Mata tajam itu terus mengikuti kemanapun kaki Andira melangkah. Yah hari ini weekend dan formasi penghuni rumah kembali menjadi 3 orang seperti sebelumnya dan inilah yang membuat Andira kembali was- was. Dan kini sebagai calon menantu keluarga Soetopo, itu kata Oma dan kata si tuan Psyco, Andira dilarang mengerjakan sesuatu yang berat kecuali memasakkan makanan untuk mereka. “ Bisa Stop tidak!” keki Andira pada Narend. “ Apa?” pria itu pura- pura tidak tahu. Sebagai Wanita tentu saja Andira sangat malu tanpa sebab dilihat terus seperti itu! “ Aku lagi masak. Mau kukasih obat pencahar ke dalam panci?!” amcamnya. “ Ok. Saya pergi.” Andira mendengus sebal dan kembali melanjutkan aktifitasnya kemudian menatanya diatas meja makan. “ Bang ada Mas Bayu, tuh!” teriak Nathan dari ruang

