Zeline Zakeisha gadis yang sudah berusia 25 tahun, mempunyai tinggi 165cm, kulit putih bersih, anak bungsu dari dua bersaudara.
Sifatnya yang tegas namun terkadang suka mellow, sedikit jutek namun tetap terlihat anggun. Zeline mempunyai butik gaun yang sudah ia rintis sejak duduk dibangku SMA kelas tiga, butik tersebut sudah punya karyawan sebanyak sepuluh orang. Zeline memang bukan dari keluarga kaya raya dan terbilang sangat sederhana maka dari itu ia ingin menjadi wanita mandiri sejak remaja.
Zeline juga punya belahan jiwa bernama GABINO ARTHUR MAHATMA atau bisa dipanggil gabino.
Hubungan mereka sudah terjalin salama 5 tahun hebatnya lagi meskipun bertengkar besar tidak ada kata putus dari satu sama lain, gabino juga seorang CEO disalah satu perusahaan IT terbesar diindonesia.
Bila ditanya bagaimana kasta mereka? Sebenarnya sama saja, gabino juga anak bungsu dari enam bersaudara sungguh hebat bukan orangtuanya bisa punya anak sebanyak itu.
Gabino dari keluarga sederhana apalagi sejak usia 13 tahun ayahnya kembali kepangkuan sang ilahi karna sakit lambung yang beliau derita, kala itu gabino benar benar merasa putus asa karna sudah menjadi anak yatim. Dia tidak lagi punya ayah seperti teman temannya membuatnya sempat depresi dan sedikit mentalnya terganggu.
Mama gabino yang kasihan melihat anaknya seperti itu, melakukan pengobatan apapun demi anaknya bisa kembali pulih. Gabino sempat mogok sekolah selama satu bulan sejak kepergian ayahnya dan mengalami depresi selama satu bulan, tapi berkat usaha dan doa mama gabino ia bisa beraktivitas kembali dan berkomunikasi dengan orang orang disekitarnya.
Sampai akhirnya gabino duduk dibangku SMA kelas satu pria itu bertemu dengan sosok gadis cantik tapi terkadang galak dan jutek, entah mengapa malah membuat gabino tertarik mendekatinya. Meskipun sedikit ragu ragu mendekati gadis tersebut pria itu berhasil mendekatinya dan meluluhkan hati gadis itu, ya walaupun tidak semulus ekspetasinya namun kerja keras tak pernah menghianati hasil.
Memang benar, gadis itu bernama zeline zakeisha. zeline bukan cinta pertamanya namun gabino pastikan zeline adalah cinta terakhirnya, ia tak mau bila harus kehilangan gadis yang sudah menemaninya sampai saat ini.
Pria itu juga terkadang merasa sedikit egois, melupakan zeline disaat sudah berkutat dengan pekerjaannya padahal zeline juga ikut adil terhadap kesuksesan yang gabino dapatkan. Pria itu berfikir ia berkerja keras juga untuk menikahi gadisnya, apalagi gabino juga menjadi tulang punggung dikeluarganya.
"Permisi bu ada klien yang ingin menemui bu zeline" ucap gadis berpenampilan rapi dan berdiri tegak didepan meja.
Zeline sedikit tersentak dan segera membuyarkan lamunannya. pandangannya beralih pada gadis didepannya, "kamu bisa tidak mengetuk pintu dulu celia?." Kata zeline dengan menatap tajam gadis depannya.
"Maaf bu, saya sudah mengetuk pintu tetapi bu zeline tidak kunjung menjawab" gadis yang bernama celia menundukkan kepalanya.
"Ya sudah, saya akan segera menemuinya" kata zeline.
Celia mengangguk lalu pamit meninggalkan ruangan.
Zeline mendengus kesal, mengapa akhir akhir ini ia sering melamun membuat pekerjaannya sedikit terganggu. Sedari tadi ia memandangi foto dua insan yang terlihat sangat bahagia, ya benar itu foto zeline dengan gabino saat masih sekolah kalian bisa membayangkan sudah berapa tahun terakhir mereka foto bersama.
"Apa aku salah jika mempunyai rasa kangen dengan pacar sendiri? Aku selalu percaya jika kamu sibuk dengan pekerjaanmu tapi aku tidak percaya hingga membuatmu lupa memberiku kabar" gadis itu benar benar tidak mengerti tentang perubahan pada hubungannya.
Dengan kesal ia membalikkan pigora kecil yang terletak diujung meja ia tak ingin melihat foto itu saat ini, Segera ia merapikan pakaiannya dan menemui klien.
"Selamat siang, saya zeline ada yang bisa saya bantu?" Ucap zeline pada sosok pria berdiri tegak membelakanginya.
Pria itu membalikkan badan, seketika zeline terkejut dengan orang didepannya "ka-kamu," tunjuk zeline.
"Apa kabar zeline? Iya ini aku Farel" pria tersebut mengulurkan tangannya bermaksut ingin berjabat tangan dengan gadis cantik didepannya.
"A-aku baik baik saja, kabar kamu bagaimana?" Zeline menerima jabatan tangan farel, ia sedikit syock kedatangan pria tersebut.
"Aku sama baiknya dengan kamu, kamu ada waktu sebentar? Aku ingin mengajakmu jalan jalan diluar" kata farel.
"Kemana?" Tanya zeline.
Tanpa menjawab pertanyaan zeline farel tanpa meminta izin mengandeng tangan gadis itu, zeline yang masih syock tidak melakukan penolakan atas perilaku farel.
*
*
*
Disinilah zeline dan farell bersantai disalah satu cafe terkenal dikota surabaya, sesekali zeline tertawa karna perilaku konyol farel.
Nampaknya farel tidak banyak berubah, pria itu tau zeline masih tidak percaya dengan pertemuan pertama mereka setelah bertahun tahun tidak berkomunikasi akhirnya farel mencoba mencairkan suasana dengan menghibur gadis didepannya.
"Apa kamu sudah menikah zeline?" Tanya farell pada zeline.
"Jika aku sudah menikah mana mungkin kamu bisa mengajakku jalan seperti ini" ujar zeline.
Farell tersenyum simpul "sudah berapa tahun kita tidak bertemu?".
Zeline nampak berfikir, "kurang lebih sebelas tahun lamanya sejak lulus sd."
Farel mengangguk, pria itu mengambil secangkir kopi diatas meja lalu menyeduhnya. "Apa kamu masih mengingatnya zeline?" Celetuk pria itu.
Zeline mengerutkan keningnya, ia bingung apa yang dimaksut sahabat lamanya itu.
Farel memahami kebingungan zeline ia terkekeh, "ya sudah, kalau tidak ingat jangan terlalu difikirkan."
Zeline mengangguk tanda mengerti, farel benar benar tak banyak berubah yang beda hanyalah ia lebih tinggi darinya.
"Bagaimana kamu bisa masih mengingatku rel?" Tanya zelin pada farel.
"Bagaimana bisa aku melupakanmu zeline, gadis galak namun berhati hellokitty" ejek farel lalu tertawa.
Zeline meninju pelan lengan farel, "sudahlah, jangan mengejekku lagi." Zeline memperingatkan farel yang masih tertawa terbahak bahak.
Mereka berdua menghabiskan waktu sepanjang hari dengan canda tawa bersama, mengingat masa masa kecil saat bermain bersama. Zeline merasakan akan ada energi pada dirinya kembali lagi, tapi ia masih tidak mengerti apakah itu hal positif atau malah sebaliknya.
Semilir angin menyapu lembut wajah gadis yang tengah berdiri dibalkon kamarnya, ada senyum tipis yang terlihat disana namun seketika hilang begitu saja. Gadis itu membuka matanya ekspresi wajahnya terlihat sangat datar, ia merogoh saku celananya mengambil benda pipih yaitu ponsel kesayangannya.
"Sudah jam sembilan malam namun kamu belum memberiku kabar juga, andai kamu tau aku sangat merindukanmu" kata zeline berandai andai.
Zeline slalu berfikir posifif bahwa kekasihnya sedang memperjuangkan masa depannya, menjadi laki laki pekerja keras dan akan segera menikahinya. Ya, semoga saja ekspetasinya benar benar terjadi.
Ting.
Pesan masuk diponsel zeline ia berharap itu dari kekasihnya gabino, segera ia membuka ponsel yang ada digengamannya.
Seketika harapannya sirna, bukan orang yang sedang ia tunggu yang mengirimnya pesan melainkan nomer orang tidak ia kenal.
08265377xxxxxxxx
Zeline apa paketnya sudah kamu terima? Aku lupa menanyakan tadi, ini Farel.
Membaca kata 'paket' membuat zeline mengingat kado yang ia terima beberapa hari yang lalu, segera ia masuk kedalam kamar dan mencari benda kotak tersebut.
Zeline mengedarkan pandangannya sampai akhirnya pandangannya melihat benda yang ia cari ketemu, segera ia mendekati nakas kecil disamping sofa didalam kamarnya.
Gadis itu segera membalas pesan sahabatnya.
08265377xxxxxxxx
Iya, sudah aku terima beberapa hari yang lalu. Saran aja sih, kalau kasih paket kertas kadonya gambarnya yang keren masa iya usia sudah 25 masih dikasih gambar unicorn. By the way trimakasih banyak ya farel☺️
Segera ia mengirim pesan tersebut pada farel, pantas saja mengapa bergambar unicorn ternyata sipengirimnya adalah sahabat kecilnya. Zeline dulu memang pencinta unicorn dan yang tau selain keluarganya hanya farel, pria itu sudah seperti kakak laki lakinya selalu memahami dan menjaganya.
Zeline penasaran dengan isi paket didalamnya, dengan cepat zeline membuka paket tersebut. Ada selembar kertas dan foto polaroid berwarna hitam putih diatas kotak kecil yang diketahui berisi kalung lationnya berbentuk bulan, bola mata zeline nampak berbinar ini sangat indah tak pernah zeline mendapatkan kalumg seindah ini sebelumnya.
Gadis itu beralih membuka selembar kertas yang ada ditangannya, ia mulai membaca setiap kalimat yang tertulis disana.
'Hai cantik apa kamu masih mengingatku? Iya ini aku farel pria tampan yang pernah menjadi sahabat serta kakak disaat kita masih sama sama kecil. Ketahuilah aku sangat merindukanmu tetapi ada yang lebih merindukanmu daripada aku, zeline dengan siapapun kamu serkarang aku berharap kamu bahagia bersamanya, jikalau kamu tidak bahagia izinkan aku mengantikan posisinya. Ehh tidak tidak aku hanya bercanda aku berharap kamu selalu bahagia, salam farel'
Zeline terkekeh setelah membaca surat tersebut, gadis itu mengambil kalung yang ada didalam kotak bludru berwarna merah lalu ia pasang dileher mulusnya.
'Perfect,' satu kata yang cocok diungkapkan saat ini. Tidak salah farel memberinya kalung seindah ini, besok zeline berencana akan mengunjungi perusahan farel untuk mengucapkan terimakasih banyak pada pria tersebut.