Prologue

254 Kata
Prologue "Apa yang lo liat dari dia?" Shilla memutar bola matanya bosan, pertanyaan yang entah keberapa kali untuk dua temannya Ify dan Sivia. "Of course, karena dia keren, ganteng dan multitalenta" jawab Ify sambil terus membalik kan halaman majalah yang dipegangnya. "Dia ganteng, kaya, pinter... Demi apa, he is too good too be true," sambung Sivia membuat Shilla menggeleng pelan melihat keduanya. "Dia playboy," ucapan Shilla berhasil membuat Ify dan Sivia melotot tak terima, dengan santai Shilla meminum jus jeruknya ia melirik isi kantin kampusnya yang tidak terlalu ramai. "Gue anggap lo nggak pernah ngomong gitu," ucap Ify acuh lalu kembali dengan majalahnya. "Kalian hanya ngabisin waktu liat majalah bodoh itu," ucap Shilla. "Omaigat Shilla, lihat deh sampulnya, profil lengkap Cakka," Ify memperlihatkan sampul majalahnya pada Shilla. Shilla memelas tidak tertarik, dia bosan hampir setiap hari Ify dan Sivia membicarakan cowok bernama Cakka, aktor sekaligus penyanyi itu. Ah ya, bahkan gadis-gadis sekampusnya juga seperti Ify dan Sivia membicarakan pemuda itu setiap waktu. "Gue pulang," putus Shilla, ia meraih tasnya lalu meninggalkan kedua temannya begitu saja. "Shilla..." Ify dan Sivia serentak memanggil Shilla yang sudah melewati beberapa meja. Shilla menoleh lalu menaikkan alisnya. "Ada yang ketinggalan," ucap keduanya bersamaan, Shilla berbalik menghampiri Ify dan Sivia lalu ia mengeluarkan dua lembar pecahan seratus ribu dari dompetnya. "Lo mau bilang kalau ini yang tinggal kan?" Ify dan Sivia nyengir namun membenarkan ucapan Shilla. "Untuk minuman gue dan makanan kalian berdua," lalu Shilla berlalu dari hadapan keduanya, ia bahkan masih sempat mendengar keduanya temannya itu mengucapkan terima kasih.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN