bc

Alone

book_age18+
7
IKUTI
1K
BACA
tragedy
mystery
scary
like
intro-logo
Uraian

siapa disini yang suka aplikasi hantu ? berhati hatilah sebab ada aplikasi yang selalu muncul pada tengah malam , tepatnya pukul 00.00 . Jangan pernah membuka aplikasi itu , atau menggunakannya . Kalau tidak , kalian akan mengalami nasib yang sangat buruk

chap-preview
Pratinjau gratis
Awal mula
Hallo , perkenalkan namaku santia . Biasa dipanggil tia , umurku 18 tahun " Hey kalian sudah dengar gosip itu ?" kata para murid "Gosip apa ?" jawab santia "Ituloh katanya ada aplikasi hantu yang selalu muncul tepat jam 12 malam" sahut seorang murid "Halaaahh... mungkin kalian instal aplikasi itu tanpa kalian sadari" kata santia "Kau tidak akan percaya , tapi aplikasi itu beneran muncul tepat jam 12 malam , nama aplikasinya Alone" jawab seorang murid "Laluu.. apa yang kau rencanakan dengan membicarakan ini denganku mari ?" kata santia "Ayolah kita selidiki itu..." jawab mari "Jangan bilang kalau kau takut ?" kata santia "Uuuhhh... aku tidak bisa berbohong... tapi kita bisa mendapatkan konten untuk chanel kita ini" jawab mari Aku dan mari sudah berteman dari kecil , kami memiliki sebuah chanel yang bernama Two Teen . Yah aku dan dia selalu membahas tentang hantu , isi konten kami pun tentang hantu dan penampakkan lainnya . "Baiklah... lalu apa rencanamu ?" kata santia "Besok sudah liburan sekolah... kau , aku dan dua orang lagi , kalian bisa menginap dirumahku" jawab mari "Siapa dua orang lagi ?" kata santia "Tentu saja adit dan rizky" jawab mari "Baiklah.. besok jam 8 malam aku akan pergi ke rumahmu" kata santia "Kau teman terbaiik..." jawab mari Semenjak kemuncululan aplikasi hantu yang bernama Alone itu , banyak para siswa dan siswi membicarakannya . Bukan hanya para siswa dan siswi di sekolah ini saja , melainkan seluruh masyarakat sudah tau . Bahkan aplikasi itu telah tersebar di acara berita nasional Pada keesokan harinya tepatnya pukul 8 malam "Ayah , ibu aku akan menginap di rumah mari" kata santia "Baiklah , berhati hatilah dan ingat jangan pernah sekalipun kamu membuka aplikasi alone itu" jawab ibu santia "Baik ibu" kata santia Aku harus bergegas , kalau tidak dia akan mulai mengomel tidak karuan "Yooo tiaa.. kau baru berangkat ?" kata adit "Adiitt.. kau juga ?" jawab santia "Hahahaha.. aku sangat malu , sebenarnya..." kata adit "Apaa.. kau tertidurr setelah bermain game ?" jawab santia "Iya.. waktu kulihat jam sudah pukul 8 lewat" kata adit "Kalau mari tau kau bisa kena masalah.. ayo kita harus bergegas" jawab santia Tak lama kemudian sebuah bis berhenti di depan mereka , mereka pun naik tak lama kemudian mereka akhirnya sampai "Aku kira kalian lupa kalau kalian harus datang ke rumahku , tak kusangka kalian malah bermesraan dan berduaan seperti ini" kata mari "Itu tidak benar" jawab santia dan adit dengan serentak "Lihatlah bahkan kalian menjawab dengan serentak" kata rizky "Sudah sudah.. lebih baik sekarang kita masuk , hari sudah malam" kata mari mereka pun masuk kedalam rumah mari , yah dia memiliki rumah yang sangat besar . Dia terkenal sebagai putri konglomerat "Apa kalian sudah siap ?" kata mari "Anuu.. maaf mari , aku tidak bisa ikut . Ibuku melarang ku untuk membuka aplikasi itu" jawab santia "Baiklah... kau jadi kameramen saja , aku , adit dan juga rizky akan menjadi MC nya" kata mari sebuah kamera diberikan kepada santia , malam semakin larut dan waktu menunjukkan pukul 23.50 "Ayo semua kita harus bersiap , tia bagaimana kameranya" kata mari "Okee.. semua sudah siap , pencahayaannya sangat bagus" jawab santia "Oke kita mulai rekamannya" kata mari Santia mulai menekan kamera yang ada ditangannya "Haaaii... two teen balik lagi ni guyss.. kali ini saya ditemani mas adit dan juga mas rizky.. sayangnya tia tidak ikut guys.. tapi tak apa , kita ditemani 2 orang laki laki yang tampan ini... oh ya kalian pasti sudah dengar tentang aplikasi namanya alone ? yap benar aplikasi ini selalu muncul pada tengah malam saja , kali ini saya beserta dua orang ini akan membuktikan kebenaran dari aplikasi itu , kalian sudah bisa liat pada handphone kalian masing masing sebentar lagi aplikasi itu akan muncul" kata mari Waktu menunjukkan pukul 12 tepat tengah malam , suasananya mulai berubah "Apa kalian juga merasakannya ?" kata adit "Iya bung.. disini hawanya semakin dinginnn.. bulu kudukku sampai berdiri" jawab rizky "Lihat guys.. aplikasinya muncul" kata mari sambil memperlihatkan hpnya "Wah benarr.. padahal kita sma sekali tidak menginstalnya" jawab adit dan rizky "Bagaimana kalau kita buka aplikasinya ?" kata mari "Tentu saja..." jawab adit Mari membuka aplikasi itu dan memperlihatkannya di kamera "Selamat malam para pecinta hantu , apakah kamu sedang sendirian ?" kata aplikasi alone "Kita pilih apa nih guys . disini ada pilihan ya dan tidak" kata mari "Kamu pilih ya dan aku akan memilih tidak" jawab adit "Seperti yang kalian tau , kita membuka aplikasi ini secara bersamaan , dan aku memilih untuk menjawab iya dan adit akan memilih jawaban tidak" kata mari "Perlu di ingat sebelum menggunakan aplikasi ini kalian harus benar benar sendiri , apakah kalian benar benar sendiri" kata aplikasi alone "Wah sepertinya punyaku tidak bisa guys , aplikasinya langsung hilang begitu aku tekan tidak . Sepertinya aplikasi ini menyuruh kita untuk sendirian" kata adit "Kalau begitu , kita akan memilih pilihan ya" jawab mari "Karna kalian benar benar sendiri , mari kita sama sama mendengarkan sebuah kisah seram yang satu ini...." kata aplikasi alone "Menurutku dari segi grafis dan karakter yang ada di dalam aplikasi itu sangat realistis" kata rizky "Kau benar.. dia terlihat seperti hidup" jawab adit "Sssssstttttt..... diaammm kita harus mendengarkan ini" kata mari "Cerita ini dari sobat kita sebut saja irma . baiklah simak ceritanya... Sore ini kak Shopia pulang dengan beberapa temanya berempat, karena terdengar dari suaranya yang lumayan cukup berisik di ruangan tengah, dan aku juga mendengar suara dari kak nana sontak membuat aku ingat tentang janjinya dipertemuan awal denganku akan menanyakan tentang kejadian itu pada orang tuanya. “Ma, tuh kakak bawa makanan, ayo makan bareng, sama kenalan sama teman kakak” ucap kak shopia berdiri di depan pintu kamarku, yang tidak tertutup. Segera aku bangun, dan menyapa dan berkenalan dengan teman-teman kak shopia satu persatu. sima, dana dan anton. Berlima denganku akhirnya makan bersama dengan tidak jarang yang menjadi badan becandaan adalah aku. “Eh ma nanti kakak ngerjain tugasnya di belakang saja yah, terminal listrik udah dibenerin kan?" tanya kak shopia. “Sudah sama mang yaim, cukup kok emang aku sengaja mintanya buat disambung dari dapur aja kak, eh kak, ibu bilang besok motor aku baru bisa diambil di stasiun kota, antar yah" ucapku yang baru selesai makan. Dana dan anton temanya kak shopia tidak jarang terlibat obrolan seru denganku dengan kak nana juga, membicarakan hal-hal yang aku juga bisa masuk ke obrolan yang mereka sedang bahas, apalagi tentang kegaguman teman-teman kak shopia pada rumah ini masih dengan gaya tua yang dipertahankan. Tapi ada yang berbeda dengan sima, lebih banyak diam dan hanya terseyum saja sesekali ketika bertatapan mata denganku secara tidak sengaja. “Eh kak nana, udah ditanyain belum sama ibu kak Nenah soal kejadian itu di rumah mana?" tanyaku, ketika pas sedang membahas soal rumah ini. “Emang ada kejadian apa gitu na?" tanya dana yang mulai penasaran. “Iya na kok gak cerita sih?" sahut anto sama penasaranya. “Yehh… inimah yah, apa-apa tuh suka penasaran gini hahaha" jawab kak nana sambil becanda. "Lupa nomor rumahnya kata ibuku, tapi katanya yang ibuku ingat dulu di depan rumahnya ada pohon beringin yang besar" ucap kak nana melanjutkan. “Sudahlah ma, coba kamu lihat emang sepanjang jalan ini ada pohon beringin yang besar?, kan gak ada?, bisa saja nana juga salah jalankan, bisa aja dong" sahut kak shopia “Iya juga sih shopi bener kata kamu, udah bener ma jadi orang penasaran banget sih" ucap kak nana sambil menepuk pundaku. Akhirnya aku benar-benar membuang rasa penasaran itu, walau yang aku simpan baik-baik hanya sebuah kalimat “di depanya ada pohon beringin besar" dan niatku besok akan melihat rumah itu dari depan (rumah sebelah yang ada gerbang besinya di belakang). Baru saja kak shopia siap-siap merapihkan halaman menyiapkan beberapa cemilan dan minuman untuk teman-temanya, tiba-tiba sima yang sedari tadi hanya memperhatikan bahkan tidak terlibat obrolan apapun, berbicara dengan pelan. “Iya berisik banget rumah sebelah" ucap sima dengan pelan. Aku, nana, dana dan anton sontak langsung menatap ke arah sima, bahkan sima tetap dengan tatapan kosongnya. “sim, ngomong apa sih kamu?” tanya nana sambil nempuk tangan sima “Eh engga kok" jawab sima sambil tersenyum. “Ayo sudah siap di belakang, kalau kemalaman kalian nginap aja di sini yah" ucap kak shopia sambil berdiri. Segera teman-teman kak shopia beranjak ke belakang dan aku langsung terbaring di sofa ruangan tengah masih penasaran rumah yang dimaksud sima rumah yang mana, bahkan tidak tahu kenapa aku ada perasaan bahwa yang dikatakan sima benar saja, walaupun tanpa alasan yang jelas. “ma, ini nanti kasih mang yaim kalau malam ini kesini" ucap kak Shopia dengan tiba-tiba. “Iya kak, siap” jawabku singkat, sambil menerima sejumlah uang. Suasana rumah malam ini akhirnya ramai sekali, bahkan beberapa tawa dari teman-teman kak shopia di bagian rumah belakang sampai terdengar ke ruangan tengah “emang kalau ramai rumah ini tambah nyaman saja" ucapku, masih dengan posisi yang sama. “Pohon beringin besar apa yang dikatakan kak Nenah, dan rumah sebelah yang berisik" ucapku dalam hati menyimpan dua kalimat itu. Tidak lama mang yaim mengetuk pintu sambil memanggil namaku, segera aku ke depan membukakan pintu, benar saja mang yaim sudah duduk di depan rumah dengan tidak lepas bersama rokoknya di tanganya. “Mang ini" ucapku, sambil memberikan uang dari kak Salsa. “Baik ma, ini buat biasa bayar listik sama air dek irma, eh temen-temen kakak banyak yah, kayanya seru gitu?" tanya mang yai. “Berempat jadi berlima sama kak shopia mang, kenapa gitu?" tanyaku sambil duduk di sebelah mang yaim “Ya tidak apa-apa ma, kamu juga kalau sudah punya temen nanti ajak ke sini, biar suasana rumah jadi ramai ginikan enak" jawab mang yaim dengan tenang. “Mang dulu banget, pas nenek dan kakek udah gak ada rumah ini sudah gak ada yang isi yah?" tanyaku sengaja membuka obrolan dengan mang Yaya. “Banget ma, sudah banyak yang berubah, pohon-pohon dulu di sepanjang jalan ini menjulang tinggi bas, indah, nyaman, tapi berjalanya waktu semuanya berubah, namanya juga waktu yah ma, kamu juga udah segede ini aja padahal amang tau kamu dari kecil" jawab mang yaim sambil tersenyum. Deg, tiba-tiba ada kalimat pohon, apa ini waktu yang tepat untuk sekedar bertanya dan menyerepet mencocokan informasi dari kak Nenah ke mang yaim, ucapku dalam hati. “Dulu emang kata Ibu ada pohon beringin besar mang di sini?" tanyaku, yang tidak tahu kenapa malah menjual nama Ibu. “Ibu bilang begitu ma?" tanya mang yaim seperti kaget dengan apa yang aku tanyakan. “Enggak bilang, sekedar cerita aja dan itu yang aku ingat, amang sendiri tadi juga bilang banyak pohon-pohon tinggi berarti sesuai dengan yang Ibu katakan” ucapku memberikan alasan yang paling logis biar tidak ada kecurigaan. “Oh iya, ah sudahlah ma, namanya juga cerita kalau sudah berbeda waktu kadang berbeda, amang duluan yah takut kemalaman bayar listrik" jawab mang yaim yang langsung berdiri dan pamit pergi. Padahal aku liat barusan mang yaim begitu nyaman duduk santai entah karena pertanyaanku atau emang benar apa yang dikatakan mang yaim barusan. Hari semakin malam dan teman-teman kak shopia masih saja belum selesai, aku lihat sudah jam 22:00 malam ini, segera aku ke belakang untuk menemui kak shopia “Kak itu motor kalau mau pada nginap bawa aja ke belakang dan jangan lupa kunci, aku mau tidur duluan" ucapku sambil melihat aktivitas teman-teman kak shopia yang benar-benar sibuk. Kak shopia mengiyakan apa yang aku katakan, tanpa melihat ke arahku dan sima yang membuat ada rasa tertarik lain beda dengan yang lainnya menggunakan sweater tebalnya, sementara yang lainya biasa saja. “Emang dingin?, orang aku saja merasa gerah malam ini tumben" ucapku dalam hati sambil melangkah menuju arah kamar dan beristirahat sambil melihat beberapa informasi di media sosial dan membalas beberapa chat yang masuk ke dalam hpku saja. Mata mulai mengantuk malam ini, karena merasa suasana terbawa hangat oleh keharian teman-teman kak shopia, tidak tahu kenapa rasa ingin tidur datang lebih awal padahal seharian dan beberapa hari kebelakang hanya mengahbiskan waktu dengan bersantai saja. Aku terbangun dengan Hp yang masih berada di sebelahku, “ketiduran enak banget” ucapku, sambil melihat jam sudah jam 03:35. “Tidak terasa lama juga tidur" ucapku sambil berusaha berdiri karena ingin membuang air kecil. Baru saja melangkah ke ruangan tengah, aku melihat anton dan sima tidur di luar di depan televisi yang masih menyala, sementara kak shopia, kak nana dan dana tidur di kamarnya. “Sima belum tidur masih terlihat cahaya hp nya" ucapku ketika membuang air kecil di wc. Sambil berjalan menuju kamar, segera aku matikan Tv, setelah melihat remot Tv ada di sebelah anton. “Eh ma, kamu bangun?, iya matiin aja Tv nya enggak aku liat kok" ucap sima, sambil bangun dan duduk dengan selimut yang menutupi badanya. “Iya sim, eh kok kamu pucat begitu? sakit?" tanyaku karena kaget melihat wajah sima sangat pucat bahkan wajah terpucat yang pernah aku lihat. “Tidak apa-apa ma, ini biasa aku kalau datang kumat seperti ini, ini bukan penyakit kok" jawab sima perlahan. Segera aku memberikan botol minuman kepada sima melewati badan anton yang sedang tertidur sangat lelap, sima langsung meminumnya walau hanya sedikit. “Serius sim kamu engga apa-apa? kok pucatnya sampai begitu" ucapku yang sudah duduk dekat sima “Serius ma, kamu percaya dengan apa yang sudah aku katakan ketika pas barusan aku sampai di rumah ini?" tanya sima dengan melihatku. “Soal rumah sebelah yang berisik bukan?" jawabku. Sima tidak menjawab hanya mengannguk dan merapatkan selimunya lebih erat ke badanya dengan tiba-tiba. “Percaya sim, karena malam sebelumnya aku pertama kali mendengar seperti benda jatuh, kata kak shopia menjelaskan dari rumah sebelah sana" ucapku sambil menunjuk ke arah rumah sebelah. “Bukan sebelah sana,” jawab sima sambil mejem seperti ketakutan, menunjuk ke arah rumah sebelah yang ada gerbang besi sebagai pemisah. “Maksudnya berisik kamu dengar hal yang sama denganku dan kak shopia?" jawabku yang sedikit mulai ketakutan dengan tinggah sima. “Sini, duduk sebelah aku" jawab sima sambil tersenyum sangat manis. “Disana ma, aku kedinginan sedari di halaman belakang, menangis terus tapi aku tidak tau kenapa tidak bisa menerjemahkan hal-hal yang aku dengar, jangan ceritakan ini ke shopia takutnya jadi kenapa-kenapa yah" jawab sima memegang tangaku dan benar saja tanganya sangat dingin, bahkan benar-benar dingin, hal inilah yang membuat aku percaya dengan apa yang barusan sima katakan padaku" kata aplikasi alone "Uuhh ini sih biasa aja ya menurutku" kata adit Adit melihat kearah santia yang tengah ketakutan dan gemetaran sambil memegang kamera , kemudian adit melihat ke arah mari yang tengah memegang hp , terlihat sosok yang sangat menakutkan "Badanku tak bisa digerakkan" kata adit dalam hati sambil berusaha menggerakkan badannya Sosok itu mendekati mari dan mulai merasuki tubuh mari , adit berusaha menggerakkan tubuh dan melihat sekeliling , bahkan temannya rizky pun ikut merasakan hal yang sama , mari tak henti hentinya menatap layar ponsel itu , dan dia tertawa dengan sendirinya "Hahahahahaha hahahaha" kata mari "Maaa.. maa.. marrii.." kata santia sambil gemetar Mari kemudian mengambil sebuah pisau dan mengarahkannya ke tangannya "Marriii.. sadarlaahhh.." teriak adit Mari tidak mempedulikannya dan mengiris pergelangan tangannya sambil tertawa "Hahahahahaha hahahaha" kata mari "Marriii... hentikaannnn..." kata santia berteriak sambil menangis Waktu menunjukkan pukul 1 pagi dan mari tewas seketika karna kehabisan darah

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Accidentally Married

read
110.1K
bc

Maaf, Aku Memilih Dia!

read
230.5K
bc

Pengganti

read
304.0K
bc

ISTRI SATU JUTA DOLAR

read
438.0K
bc

Jasmine

read
211.4K
bc

Perfect Honeymoon (Indonesia)

read
29.6M
bc

Undesirable Baby (Tamat)

read
1.1M

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook