Sorry baru bales, Gha. Ada apa? Dari lagi ia menghubungi Maira tapi tak diangkat. Ia kirim pesan pun tak dibalas. Baru jam delapan malam begini dibalas Maira. Gak apa-apa. Mau mastiin buat besok. Lo ujian jam tujuh kan? Iya. Mau ngambil kunci ya? Nanti kalo bisa samperin gue aja ke departemen Kimia. Tahu kan? Iya tau. Agha agak-agak ragu. Humaira belum membalas lagi. Entah sedang apa gadis itu. Eung, Ayu bilang kalo suara lo serak. Kenapa? Lagi sakit? Ia menggaruk-garuk kepalanya usai mengirim pesan ini. Terasa aneh sekali. Baru hendak menghapus, sialnya sudah keburu dibaca Maira. Akhirnya ia menghela nafas. Jantungnya berdebar seketika. Ini sungguh tak karuan. Masa hanya menunggu balasan, ia seperti terkena serangan jantung sih? Humaira tercenung membacanya. Kaget lah. Ia mengi

