“Jangan tidur di kelas. Bahu lo bisa pegal. Kalo mau tidur izin ke UKS.” Arken terdiam setelah Laras mengatakan kalimat itu. Pelan laki-laki itu memang dadanya yang berdetak kencang. Senyum lebar menghiasi wajah rupawan laki-laki itu yang kini menggelengkan kepalanya sambil melihat ke arah Laras yang berjalan didepan. “Laras perhatian banget sama gue,” guman Arken. Tidak tahu saja laki-laki itu telah membuat Laras gundah gulana semalaman. “Ras, tungguin dong.” Laras tak menghiraukan ucapan Arken, gadis itu terus berjalan menuju Aula. Arken yang melihat itu menjadi gemas, ia kembali berlari mengejar hingga berjalan sejajar dengan wanita disampingnya. “Ras, lo enggak mau lihat piagam gue?” “Enggak.” “Banyak lho piagam gue.” Arken berjalan didepan Laras, laki-laki itu memamerkan piaga

