Sarena sakit hati dengan perkataan suaminya kepadanya yang tidak mengharapkan kedatangannya, namun ini tidak sebanding dengan apa yang selama ini Jeffry berikan untuknya, Jeffry telah menjadi pacar dan suami yang baik, bahkan selalu membelanya dan menjadi orang pertama yang menghapus airmatanya, semenjak ia kehilangan ibunya, ia tidak pernah merasa bahagia, tapi ketika bersama Jeffry kebahagiaan itu sangat nyata. Sarena duduk di kursi kebesarannya dengan harapan yang semu, tak ada yang dapat menebak apa keinginan suaminya. Kenapa berubah drastis setiap waktu yang tidak bisa Sarena tentukan. Sarena ingin hidup bahagia, ingin bersama suaminya sepanjang waktu, walaupun ia tidak bisa tapi setidaknya sikap Jeffry bisa lebih baik lagi kepadanya. Sarena mendesah napas halus dan menyandarkan kep

