Senna berlari keluar dari kamar mandi dan segera meraih ponselnya yang dari lima menit lalu tidak berhenti berdering. Gadis itu baru akan berdecak, mengutuk pelaku yang menelepon dan mengganggu waktu mandinya, namun Senna urungkan saat mendapati nama Arya yang tertera sebagai pemanggil. Mata Senna hanya diam menatap, dia berpikir sejenak, Arya sudah tidak marah padanya, ya? “Ya, Ar?" Senna putuskan untuk menerima telepon dari Arya. Belum terdengar suara dari seseorang di sebrang sana. "Arya?" panggil Senna mengulang. "Ya, Nna," Barulah terdengar suara Arya yang sedikit gugup. "Ada apa, Ar?" tanya Senna, tangan kiri gadis itu menahan handuk yang menggulung asal rambut basahnya. "Maaf ganggu kamu. Aku cuma mau kabarin kalau malam ini acara makan malam mama aku. Kamu bisa datang?" Al

