[Ray Dhanadyaksa] Meysha menatap gue dengan tatapan bersalah. "Aduh Ray, pasti sakit banget ya? Maaf seharusnya gue lebih hati-hati tadi." "Nggak masalah kok, Mey." "Gue obatin aja sini." Gue diam terpaku. "Harus diobatin Ray, kan sakitnya di punggung, sedangkan nanti lo harus gendong tas yang nggak ringan di punggung, daripada bahaya kan?" Gue memilih mengangguk. "Gue ambil obat merah dulu. Lo tunggu di sini. Jangan kemana-mana." Lalu Meysha berdiri dan berlari menuju tempat Adara dan Kendra. Gue duduk terdiam, meringis kesakitan. Gue sedikit terkejut dengan kekhawatiran Meysha. Salahkah gue berharap lebih dari rasa khawatir Meysha ke gue? Ah, tapi pasti ini hanya perhatian sebagai teman yang merasa bersalah karena gue terluka akibat melindunginya. Meysha kembali dengan membawa o

