“Oke. Daddy hubungi ibu peri dulu. Kamu diam disini, okey?” Titahnya pada Luna yang di jawab anggukan kepala patuh oleh anaknya tersebut. Eric pun keluar dari ruangan Luna dan segera menghubungi Kanaya. Menanyakan akankah wanita tersebut memiliki waktu luang untuk datang menjenguk anaknya disini yang telah merengek meminta untuk bertemu dengan Kanaya. Dering ponsel ketiganya. Barulah Kanaya menjawab panggilannya. “Hallo?” Sapa Kanaya dengan lembut. Membuat Eric tertegun sejenak dan segera sadar. Jika mereka berdua telah memiliki seorang yang sangat berharga dalam hidupnya masing-masing. “Eh? Itu Kanaya. Luna kangen sama kamu katanya. Apa kamu ada waktu luang untuk datang kesini? Dia sejak tadi menangis karena ingin menghubungi mommynya tapi Melinda nggak bisa dihubungi. Tapi

