Sepeninggal istrinya, Patrick Zayno Kwan, seorang Komposer berbakat dan handal dari Honoland menjadi karakter yang sangat dingin, pendiam, sedikit arogan dan tak kenal lawan. Siapa yang menentangnya akan berurusan panjang padanya. Semua keinginannya harus terpenuhi apalagi untuk anak semata wayangnya, Patricia Little Zena Kwan. Anak perempuan yang menjadi peninggalan berharga satu satunya dari sang istri tercinta, Zhavia Aloina Prime.
Untuk menebus kesalahannya karena kematian sang istri disebabkan olehnya, Patrick memutuskan untuk tidak berhubungan dengan wanita manapun. Dia juga tidak ada niat mencari pengganti Zhavia sebagai ibu untuk Zena. Patrick merasa dapat merawat dan mendidik anaknya sendiri dengan kekuasaan dan kesuksesannya memiliki gedung sekolah musik bergengsi di negaranya itu. Kini, tugasnya hanya membahagiakan Zena. Ia akan memenuhi apapun yang diinginkan anak semata wayangnya. Namun, bagaimana pada akhirnya jika Zena menginginkan ibu guru yang mengajar di kelasnya menjadi ibunya? Dan, bagaimana pertemuan ayah beranak satu itu dengan sang guru yang cukup mirip dengan mendiang istrinya?
"Zhavia?" panggil Patrick pelan ketika Zena merencanakan perkenalan mereka. Tak lama dia tersadar kalau wanita ini hanya mirip dengan mendiang istrinya. Dia pun menarik jabatan tangannya tapi wanita itu malah menahannya. Sang guru malah menarik sedikit Patrick agar lebih dekat dengannya.
"Namaku Clarice, Tuan," bisik sang guru tersenyum menggoda.