Part 9 - Mencari Sumber Rupiah

1110 Kata

Fadli merasa hatinya sangat terluka.  Ada kekecewaan yang hadir di lubuk sanubarinya. Betapa tidak, Wafi semakin dewasa tak semakin bisa membuat sebuah keputusan baik dalam hidupnya sendiri. kini sesuatu yang sama sekali tak diinginkan, sampai hati harus dirasakan oleh Fadli. Tiba-tiba saja pendengaran Fadli seperti tengah menelisik ke arah kamar Wafa. Seperti ada benda jatuh dengan bunyi lantangnya. Fadli pun segera berlari menuju ke kamar Wafa. Dia sempat terkejut saat melihat kaki Wafa yang bersimbah darah. “Fa, kamu kenapa?” “Tidak apa-apa. Hanya sedikit ngilu saja.” “Ini bukan ngilu lagi, tapi darah yang keluar sangatlah banyak. Sebentar bapak cari obat dulu.” Fadli segera berlari dengan sangat cepat. Sedangkan Wafa hanya diam dengan pikiran melayang. Dia sama sekali tak bisa ber

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN