Di malam yang dingin dan hening dengan langit cerah yang berhiaskan gugusan bintang menambah keindahan pemandangan di malam Minggu. Namun tak seindah perasaan seorang pemuda tampan bersurai hitam panjang berusia 17 tahun itu. Semua game online dan offline telah ia mainkan. Tugas sekolah pun sudah selesai. Tapi ada rasa mengganjal di hati. Lebih tepatnya rasa yang disebut kesepian. Entah sejak kapan ia merasakan perasaan itu. Perasaan yang menyebalkan dan mengesalkan.
Lebih dari dua bulan ia mengenal dan berhubungan dengan gadis berrambut hitam panjang yang selalu menganggapnya sebagai saudara. reyhan dianggap adik oleh gadis itu yang berumur 7 tahun lebih tua darinya. Awalnya reyhan merasa nyaman dan biasa - biasa saja tapi lama - lama ia merasa aneh dan sesak. Apalagi semenjak mimpi basah tempo hari. Yang ada di pikirannya hanyalah putri. Panggilan gadis itu.
Kini ia sedang dilanda kegalauan luar biasa. Melihat foto sang gadis dengan kekasihnya saat ia membuka beranda f*******:. Betapa sakit nan sesak d**a kirinya. reyhan tak tahu apa yang terjadi padanya. Mungkin itu karma akibat menolak pernyataan cinta jadi ia juga merasakan sakit yang sama. Ia belum sadar jika ada rasa lebih pada putri. Mulut berkata tidak namun hati tak bisa dibohongi.
"Menyebalkan!" seru reyhan, kesal dan tak karuan. Berdiri di balkon luar kamarnya di samping balkon rumah tetangganya yang lampunya mati.
Tiba - tiba reyhan mengingat nama tetangga sebelah rumahnya yang bernama alif. Ia belum pernah melihat orang itu. Bagaimana penampilannya? Jangan - jangan orang yang bernama alif itu nolep juga sama sepertinya. Malah lebih parah karena jarang ke luar rumah. Tampangnya pasti berantakan dan tidak karuan. reyhan tertawa ketika memikirkannya. Ia harus meminta maaf jika bertemu dengan orang itu karena sudah menggunjingnya.
Di saat reyhan sedang membayangkan penampilan tetangganya, tiba - tiba lampu kamar tetangganya menyala bersamaan dengan ponsel reyhan yang berbunyi dan bergetar.
Pip. Ada pesan masuk dari aplikasi mesenger. reyhan langsung tersenyum. Rasa galau dan sepinya pudar seketika. Masuk ke dalam kamar dan menutup jendela beserta gorden berwarna biru muda yang menutupi jendela kamarnya.
alif putri ?
Maaf reyhan
Kak putri bisa balas
Bagaimana dengan malam minggumu?
Kejadian yang sama terjadi di sebelah kamar rumah tetangga reyhan. Seorang gadis bersurai hitam ke luar dari kamar dan duduk di kursi yang ada di balkon. Menatap ke atas langit bertaburan bintang sebari memegang ponsel pintarnya yang juga bergetar.
reyhan keren ?
Sepi dan hampa
putri, nama gadis cantik tetangga reyhan. Tapi keduanya tidak pernah bertemu satu sama lain. Karena padatnya jadwal kerja putru dan reyhan yang selalu diam di kamar. Padahal kamar mereka bersebelahan. Takdir belum mempertemukan mereka.
alif putri ?
Kenapa, rey?
Kan malam Minggu malam panjang buat anak muda kayak kamu
Macam kumpul atau pacaran
reyhan keren ?
Malas kumpul kak
Aku kan gak punya pacar
Jomblo
Lagi nunggu janda lewat
alif putri ?
Janda?
Tante - tante dong, rey?
Hahahaha
reyhan keren ?
Iya kak
Ku lagi nunggu janda ditinggalin sama suaminya tuh ?
alif putri ?
What?
reyhan keren ?
Lupain saja apa yang ku katakan tadi ya kak
Maklum, masa muda
Lagi bergalau ria
alif putri ?
Jangan galau mulu
Makanya nyari pacar
reyhan kan tampan
reyhan keren ?
Haha
Ya aku emang tampan dari lahir, kak
alif putri ?
Dasar kepedean
Tampan tapi jomblo
Gak laku dong
reyhan keren ?
Aku bukannya gak laku, kak
Malah aku sering ditembak perempuan
Para siswi di sekolahku juga neriakin namaku
Mereka bilang, jadilah pacarku
alif putri ?
Terus?
Terima satu mah reyhan
reyhan keren ?
Aku gak suka
Mereka bar - bar kayak perempuan murahan
alif putri ?
Eh?
Terus?
reyhan mau perempuan macam gimana?
reyhan keren ?
Yang manis, baik, imut, lucu, ceria, dan gak murahan
alif putri ?
Hm..
Banyak rey
Kan perempuan sekarang semuanya seperti itu
reyhan gemas akan pesan dari putri. Ia ingin sekali mencubit pipi gadis bertubuh mungil itu. Tapi apa daya. Gadis itu tinggal jauh dari kota tempat ia tinggal.
reyhan keren ?
Gak ah
Aku gak minat
Gadis yang ku suka udah jadi milik orang lain
putri merasa sedih ketika membaca pesan dari reyhan. Ternyata adik onlinenya menyukai perempuan yang sudah bersuami.
alif putri ?
Sabar ya reyhan
Nanti kamu pasti ketemu sama gadis yang lebih baik dari dia, semangat ji
reyhan keren ?
Mungkin
Tapi aku masih berharap sama gadis itu,kak
reyhan keceplosan. Ia terlalu terbuka kepada putri. Untung saja reyhan tak mengatakan siapa gadis yang sedang ia sukai.
alif putri ?
Maaf
Kak gak bisa komen lagi
reyhan keren ?
Hm
alif putri ?
Hm apa?
reyhan keren ?
dodol
alif putri ?
Dasar bocah donat!Huh
reyhan keren ?
Kak dodol
alif putri ?
donat!
reyhan keren ?
????
alif putri ?
?
Begitulah malam Minggu putra ahmad dan ratna. Menghabiskan waktunya dengan berkirim pesan. reyhan merasa bahagia meski hanya bisa berhubungan secara online dan serasa jadi pacar kedua atau pacar online putri. Sepertinya reyhan mulai sadar akan perasaannya terhadap kakak angkatnya.
Kalo jodoh gak akan ke mana ~ alif putri
Kata - kata itu yang selalu reyhan ingat. Biarlah dirinya menjadi perusak hubungan orang. Lagipula ia hanya berkirim pesan bukan menggoda pacar orang. Jadi reyhan tidak salah.
Tidur membuat aktivitas obrolan online mereka terhenti. Pukul 23 malam waktu setempat, kedua sejoli berbeda tempat itu akhirnya memejamkan mata mereka. Hanya randa. Karena putri masih berkirim pesan dengan kekasihnya, alex.
Dalam hubungan selalu saja ada masalah. Begitu pula dengan putri dan alex. Acara makan malam mereka harus terganggu oleh panggilan dari ibu alex yang menyuruh alex untuk segera pulang. Besok malam juga tidak bisa karena putri sudah punya acara. Jadi mereka tidak bisa makan malam bersama.
"alex, apa benar kamu mencintaiku?" Tanya putri sebari berbaring di atas tempat tidur empuknya dan memandangi langit - langit.
Mendadak putri memikirkan apa yang reyhan katakan.
"Bocah SMA itu menyukai seorang perempuan yang tak lain adalah istri orang. Padahal dia tampan. Perempuan cantik kan masih banyak. Aku juga mau kalo jadi pacarnya. Hehehe. Sudah ah. Inget umur, putri. Kamu udah tante - tante. Dasar. Mungkin tidur akan membuatku lebih tenang," gumam putri. Tersenyum lalu ia tertidur pulas.
Keesokan harinya di Minggu pagi. Seorang pemuda tampan sudah berada di pasar tradisional. Pasar yang dipenuhi pedagang dan bermacam - macam sayuran, lauk - pauk, buah - buahan dan sebagainya termasuk orang - orang yang sedang berlalu lalang. Belanja dan berjualan. Juga ada orang yang hanya berjalan - jalan tanpa tujuan.
reyhan mengantar ibunya pergi ke pasar tradisional untuk berbelanja. Pukul 7 pagi ia sudah dibangunkan dan dimintai mengantarkan sang ibu. Awalnya reyhan menolak tapi karena ia takut pada ibunya, dengan terpaksa reyhan mematuhi perintah sang ibu tercinta. Untuk apa punya sim jika tidak digunakan. Tahun kemarin saat usia reyhan tepat 17 tahun, ia mendaftarkan diri untuk mengikuti ujian mengemudi. Alhasil ia meraih surat izin mengemudi a.k.a sim C agar bisa mengendarai sepeda motor.
reyhan pergi ke pasar bersama ibunya dengan naik motor supaya cepat. Itung - itung belaka membonceng perempuan. Siapa tau ia akan membonceng putri suatu hari nanti.
Selama di pasar, reyhan selalu saja digoda oleh ibu - ibu penjual sayuran.
Setelah kegiatan berbelanja khas ibu rumah tangga yang selalu melakukan tawar menawar harga sayur dan lauk pauk dengan reyhan sebagai tukang kuli panggul, mereka pun segera pulang namun ke tempat parkiran terlebih dahulu untuk mengambil motor matic yang mereka tumpangi.
Beberapa menit setelah reyhan mengendarai motor sambil membonceng ibunya, ia kebelet ingin ke kamar kecil. Dengan sangat terpaksa reyhan harus menghentikan laju motornya untuk menepi dan menuntaskan hal darurat yang tak bisa ditunda.
reyhan langsung masuk ke dalam toilet umum. ratna, sang ibu, menunggu di luar toilet umum sambil menjaga motor agar tidak dicuri.
Seorang gadis berrambut hitam dengan gaya simpel dan elegan ke luar dari balik toilet perempuan. Ia menghampiri ratna.
"Aunty ratna? Aunty sedang apa di tempat ini?" sapa putri.
"Nak putri? Aunty sedang menunggu reyhan yang lagi kebelet. Kamu sedang apa? Kerja lagi di jam pagi?" Balas ratna sekaligus bertanya pada putri.
"Aku kerja pagi, bi. Soalnya kan malam ada acara jadi aku tuker sip supaya bisa datang," jelas putri. "Oh iya, bi. Aku pergi dulu ya. Salam sama reyhan, anak bibi yg cakep. Hehe."
"Beres, nak. Hati - hati di jalan ya!" seru ratna. Ia tersenyum kagum kepada selfi atas kerja keras gadis cantik itu.
"Seandainya putri jadi menantuku. Aku tidak akan membiarkan putri bekerja. Biar putraku saja yang mencari nafkah. Ya gimana kalo aku jodohkan sama reyhan? radit sama sepupunya saja. Hehe," ujar ratna sambil tertawa nista.
"Eh? Bunda mau menjodohkanku dengan tetangga? Aku masih normal bun. Aku suka perempuan cantik yang bohay dan aduhai. Bukan laki - laki yang gak jelas rupanya," ucap reyhan tanpa sengaja mendengar ucapan ibunya. Ia begidik ngeri ketika mendengar ibunya berkata demikian.
ratna bingung dan tidak mengerti kata - kata putra bungsunya.
"Lagipula di dalam tidak ada siapa - siapa. Hanya ada aku. Apa orang yang bernama alif itu tadi masuk ke toilet perempuan?" tanya reyhan. Ada rasa jijik saat mengatakan hal itu.
ratna tersenyum. Rupanya putra bungsunya sudah salah paham dengan mengira jika alif adalah laki - laki.memang nama lengkap putri adalah alif putri herlambang . Sebenarnya putri itu perempuan yang cantik, manis dan menarik juga penuh semangat.
"alif itu perempuan, reyhan. Dia memiliki rambut panjang yang halus dan juga cantik. Tadi dia titip salam padamu." Gumam ratna tersenyum jahil.
reyhan mengendikkan bahu. Tak peduli dengan tetangganya yang bernama alif. Mau laki - laki atau perempuan. Tidak ada urusan dengannya.
"Ayo pulang. Bunda harus segera masak dan bersiap - siap untuk acara nanti sore," gumam ratna.
'bunda mengundang dia juga?' batin reyhan. Ia menghidupkan mesin motor. Ia sudah memakai helm. Begitu pula dengan ibunya. Sudah duduk manis di atas motor. Kemudian mereka pun lepas landas.
Beberapa jam kemudian. reyhan terlihat bosan. Padahal sekarang adalah hari Minggu. Hari libur sekolah tapi ia tak bersemangat karena kakak angkat tercinta sedang sibuk bekerja. Tidak seperti dirinya yang hanya bisa berdiam diri di kamar setelah mengerjakan tugas sekolahnya. Main game saja dan berolahraga. Mungkin ia harus cari kesibukan lain. Cari pacar misalnya. Sayangnya di sekolah tempat ia belajar tidak ada gadis yang menarik. Mereka kebanyakan gadis kw. Ngaku gadis tapi sudah bolong. Begitu pikir reyhan. Ia jadi sedikit m***m setelah sering berkumpul dengan ketiga teman sekelasnya, deo, danu dan bayu.
Seandainya ia bisa bertemu dengan putrinya , ia pasti akan mencurahkan semua perasaannya. Unek - uneknya juga. Curhat kepada gadis itu bisa membuat reyhan tenang. putri merupakan sosok ideal yang bisa dijadikan kakak perempuan. Bukan kakak perempuan melainkan sosok seorang kekasih idaman. Sudah cantik, dewasa, rajin, pintar dan multi talent. Tidak ada gadis seperti putri di sekolah.
reyhan hanya bisa bermimpi di siang bolong. Ingin bertemu dengan putri. Jika bisa bertemu pun, ia harus bersiap untuk merasakan pahitnya patah hati akibat menyukai kekasih orang lain.
Tanpa terasa sepasang mata putri terpejam dan berpetualang di dunia mimpi saat tidur siang.
Tok tok tok. Suara ketukan pintu. Tok tok tok. Masih tidak ada jawaban. Akhirnya sang pelaku pengetuk pintu masuk k kamar pemuda yang masih asyik dengan dunia bawah sadarnya.
"reyhan.reyhan . Bangun!" seru sang ibu. Menggoyang - goyangkan pundak putra bungsunya.
"Sebentar lagi, kak putri. Aku masih ngantuk," gumam reyhan. Bicara dalam tidur.
"Kak putri? Siapa?" beo ratna. Ia mendapat ide.
"Bangun reyhan! Kak putri ada di luar!"seru ratna menjahili reyhan.
reyhan langsung membuka matanya dan bangun dari posisi tidur menjadi berdiri. Kekuatan cinta memang dapat membuat seseorang menjadi super power dan kepribadian yang berubah .
ratna tertawa melihat tingkah konyol putra bungsunya. reyhan langsung bangun saat mendengar sesuatu mengenai kak putri. Ia bangun langsung berlari ke luar dari kamar.
"Tidak ada," gumam reyhan kecewa. Padahal ia sedang bermimpi berjalan berdua dengan putri dan reyhan hendak mencium bibir gadis itu tapi ibunya datang di saat sedang enak - enaknya. "Ada apa bunda membangunkanku? Bukannya acaranya nanti malam? Sekarang masih jam 4 sore lho,"ucap reyhan. Ia terlihat masih sangat mengantuk.
"Tolong ke mini market sebentar. Bunda sudah tulis apa yang harus kamu beli di sana. Ini uangnya," jelas ratna sebari menyerahkan selembar kertas dan uang untuk belanja. "Cuci muka dulu!
“ okey " jawab reyhan. Berjalan ke luar dari kamarnya menyusul ibunya yang sudah ke luar dari kamarnya terlebih dulu.
Setelah mencuci muka dan memakai sweater hoodie berwarna hitam, reyhan pergi ke mini market berjalan kaki karena letaknya tak jauh dari gang depan komplek perumahan tempat nia tinggal. Kira - kira jarak dari rumahnya ke mini market hanya 400 meter.
Tak lama berjalan kaki, reyhan sampai di mini market. Ia segera masuk ke dalam dan memasukkan apa yang ibunya tulis di daftar belanja ke dalam keranjang.
"Hm. Semuanya sudah. Hanya bakso instan alif saja yang belum," gumam reyhan. Ia menyadari suatu hal. "Bakso? Bakso alif? Sejak kapan bunda suka makan bakso? Kami kan jarang makan bakso. Jangan - jangan buat tetangga sebelah.bunda terlalu baik dan peduli sama si tetangga sebelah," ujar reyhan berbicara sendiri.
reyhan pun melangkahkan kedua kaki panjangnya ke tempat penyimpanan bakso instan cup . Ia melihat seorang anak perempuan yang sedang kesulitan untuk meraih bakso cup paling atas.
'Kasihan sekali bocah perempuan itu. Mungkin dia masih SMP soalnya pendek sih. Sekali - kali aku harus nolong orang. Nanti dia ketiban tumpukan ramen kan kasihan juga,' batin reyhan. Berjalan perlahan mendekati si anak perempuan yang sedang dalam kesusahan.
reyhan pun mengambil bakso cup yang anak perempuan itu inginkan dan memberikannya kepada anak itu.
"Ini," ucap reyhan menyerahkan bakso cup kepada gadis itu. Sangat berbeda dari sifat aslinya yang pendiam, cuek, tak mau mengurusi urusan orang lain tapi hatinya terdorong untuk menolong anak perempuan tersebut.
"Eh? Terima kasih banyak.." balas anak perempuan itu menerima bakso cup yang reyhan ambilkan.
Set. Kedua wajah bertemu. Sepasang mata kelam bertemu dengan mata kecoklatan yang selalu ada di angan - angan sang pemuda tampan itu.
Gadis itu mengikat rambutnya ponytail dengan dress panjang berlengan panjang dengan sepatu hak tinggi
"A..nak..smp.." gumam reyhan tanpa sadar ia memandangi penampilan gadis itu dari atas kepala hingga ujung kaki.
"Hah?! Aku bukan anak smp! Aku sudah dewasa,ji!" seru gadis yang telah ia tolong sambil menggembungkan pipi tembemnya yang membuat gadis itu semakin manis dan imut.
"Ji?" beo reyhan. Ia meneliti penampilan gadis loli di depannya. Mengingat sesuatu yang berhubungan dengan kata "ji" yang sepertinya reyhan tidak asing dengan kata aneh itu. Tiba - tiba ekspresi wajahnya berubah. Ada senyum tipis yang tersirat di wajah tampannya.
"Hah?" gadis itu malah berekspresi lebih kontrol
reyhan tertawa yang membuatnya semakin tampan.
"Kau tertawa? Apa aku sebegitu lucunya karena aku pendek, hah?!" seru gadis itu tak terima karena pemuda bertubuh tinggi di depannya malah tertawa.
"Heh, tiang listrik! Kenapa kau malah tertawa?" tanya putri. Ia semakin kesak melihat reyhan tertawa di depannya
reyhan berhenti tertawa karena tertawa bukanlah dirinya. Ia kembali memasang wajah datar andalannya.
"Kau memang pendek tapi juga imut, kak putri," ucap reyhan.
Blush. Seketika wajah gadis itu merona dan tersipu malu.
"Kak..kak putru ? Kau.." Gadis itu berpikir sejenak. Lalu ia tak kalah terkejut ternyata pemuda bertubuh bongsor yang sedang di depannya adalah adik angkatnya.
"re..reyhen?" tanya gadis itu yang reyhan ketahui adalah putri.
reyhan mengangguk. Ia masih ingin tertawa tapi tertahan karena gadis di depannya sudah memasang ekspresi aneh yang semakin imut.
"Ya. Aku reyhan keren . Aku lebih tampan kan?" sahut reyhan sebari tebar pesona kepada gadis yang ia panggil dengan sebutan kak putri
Wajah putri masih merona. Ia tak bisa membalas perkataan reyhan. Pemuda bersurai hitam dan berwajah rupawan itu membuatnya tegang, gugup, dan terpesona. Ternyata reyhan sangat tampan. Malah lebih tampan. putri tak bisa menyangkal kenyataan itu bahwa reyhan memang tampan.
"Kak putri!" panggil reyhan dengan lembut. Tapi putri, nama asli putri yang belum diketahui oleh reyhan, ia masih diam karena terlalu malu dan gugup. Ditambah putri sangat terbuka ketika berkirim pesan dan menelepon dengan adiknya yang sedang berdiri di depan matanya.
"putri!" panggil reyhan. Ia tidak memanggil putri dengan embel - embel kakak karena putri tidak pantas menjadi kakak perempuannya. Dari ukuran tubuh saja reyhan mudah mengangkat tubuh putri karena putri pendek. Dilihat dari segi wajah, putri masih seperti gadis SMP. putri terlalu muda bagi gadis yang berusia 24 tahun.
"Ah iya. Ada apa,reyhan?" sahut putri. Wajahnya merona. Ia masih terkejut.
reyhan tersenyum.
"Kenapa bengong? Kagum ya sama ketampananku," goda reyhan seperti menggoda gadis seusianya.
"Huh? Dasar reyhan narsis!" seru putri. Ia tetap gugup. Tidak ada gadis yang tidak merasa gugup jika berhadapan dengan reyhan. Termasuk putri yang sudah memiliki kekasih. Pesona reyhan memang tiada duanya ditambah reyhan yang selalu tebar pesona di depannya.
'Gawat!! Ternyata reyhan si bocah itu tampan banget! Gila!! Aku jadi deg - degan gini,' batin putri.
'Rasakan, putri honey ! Kau tidak akan lepas dariku! Kan ku buat kau terpesona dan memimpikanku,' batin nista reyhan.
Kedua sejoli itu asyik mengobrol di dalam mini market tersebut tapi lebih tepatnya reyhan yang tebar pesona dan berkata dirinya lebih tampan serta kata - kata yang tidak pernah ke luar dari mulutnya hingga membuat putri, si gadis dewasa baper.
Deert deert. Getar ponsel mengganggu aktivitas mereka. reyhan segera merogoh ponsel yang ada di saku celana panjangnya.
"Maaf, putri . Aku harus segera pulang," gumam reyhan tak rela berpisah dengan gadis cantik yang telah lama ia ingin temui.
"Ya. Aku juga harus segera pulang. Ayo ke kasir," balas putri. Masih kaku dan gugup.
Keduanya berjalan menuju kasir. reyhan membayar terlebih dulu karena putri masih harus membeli barang lain setelahnya ia pun ke kasir untuk membayar semua barang belanjanya yang isinya lebih banyak bakso cup dan kopi.
putri ke luar dari mini market. Betapa terkejutnya ia karena reyhan masih ada berdiri di luar mini market tersebut.
"Kau belum pulang, reyhan?" tanya putri sebari melihat ke sekelilingnya.
"hm. Ini mau. Oh iya. Aku lupa. Ada yang mau ku tanyakan padamu, kak putri," sahut reyhan sedikit gugup.
"Silakan," balas putrii. Ia masih ramah dan murah senyum.
"Apa putri tinggal di kota ini?" tanya reyhan yang dijawab oleh anggukan kepala putri. "Lalu..alamat di f*******:?"
"Eh? Aku lupa menggantinya. Itu satu tahun lalu waktu aku masih kuliah. Haha. Maaf. Jadi hal itu yang membuatmu bingung. Sekali lagi maafkan aku ya," jelas putri tertawa malu.
"Tidak apa - apa. Aku.." balas reyhan.
putri tersenyum seraya berkata,
"ayo pulang. Bukannya tadi ibumu menyuruhmu untuk segera pulang? Jangan buat ibumu marah seperti tetanggaku karena anaknya yang jarang ke luar rumah . Hehe," ujar putri. Tersenyum lima jari. "Kalau begitu, bye, reyhan!" putri pun melambaikan tangan dan berjalan meninggalkan reyhan yang masih berdiri mematung di depan mini market.
"Bye," balas reyhan. Ia juga melangkah menuju rumahnya yang berbeda arah dengan putri. Padahal mereka bertetangga dan bersebelahan pula tapi berjalan beda arah.
reyhan berjalan kembali ke rumah sambil membayangkan kejadian di dalam mini market tadi.
reyhan tak menyangka jika gadis kecil, gadis yang seperti masih SMP adalah kakak perempuan angkatnya. Awalnya ia tidak percaya. Penampilan gadis itu tidak seperti seorang wanita berusia 24 tahun. putrinya terlalu imut. Malah reyhah yang harus jadi kakak daripada putri.
putro tidak memasang ekspresi berlebihan seperti para gadis yang pernah ia temui. Pandangan matanya begitu murni dan penuh kejujuran. Senyumannya membuat hati seorang pangeran tampan. Detak jantung reyhan berdetak lebih kencang saat tahu putri adalah gadis mungil itu.
putri menanyakan kabar reyhan terlebih dulu, begitu pula reyhan. Basa basi itu penting untuk mengakrabkan diri apalagi reyhan yang notabene dingin pada perempuan. Tapi pada putri ia sangat hangat dan cerewet.
Keduanya tertawa karena merasa dunia itu sempit. Bisa bertemu di mini market dekat rumah. putri mengaku tinggal di kota Konoha namun tidak memberi tahu alamat lengkapnya. reyhan harus mencari tahu informasi mengenai tempat tinggal gadis cantik pencuri hatinya.
Flash back end
Kembali ke dunia nyata. Sang pemuda tampan pulang ke rumah dengan perasaan senang yang tak dapat terlukiskan oleh kata - kata. Aura yang terpancar dari tubuhnya sangat menyilaukan.
"Assalamualaikum," ucap reyhan masuk ke dalam rumah, membuka pintu, membuka sandal dan menggantinya dengan sandal rumah.
"Walaikumsalam. Mana belanjaan bunda?" sambut sekaligus tanya ratna yang sudah menanti kedatangan putra bungsunya pulang dari belanja.
"Ini, bun," sahut reyhan. Menyerahkan barang belanjanya kemudian ia pergi ke kamar mandi dengan hati riang dan bersiul. Wajahnya juga berseri - seri.
Sang ibu terheran - heran melihat reyhan tersenyum bahagia dan bersiul.
"Kenapa reyhan jadi bahagia begitu? Gak mungkin jin ketawa yang merasukinya kan?" gumam ratna menggeleng - gelengkan kepalanya.
"Mungkin reyhan jatuh cinta, bun. Sejak ia berhubungan dengan gadis cantik di dunia maya, dunianya berubah sampai ia mengalami mimpi basah," sambung radit yang mendadak muncul di belakang ibunya. Untung saja ratna tidak memiliki penyakit jantung. Jika punya, pasti pingsan mendadak.
"Kau mengagetkan bunda saja. Memangnya kau kenal dengan gadis yang selalu berhubungan online dengan adikmu, radit?" tanya ratna ingin tahu.
"Tentu saja. Jadi, bunda tunggu saja. Sebentar lagi akan ada drama negeri ginseng atau film yang senang sedih nyanyi terus," jelas radit tersenyum mencurigakan.
"????" ratna mengendikkan bahu atas tingkah kedua putranya yang semakin tidak jelas
radit berjalan menuju ruang taman belakang rumah, sedangkan ratna pergi ke dapur. Jadi keduanya berjalan searah.
Pukul 18.00 waktu setempat. Taman belakang kediaman sutomo sudah dihiasi balon dan dekorasi khas perayaan ulang tahun. Malam ini keluarga sutomo mengadakan pesta kecil - kecilan. Mereka merayakan hari istimewa yaitu ulang tahun pernikahan tuan dan nyonya sutomo yang ke 30 tahun.
radit sudah menghias dan mengurus semuanya. reyhan hanya sekedar membantu.
ratna datang bersama seorang gadis dewasa cantik mengenakan dress warna ungu selutut
"Halo, semuanya!" sapa gadis itu dengan ramah lalu menerjang radit tapi radit menolak. "Kau selalu saja cuek padaku, radit!" seru gadis itu kesal.
"Dia alif?" tanya reyhan heran.
"alif?" beo gadis itu. "Aku sari. Sepupu putri . Kau pasti reyhan kan? Ternyata sudah besar da tinggi sekali. Padahal hanya diam di kamar," ucap gadis yang bernama sari
“ Hm," gumam reyhan tidak jelas. radit terus menghindar dari kejaran sari yang ingin memeluknya.
"alif sedang mengambil kue pesanan bunda. Sebentar lagi juga dia datang," ujar ratna sebari meletakkan buah - buahan di meja.
'Ada apa dengan alif? Kenapa orang itu terlihat istimewa bagi bunda? Ah sudahlah. Aku mau ke kamar. Siapa tahu putri sudah mengunggah fotonya yang juga menghadiri pesta tetangganya,' batin reyhan . Berjalan sebari merogoh saku celana untuk mengambil ponsel.
Ting tong ting tong. Bel berbunyi.
"reyhan, tolong buka pintu! Siapa tahu alif yang datang!" perintah ratna. reyhan sebagai anak yang berbakti kepada orang tua, segera pergi untuk membuka pintu.
Kreet. Pintu dibuka menampilkan sesosok gadis manis mengenakan dress panjang berwarna peach, sepatu balet. Sang gadis yang sedang membawa sekotak kue menatap aneh terhadap pemuda yang berdiri di depannya. Begitu pula dengan pemuda yang membuka pintu rumah tetangganya. Menatap sang gadis dengan tatapan tak percaya dan terkejut.
"Kau?!" seru kedua sejoli yang sama - sama terkejut.
bersambung