Nightmare In Love

"Aku kurang apa selama ini sama kamu? Tega banget kamu sumpah Zard. Tega kamu khianatin pernikahan suci kita. Gimana bisa kamu punya anak sama perempuan lain. GIMANA BISA?!" Gadis itu menangis dengan keras, gadis itu dengan brutal memukuli suaminya. Pada akhirnya lelaki itu menggeram dan menahan lengannya. Zourist Lyara Pradigta cukup terpukul dengan fakta suaminya pernah melakukan sesuatu terlarang bersama dengan perempuan lain sampai membuahkan hasil. "Cukup Zou, gue gak pernah minta kita sampe tahap nikah. Pada dasarnya gue gak pernah cinta sama lo. Tapi lo terus bersikeras kita dijodohin. Gini kan pada akhirnya!" Lelaki menatapnya nyalang. Lalu lelaki itu mencengkram dagunya dengan kasar. Ia tersenyum remeh. Dia, Lizard Tiger Valderon. "T—tapi aku cuma mau kamu aja Zard. A—aku cinta kamu sangat, kamu adalah tujuan hidup aku. Padahal baru 2 bulan kita nikah, gimana bisa kamu udah jadi Bapak dari perempuan lain? Lucu tahu gak, sedangkan aku yang jadi istri kamu gak pernah kamu sentuh." Gadis itu semakin menangis perlahan ia tertawa dengan keras. Lalu memukuli lagi Lizard. "Kalau emang kamu udah jadi Bapak kenapa kamu masih nikahin aku dua bulan kemarin. KENAPA?!" "BAYI ITU BAKAL AKU BUNUH, SEPAKET SAMA IBUNYA KALAU PERLU!" Zourist berteriak nyaring, gadis itu berlari keluar ruang kerja Lizard lalu mendapati seorang perempuan yang tengah menggendong bayi yang lucu. Zourist mendekatinya dengan tatapan bak psikopat. Ia terus berjalan dengan d**a naik turun. Tatapannya setajam pisau. "Gimana bisa lo punya anak dari suami gue? Gimana bisa hah?!" "Zz—zourist aku minta maaf, kejadian aku sama kak Lizard itu kecelakaan." Perempuan bernama Trisya itu nyaris menangis. "Siniin bayi lo! SINIIN!" Seru Zourist, gadis itu berhasil merebut bayi mungil itu lalu setelah berada dalam gendongannya. Zourist tertawa bak orang gila. "Hai anak haram. Mau mati kapan?!" "Zourist hiks jangan apa-apain bayi aku!" Trisya menangis, sebagai seorang Ibu ia sangat takut kehilangan anaknya. Namun Zourist berlari menuju tangga. Trisya mengikutinya dengan tangisan menjadi-jadi. Lizard datang menghalau langkah Zourist, "Zourist jangan gila siniin bayinya. Dia gak salah." Ujar Lizard menahan amarah. "Dia salah, dia pantas mati!" Seru Zourist dengan keras. Gadis itu berlari menuju ujung dan Lizard hanya menatapnya datar. Lelaki itu malah memeluk bahu Trisya yang menangis. "Udah kamu tenang yah jangan dikejar. Bentar lagi tuh cewek gila bakal mati. Kita bakal nikah dan hidup bahagia." "Tt—tapi anak kita, gimana kak hiks?" Lizard tersenyum penuh arti. Sampai ia mendengar suara teriakan Zourist, "ARGH LIZARD SAKIT TOLONGIN!" Lizard dan Trisya menuju kearah suara. Ia melihat Zourist sudah duduk dengan kaki kanan yang dililit ular. Ular itu bernama King Kobra. Zourist tampak berkunang-kunang, gadis itu histeris dan terlihat sangat shock. Trisya memanfaatkan kesempatan itu untuk mengambil bayinya. Ia memeluknya dengan haru. Zourist serasa lumpuh. Kakinya bergetar. Ia mendapat dua gigitan. Ular itu berbisa, baru saja beberapa menit kakinya sudah memar. "Tt-tolongin Lizard, tolongin aku hiks. Singkirin ular itu aku takut!" Lizard mencondongkan tubuhnya dengan senyuman miring, "Oh istriku ayo sini!" Zourist meringis ia berusaha menggapai tangan Lizard dan berdiri namun tidak kuasa. Ia jatuh kembali, "Nggak bisa hiks, aku gak bisa berdiri. Kaki aku kenapa?" "Mungkin lumpuh." Enteng Lizard. Menurut Lizard di gigit mendapat gigitan dua kali dari ular King Cobra kesayangannya sangat berdampak. Racunnya tak main-main. Bisa menyebabkan kebutaan, kelumpuhan bahkan kematian. Dan ia rasa Zourist akan mengalami keseluruhan dari dampaknya haha. "NGGAK HIKS. Mata aku juga kenapa. Kenapa burem?" Zourist tampak ketakutan. Ia terus mengerjapkan matanya. Lalu Lizard menarik lengannya sampai berdiri, lelaki itu menggendongnya. Zourist terbata-bata, "Bawa aku ke RS. VVIP please." Lizard berjalan, Zourist pikir ia benar akan dibawa ke Rumah Sakit namun lelaki itu malah menaiki Rooftop Apartemen tingkat atas. Kebetulan setelah menikah mereka tinggal di Apartement dan mendapat kamar paling atas. Zourist merasakan tubuhnya dibanting kebawah. Ia menjerit lalu menggugu. Matanya berkunang-kunang. Bekas gigitan tadi terasa sakit. "Hidup lo itu beban semua orang. Lo itu gak pantes bahagia. Manusia serakah kaya lo tempatnya neraka. Gue Talak lo sekarang, langsung Talak Tiga." "NGGAK JANGAN HIKS! Aku gak bisa hidup tanpa kamu hiks." "Yaudah kalau gitu, gue bantu lo mati. Terjun dari Rooftop ini seru juga katanya. Ayo sini, mati aja lebih baik." "Kamu jahat Lizard. Aku kurang apa? Kenapa kamu gak bisa cinta sama aku? Kamu tega sampah! Apa kamu gak punya hati?" "Gue ada hati, gue punya perasaan, gue bisa mencintai. Tapi semuanya gue limpahkan pada Trisya, perempuan penyabar seorang Ibu dari anak gue. Bukan cewek iblis, egois dan sadis kaya lo." Zourist menggeleng hatinya tersayat sembilu. Kepalanya semakin pening. Tubuhnya seperti membiru. Racun itu sudah menyebar. Ia mendapat gigitan dua kali. Ia akan mati. Bahkan ia belum merasakan masa depan bagai pelangi. Tubuhnya dipaksa berdiri. Lizard mencengkram bahunya dari belakang. Nafas lelaki itu menerpa telinganya. "Mati Zou, selamat bersenang-seneng di neraka." BRUK! KYAAA! Tubuh Zourist benar terjun dari atas kebawah. Ia sampai di jalan raya dengan sekali hentakan. Darah membanjir pada setiap sudut tubuhnya. Rambut panjangnya menutupi wajahnya yang penuh luka dan air mata. Banyak orang yang menjerit dan mengerumuninya. Mereka langsung menelpon ambulan. Zourist menyesal. Dan mengapa ia baru menyesal di titik-titik darah penghabisannya? Ia menyesal telah menyia-nyiakan hidupnya selama ini. Orang tuanya beserta para kakaknya sangat memanjakan dan memberinya beribu bahagia. Mereka yang berjasa dalam hidupnya. Tapi ia tidak tahu diri, ia beban. Zourist tak percaya jika Mimpi buruk itu ada dan sialnya terdapat dalam cinta. Mencintai Lizard Tiger Valderon adalah awal petaka. Dan terima kasih kepada yang telah membaca.