depannya. "Jadi, kau menambahkan ramuan pelet dan santet pada makanan itu?" Bukan reyhan yang bertanya tapi deo. Ia risih melihat anita yang selalu mengejar sahabatnya padahal anita sudah memiliki kekasih kelas 10 menurut gosip yang beredar. Semua murid menoleh ke arah anita dan mereka pun menggunjingnya. "Ih. Zaman udah modern masih main pelet," ujar siswi satu. "Gak percaya diri apa cinta mati? Sampai pake pelet," balas seorang siswi lagi. "Gak punya malu!" seru beberapa siswi dengan tatapan tidak suka terhadap anita. Muka anita memerah. Ia malu sekaligus marah saat dirinya dikatai oleh siswi lain. "Hello?? Aku gak percaya pelet kayak gitu. Sebentar lagi randa akan jadi pacarku. Tanpa pelet pun reyhah akan tergila - gila padaku! Aku kan cantik dan menarik. Emang kalian?!" seru anita tak mau kalah oleh ocehan para siswi yang menurutnya tidak cantik. “ Cantik sih, tapi kan kamu Cuma....anak.... anak! Anak apa gays?” tanya salah satu siswi “ Anak penjaga kantin “ para siswi tertawa.hampir semua orang di sma tuna bangsa telah mengetahui jika anita anak dari Bu jumiten dan pak Tono,si ibu kantin dan ayahnya pembersih sekolah “ Harusnya kamu sadar diri dong! Kamu dan reyhan beda jauh, diibaratkan langit dan bumi.reyhan pangeran sedangkan kamu Cuma b***k” anita mengepalkan tangannya ketika siswi-siswi itu menghinanya “ awas kalian! Aku akan balas kalian “ desis anita reyhan memukul meja tepat di belakang meli.. Semua siswa siswi terkejut atas tindakan reyhan yang tidak biasanya. "Cukup, anita! Kau sudah membuatku muak!!" bentak reyhan . Sontak anita terkejut dan merasa sedih. Ia pun berlari ke luar dari ruang kelas dan tanpa sengaja menabrak pak guru firman dan juga seseorang yang berjalan di belakangnya. "Eh? Siswi itu mau ke mana? Kenapa dia berlari?" tanya orang itu. "Sudahlah, enggak usah dilihat . mungkin Siswi itu dari kelas lain. Soal berlari, ia sudah terbiasa seperti itu. Pasti murid pintarku menolaknya. Dasar anak muda," jelas firman. Seseorang yang berada di belakang cahu hanya bisa ber - oh saat mendengar penjelasan dari kakak seniornya 'Jadi rindu masa SMA dulu. Sayang. Aku kan dulu masuk SMA putri. Asrama pula. Papa terlalu posesif sih,' batin orang itu. Pintu ruang kelas terbuka. firman masuk terlebih dahulu. Menyapa murid - muridnya dan mengatakan hal yang tak terduga. "Aku minta maaf. Selama sebulan tidak bisa mengajar di kelas kalian," ujar putri. Setiap murid mersepon dengan tanggapan yang berbeda. Ada yang senang, sedih - kaum hawa yang sedih, dan juga 4 orang yang tak merespon apapun yakni danu, deo, bayu dan reyhan . Tak masalah bagi mereka siapapun guru yang mengajar yang penting pintar dan baik. "Jadi, selama satu bulan ke depan akan ada seseorang yang menggantikanku mengajar dan sebagai wali kelas kalian. Semoga kalian bisa bekerja sama dan patuh kepadanya," tambah firman. Semua murid dilanda rasa penasaran yang mendalam tentang siapa yang akan menggantikan guru yang terkenal ketampanannya itu. "Kau, silakan masuk!" pinta firman. Seorang gadis cantik dengan mengenakan baju kotak-kotak bewarna hijau dan celana jins berwarna abu-abu dipadu dengan rambut disanggul yang simpel lengkap dengan sepatu high heels yang menutupi kakinya, memasuki kelas atas perintah firman. Semua mata siswa tertuju kepada gadis itu. Mata mereka melotot seperti hendak ke luar. firman berdehem guna menetralkan udara di kelasnya yang tiba - tiba menjadi merah muda dan dipenuhi kelopak bunga. "Nah dia yang akan menggantikanku selama satu bulan ke depan," ujar firman namun para murid tak menghiraukan perkataannya. "Silakan perkenalkan diri anda, “ ucap firman tersenyum. "Selamat pagi.Aku putri . Guru magang sementara yang akan menggantikan pak firman . Mohon bantuannya," ucap guru magang itu yang ternyata adalah putri. reyhan segera melihat ke depan. Padahal tadi ia sibuk dengan ritual paginya sebelum guru datang. "pu.. putri?!" seru reyhan tak percaya dengan indera penglihatannya. Seorang gadis yang sedang ia pikirkan ada di depan matanya, berdiri di depan di samping firman. Gadis itu tidak mengenakan setelan yang biasa dipakai oleh para guru perempuan pada umumnya. putri tanpa sengaja bisa mendengar reyhan yang memanggil namanya. Padahal jarak pandang dan jarak dengarnya cukup jauh tapi itulah yang dinamakan keajaiban. Meski suaranya jauh, tapi masih tetap terdengar. "re..reyhan !" seru putri reflek. Ia segera menutup mulutnya karena malu telah memanggil nama dari salah satu siswanya. reyhan terkejut bukan main. Nasib baik atau nasib buruk baginya. Gadis yang ia suka malah datang mendekatinya. Padahal putri hanya magang tapi menurut reyhan , putri malah datang lebih dalam padanya. 'Sial. Kenapa guru magangnya harus putri? Apa stok guru di kota ini sudah habis?,' batin reyhan . Kepalanya mendadak pening. Para siswa menatap kagum terhadap putri. "Pak , apa benar dia seorang guru? Kok mirip siswi SMP sih?" tanya seorang siswa yang duduk tepat paling belakang "Eh? Aku beneran guru! Bukan murid SMP!" jawab putri tak terima tapi ia harus sabar. firman tersenyum. Guru magang yang akan menggantikannya sementara waktu itu memang pendek dan juga imut. Pantas saja jika murid - muridnya yang bergender laki - laki terpesona kepada sang guru magang. "Sudah sudah. Kalian jangan menggoda putri. Jika sampai kalian menggodanya, guru bk dengan senang hati akan mengundang kalian untuk masuk ke ruangannya," ujar firman tersenyum palsu yang menurut para murid adalah senyuman jahat nan menyeramkan. "Ada 5 menit untuk bertanya kepada guru baru kalian. Silakan, anak - anak," sahut firman. Para siswa mengacungkan tangan untuk bertanya mengenai gadis manis yang menjadi guru magang mereka. "Bu putri, berapa umur anda?" tanya bayu sontak dihadiahi delikan tajam dari sang murid jenius berparas tampan. "Aku sudah berumur 24 tahun," jawab putri tersenyum ramah dan mempesona. Wajah para siswa merona. Senyuman sang guru magang membuat hati mereka terpana. “ Dia milikku “!batin seseorang. Mengepalkan kedua tangannya di atas meja. "Kak putri eh sudah punya pacar belum?" tanya danu dengan santai. "Eh..itu..itu.." putri tak bisa menjawab pertanyaan dari danu karena malu. "Sesi tanya jawab sudah habis. Waktunya belajar!" seru firman. Para murid merasa kesal karena firman menyudahi sesi tanya jawab yang hanya dua pertanyaan diajukan kepada guru magang itu. "putri , semoga beruntung. Tapi jika murid - murid di kelas ini nakal dan tidak sopan, guru bk akan sangat senang membantu anda," ucap firman tersenyum . putri menganggukkan kepala. firman pergi meninggalkan ruang kelas. Semua siswa memandang putri dengan tatapan aneh. putri berusaha untuk tidak gugup. Tanpa sengaja ia melihat ke arah reyhan yang sedang tersenyum kepadanya sambil berkata, "semangat, putri !" dengan suara pelan yang hanya bisa dibaca melalui gerakan bibir reyhan. ‘ya ! Aku pasti bisa!' batin putri. putri pun mengambil daftar absen siswa terlebih dulu. Kemudian ia menyebut nama - nama yang ada di daftar absen tersebut dan menanyakan cita - cita para murid barunya. deo dipanggil dan menjawab jika ia masih belum memikirkan apa cita -citanya putri menepak jidat ketika mendengar jawaban dari muridnya itu. Lalu, bayu Ia ingin menjadi dokter anak . putri tersenyum dan bertepuk tangan. 'Dasar cari perhatian,’ batin seseorang yang merasa kesal dan tidak tenang. danu , ia menjawab jika setelah lulus kuliah ia ingin menjadi seorang walikota . Sungguh cita - cita yang tinggi. putri takjub terhadap jawaban hari. Terakhir giliran nama reyhaj , pemuda tampan dengan ribuan fans perempuan di kota Jakarta. "Nah, reyhan . Cita - citamu apa?" tanya putri dengan formal. "Menjadi suami yang baik dan bias membahagiakan anda, selfi," jawab reyhan tanpa ekspresi. Sontak wajah putri memerah malu dan tersipu digombali bocah SMA yang menjadi adiknya di dunia maya dan tetangga samping rumah. Seluruh murid bersiul saat mendengar jawaban dari reyhan , seorang siswa yang dingin, jutek, irit bicara. Terlebih lagi kepada perempuan. reyhan itu anti perempuan. Jangankan bicara pada perempuan kecuali hanya hal penting, melirik pun tidak pernah. Jangan - jangan reyhan telah...... bersambung
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN