SCANDAL TUAN GRISSHAM
[Episode 5 ~ Anna Brenda]
" Pagi-pagi nagih! Yang ada pagi-pagi tuh sarapan dulu, belum sarapan lagi gue! " ucap Anna yang masih mengomel di atas motor dan pengendara motor itu meringis mendengar suara gerutuan Anna yang tidak ada habisnya.
" Sesuai dengan aplikasi ya Nona Anna? " tanya tukang ojek itu.
" Iya Pak sesuai aplikasi masa sesuai suasana hati. " Ucap Anna yang sewot hingga membuat tukang ojek meringis seketika.
Kena semprot juga.
" Thank ya. " Ucap Anna membayar melalui aplikasi DNA tidak lupa memberikan tip yang lumayan.
" Wah rejeki nih! Walaupun tadi kena semprot tapi nggak apa-apalah malah dapat tip yang besar. " Ucap tukang ojek itu dengan senang.
" Thanks ya Nona Anna. " Ucap tukang ojek dan Anna hanya mengagukkan kepalanya dan segera pergi untuk mencari kerja.
" Aduh capek nya! " ucap Anna yang sangat lelah dan memukul-mukul kakinya karena merasakan pegal dan belum juga mendapatkan kerja hingga Anna melihat ada seorang anak laki-laki yang tampan yang sendirian dan sedang menangis dan terdengar...
" Lucca nggak punya Mama... "
" Papa nya Lucca udah nggak sayang Lucca lagi. "
" Hei ada apa ini? " tanya Anna yang sudah sampai di mana ada segerombolan anak laki-laki yang sedang mengejek anak laki-laki lainnya yang bernama Lucca itu.
Dan segerombolan anak laki-laki itu pergi karena merasakan takut dan ketahuan aksi mem bully yang sedang di lakukan itu.
" Mama? " panggil Lucca yang membuat Anna terdiam seketika.
Mama?
Oh no!
" Bukan, nama kamu siapa ganteng? " tanya Anna yang sekarang sudah bertumpuh pada lututnya sendiri mensejajarkan tingginya agar sama dengan Lucca.
" Lucca ma... " ucap Lucca dengan polos dan itu membuat Anna memejamkan matanya seketika.
" Ya ampun aku belum menikah kapan punya anaknya... " ucap Anna dalam hati dan tersenyum kaku ke arah Lucca dan sebelum Anna menjawab tiba-tiba saja seorang wanita setengah baya berlari kearah Lucca dan mengatakan...
" Ya ampun Tuan Muda jangan kabur, itu ada Papa nya Tuan Muda di depan lagi jemput Tuan Muda seperti yang Tuan Muda inginkan. " Ucap Bik Painem yang membuat Lucca dan tersenyum dan dengan polos mengatakan pada Anna...
" Ayok Ma temui Papa dulu. " Ucap Lucca yang membuat Bik Painem kaget dan Anna hanya tersenyum meringis, mau langsung menolak takut Lucca nangis, serba salah!
Dan tanpa sadar Anna sudah di gandeng Lucca ke arah gerbang depan hingga membuat Anna mau tidak mau ikut.
" Aduh sabar jangan lari-lari Lucca nanti jatuh. " Ucap Anna yang langsung membuat Lucca terkekeh dan berjalan dengan perlahan dan Bik Painem hanya mengikuti dari belakang walaupun dalam pikirannya banyak pertanyaan yang berkecamuk tentang siapa wanita itu?
Kenapa tiba-tiba Lucca memanggilnya Mama?
Aduh pusing!
" Non namanya siapa ya? " tanya Bik Painem yang tidak bisa membendung ke kepo an karena menuju ke gerbang depan memerlukan waktu jadinya Bik Painem bertanya sekarang dan tidak bisa menunda lagi.
" Anna Bik. " Ucap Anna singkat dan terseyum tulus ke arah Bik Painem.
" Semoga ini adalah jawaban dari doa ku. " Ucap Bik Painem dalam hati karena merasakan Anna adalah wanita yang tulus dan bisa menerima Lucca yang selama ini kekurangan kasih sayang.
Papa!
-
" Loh Dav, loe seharusnya jemput Lucca aja deh! Gue nggak tega lihat muka Lucca yang sedih begini, sebentar doank. " Ucap Andre yang langsung menunjuk wajah Lucca yang terlihat sedih dari ponsel Andre yang dikirimi foto dari Bik Painem, memang terlihat kasihan.
" Pak ke sekolah Lucca dulu. " Ucap Andre pada supir yang sedang berkendara dan diangguki tanda setuju sedangkan David hanya diam tidak menolak dan tidak menjawab iya.
Ish!
" Udah sana jemput Lucca dari kelasnya. " Ucap Andre lagi dan setelah di pikirkan ternyata Andre banyak memerintah David padahal disini bos nya adalah David.
Ish!
" Heh! Loe sana samperin Lucca terus ajak kesini! " ucap Lucca dengan wajah garang yang membuat Andre cengengesan.
" Hehehe. "
" Gue kira nggak ngeh (tau) makannya gue perintah mulu, eh! Ternyata sadar. " Ucap Andre dalam hati dan langsung keluar dari dalam mobil untuk segera menjemput Lucca tapi dari kejauhan melihat Lucca yang datang dengan Bik Painem dan satu wanita lagi.
Andre terus saja melihat hingga...
" Anna! " pekik Andre dengan kencang hingga membuat David ikut keluar dari dalam mobil untuk memastikan itu beneran Anna nggak?
Anna yang dihimpit David di dinding kamar mandi karyawan.
David langsung tersenyum devil saat melihat itu benar-benar Anna dan semakin mendekat tapi Anna belum tau kalau itu adalah David.
" Papa! " teriak Lucca yang melihat David lebih dahulu dan segera berlari ke arah David dengan berlari dan Anna yang mendengar teriakkan Lucca langsung menoleh ke arah yang di maksud Lucca tapi Anna langsung terkejut dan mengatakan dalam hati...
" Matilah kau Anna! Sekarang kau belum mendapatkan pekerjaan tapi sudah bertemu dengan pria yang membuat mu di pecat! Kemalangan apa lagi yang akan terjadi! " ucap Anna dalam hati masih memantung dan melihat Lucca yang tertawa cekikikan di gendongan David karena kedua pipi Lucca di ciumi oleh David hingga membuat Lucca kegelian.
" Mama sini! " ucap Lucca melihat ke arah Anna yang masih terdiam karena mau kabur diam-diam juga percuma karena David sudah melihat Anna dan saat Lucca memanggilnya dengan sebutan itu langsung membuat Anna tersenyum meringis sedangkan David berkata dalam hati...
" Sepertinya sangat seru kalau bermain Papa & Mama. " Ucap David dengan pikiran m***m dan Andre tau itu.
" Kendalikan pikiran loe bos! " ucap Andre dengan tertekeh melihat David yang tertarik dengan Anna.
" Sepertinya gue bakal kalah taruhan! Sialan! " umpat Andre dalam hati dan bersiap-siap mengucapakan good bye (selamat tinggal) pada kartu VVIP gym yang bakal menjadi milik Marco.
Tidak bisa di biarkan!
Karena masih fifty-fifty, seperti Anna tidak menyukai David dan mencoba menghindar terlihat jelas dari gerakan tubuhnya dan sorot matanya yang gelisah.
" Mama sini! " ucap Lucca lagi yang masih di dalam gendongan David dan memanggil Anna yang masih terdiam di tempat.
Dengan langkah perlahan Anna ke arah Lucca yang sudah melihat Anna dengan tatapan senang.
" Ya ampun selamatkan aku... " ucap Anna dalam hati.
" Papa, Papa! Papa... Ini Mama ya kan Ma? Lucca mau Mama Anna aja selamanya. " Ucap Lucca dengan keinginan dengan sangat hingga membuat David terkekeh.
Kesempatan!
" Oh ya Mama? " tanya David pura-pura tidak tau dan melihat Anna dengan tatapan selidik padahal dalam hati ingin terkekeh.
" Iya bener! Lucca mau sama Mama aja selamanya. " Ucap Lucca lagi dengan senang.
" Selamanya? Kayaknya nggak bisa deh Luc karena Mama nggak mau. " Ucap David yang pura-pura sedih dan melihat ke arah Anna dengan tatapan sedih padahal dalam hati mengatakan...
" Kau masuk dalam jerat ku. "
" Ha Mama nggak mau? Mau kok! Ya kan Ma? " tanya Lucca pada Anna dengan sorot mata harap karena Anna tidak mau terus saja berdekatan dengan David itu sangat danger!
Oh no!
" Huwaaaa Mama nggak mau ya? Huwaaaa! " ucap Lucca yang menangis dengan kencang di pelukan David dan membuat David khawatir dan segera menenangkan Lucca begitu juga Anna yang langsung panik dan mendekat kearah Lucca yang masih berada di gendongan David.
" Mama mau, udah jangan nangis. " Ucap Anna yang ikut memanggil dirinya sendiri dengan sebutan Mama dan mengambil Lucca dari gendongan David tapi sebelum itu terjadi, Anna malah mendongakkan kepalanya dan otomatis David menundukkan kepalanya dan melihat wajah Anna yang ternyata sangat dekat dengan dengannya dan itu membuat David tersenyum jahil.
Dengan secepatnya kilat...
Cup!
Oh God!
Again (lagi)?
Setelah melakukan itu David terseyum penuh dengan misteri ke arah Anna dan hanya melihat itu sudah membuat Anna bergidik horor!
-
To be continued