Season 2 part 3 let,s fly!

991 Kata
Matahari bersinar,ayam berkokok dan mentari menyambutku di pagi hari ini.. aku bangun dari tempat tidur bergegas mandi dan mengganti pakaianku setelah mandi dan memakai seragam aku merapikan tempat tidurku dan keluar untuk sarapan,seperti biasa mama dan papa menyambutku aku makan seperti biasa..seolah-olah tidak ada yg terjadi hanya ini bisa kulakukan untuk tidak membuat mama dan papa khawatir,setelah selesai makan aku pun pamit tapi, "itu..penyakit mia kambuh lagi ya?" "eh?" kenapa mama tahu padahal aku tidak bilang...apa dari dulu mama udh tahu ya? "i-iya" "maaf ya,mama harusnya memberitahu kamu saat dulu,kamu pasti syok" "n-nggak papa kok ma!" "..." "sekarang kalau gak pergi sekolah telat loh" "oh ya!" Aku melihat jam,gawat!! sudah hampir telat nih "ma!pa! aku pergi dulu ya!" "iya,hati-hati" "iya." Aku tergesa-gesa berlari dan..akhirnya sampai tepat waktu bel masuk sekolah berbunyi,aku duduk di kursiku dan menyiapkan pelajaran "..hari ini ada kimia,mate.." "yo!" "Ahh!!ish!" aku memukul bahu ryu "kamu tuh,hilangkan kebiasaan kamu mengagetkan orang dong!" "hihihi,oh ya bro mia kayaknya gak masuk lagi nih bro" "..." "....." hening sekali "eh,mau kukenalin cewe gak,cantik loh orangnya" "seterah kamu deh-_-" "okey,ntar kupanggilin cewek cantik nya ya nanti" "lah,ini jam pelajaran loh,emang gak papa tuh" "emm..soal itu mah gampang:)" " itu temanmu?" "nggak sih,tapi kami cukup dekat untuk dipanggil teman!" "..." "oh ya nanti kalo guru masuk bilang aku ke toilet ya!" ".." "ya?" jijik aku melihatnya memohon seperti anjing.. "iya-iya udh sana." "yes!" ryu pun pergi berlari keluar kelas,pasti ada yg gak beres otaknya nanti kalau ketahuan gimana?huh..tapi aku penasaran dengan cewek itu. guru pun masuk,dan ya seperti biasa aku bilang kalau ryu lagi ketoilet dan kita biasa pakai cara itu untuk bekerja sama dan untungnya gurunya percaya sama kita Beberapa menit ryu udah masuk dan duduk di belakang aku "sip!" sambil mengatakan itu dia tersenyum..ku abaikan saja aku, fokus pada pelajaranku dan gak terasa bel istirahat pun berbunyi ryu mengajakku "ayo,cepat!" "alah paling kenalanmu yg ini gak beres lagi kan,kayak sebelumnya itu" "nggak!yang ini beda!" "hah?beda,beda kayak apa?" "lihat saja nanti!" "seterah kamu deh..." Setelah kita berlari ke taman sekolah "nah itu,cewek cantiknya!" cantik juga ya..rambutnya diikat pakai pita yang berwarna merah dan kurasa kalau lebih dekat lebih cantik tanpa sadar aku berjalan lebih dekat ke arah gadis itu "hai,ada perlu apa ya?" "eh?!" aku melihat ke belakang,ryu udah pergi ukh orang s****n itu!! "anu.." "ah ya,kamu kenalannya ryu ya?" "iya,benar oh jadi kamu yang itu ya!" "em" "boleh aku duduk disini?" "boleh,kok" aku duduk bersama gadis itu iya,jika dilihat dari sini sangat cantik rambutnya kecokelatan,matanya yang berwarna hijau muda. "jadi,kamu mau ngomong apa sama aku?" "boleh,aku curhat?" "oh..boleh kok!,jadi mau curhat apa?" kurasa jika aku curhat pada cewek ini stresku akan sedikit hilang,dan mungkin aku bisa lebih serius soal mimpi ini. "tentang mimpi" "mimpi?" "iya,mimpi yang memulai kisahku" ya..dia berbeda saat kukatakan ke orang,biasanya orang akan bingung tapi tatapannya sangat serius, sepertinya aku tidak salah ya curhat ke dia. "mimpi seperti apa?" "mimpinya kelam,sangat aneh tapi itu adalah mimpi yang akan menjadi akhir dari semuanya." "...." seperti itulah aku bercerita tentang mimpi ku ke dia,selama aku bercerita dia tidak menyela sedikit pun,bahkan dia mendengarkanku dengan serius dan orangnya agak sedikit pemalu. "jadi,seperti itu" "..." "hei,aku kan sudah bercerita tentang mimpiku dan sekarang gantian kamu dong yang bercerita!" "e-eh?" sepertinya ia terlihat kebingungan dalam memilih topik,sebaiknya aku bantu deh "bagaimana kalau kamu menghadapi mimpi yang akan menjadi kenyataan?apa kau akan kabur atau..menghadapi itu dengan berani?" "hm..mimpi yang akan menjadi kenyataan ya?" dia diam,mungkin dia sedang berpikir ya? beberapa menit kemudian dia mulai ngomong. "kurasa aku akan kabur dan menghadapinya." "eh?" "aku akan kabur jika itu bukan akhir dari semuanya,sebaliknya juga aku akan menghadapinya dengan berani jika itu yang akan menjadi akhir dari semuanya..." "kenapa? kamu berkata seperti itu?" "kurasa itu yang penting adalah bagaimana cara kita akan mengakhiri hidup?dengan sebuah mimpi?" "manusia itu terkadang juga bisa menyerah atau putus asa dalam sebuah kehidupan,jadi itu yang kumaksud kabur.Aku akan kabur jika aku ingin menyerah dan ingin meluangkan waktu untuk rileks atau menenangkan diri" "kalau aku akan menjadi seperti itu" "mimpi itu aneh ya?" "aneh?" "iya,terkadang mimpi itu bisa menjadi pertanda atau entahlah sesuatu yang lain" "mimpi itu berasal dari alam bawah sadar kita kan?" "iya,pernah gak sih kamu penasaran dengan mimpi? seperti asal mulanya seperti apa? kenapa alam bawah sadar itu ada? ya manusia itu masih menyimpan banyak misteri,sekeras apapun sedalam apapun kita gali misteri itu tidak akan habis." "Tapi kalau kamu sepertinya bisa deh menggali semua misteri itu.^-^" "a-aku bagaimana caranya?" "entahlah tapi kamu terlihat cocok jika berhubungan dengan alam bawah sadar manusia deh" "eh?aku?" "iya,jadi nanti suatu saat kamu udah besar kamu harus mencari cita-cita yang sesuai dengan bakat ini okey?" aku melihat ke arah langit yang biru dan tersenyum..kurasa aku bisa melewatinya dengan baik. Tiba-tiba bel masuk sekolah udah berbunyi "ah! maaf ya aku masuk dulu kekelas ya!" disaat aku mulai berlari untuk kekelas ia menanyakan itu "t-tunggu,kapan kita akan bertemu lagi?" "aku tidak tahu yang pasti tapi kurasa kita akan bertemu lagi." aku berlari kekelas dan akhirnya sampai juga,untung gak telat. Aku kembali duduk seperti biasa,tapi ryu kemana ya?oh ya! bentoku?! agh! Gurunya datang dan.. "anak-anak sekarang mia akan bergabung di kelas ini,kalian yang akur ya." mia?! mia masuk ke dalam kelas "halo teman-teman mia sekarang udah sembuh dan kita bisa bermain lagi deh!" "yee!!" semua murid bersorak ada yang bilang kangen,pengen main lagi ada juga yang bertanya tentang sakit apa. Tidak yang lebih penting aku harus memikirkan bagaimana cara mia bisa sembuh kurasa orang yang menderita depresi tidak secepat itu..,dan aku merasa tatapannya terlihat kosong "Mia,silahkan pilih tempat dudukmu" "iya pak" mia berjalan ke belakang ku dan duduk di belakang ku "ih,enak banget" "Sudah!ayo kalian buka halaman 41" kulihat ke belakang,mia tersenyum dengan manis "akira,kita bertemu lagi ya,terima kasih sudah menyemangati ku tapi tolong.. Suasana berubah menjadi menyeramkan entah kenapa senyum mia yang ceria,manis sekarang berubah menjadi manis yang berbeda. rahasiakan ya?" Aku menghadap ke depan dan apa aku beneran bisa mengubah akhir ini yang menyeramkan menjadi bahagia? ~~~~
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN