Part 1 Pertemuan
Suasana kampus begitu ramai, jam kuliah sudah selesai beberapa mahasiswa mulai keluar dari kelas masing-masing, hari semakin siang, terik matahari pun terlihat begitu menyengat.
Seorang pemuda dengan baju kokonya berjalan kearah parkiran tempat dimana motornya berada.
Tubuhnya yang tegap naik keatas jok motor maticnya, motor yang selalu membawanya kemana saja, motor kesayangan dari awal masuk kuliah.
Setelah memakai helm, masker dan sarung tangan pemuda yang kuliah dibidang bisnis manajemen keluar dari parkiran fakultasnya.
Saat keluar dari gerbang Zaf pemuda yang selalu berangkat kuliah dengan motor matic merahnya menatap seorang gadis yang berdiri dihalte depan kampusnya, gadis berjilbab navy yang selalu membuat hatinya adem melihatnya, dibalik masker yang dipakai Zaf menyunggingkan bibirnya, ia tersenyum dari jauh. Andai saja gadis itu sudah halal untuknya sudah pasti Zaf dengan senang hati akan membonceng gadis itu setiap hari.
Melihat senyumnya dari jauh Zaf menjadi ingat senyum alm bundanya, mengingatnya membuat dirinya rindu pada sang bunda, bunda yang tak pernah dilihatnya setelah beberapa bulan ia diahirkan.
Zaf masih memperhatikan gadis yang ia ketahui bernama Alma itu dari spionnya, gadis itu naik angkutan umum.
Brukkk
"Astghfirullahaladzim" ucap Zaf saat motornya menabrak mobil sport didepan, Zaf kaget bukan main motornya mencium mobil mewah berwarna merah itu dan membuat mobil sedikit tergores.
"Ya Allah maafkan aku yang tadi khilaf karena melihat seorang bidadari tadi"
Zaf turun dari motornya ia akan tanggung jawab dengan mobil yang ditabraknya. Ia memegang goresan dibamper belakang mobil.
"Woy gila lu ya, mobil gue ditabrak" teriak seorang gadis yang baru saja keluar dari mobil.
Zaf mendongak, ia berdiri ingin meminta maaf dengan gadis yang memakai kacamata hitam, rambutnya tertiup angin, gadis itu merapikan rambut pirangnya.
"Buu...nnnda" ucap Zaf terbata laki-laki itu kaget setelah melihat perempuan yang merupakan pemilik mobil membuka kacamatanya
"Bunda bunda emang gue bunda lo! Gila ya mobil gue sampai tergores gini" omel gadis itu memegang mobil nya yang lecet
Zaf pemuda itu hanya menatap tanpa berkedip gadis dengan pakaian seksinya yang sekarang melipat kedua tangannya di d**a, matanya menatap Zaf tajam
"Woyy ngapain liatin gue begitu, gue tau gue cantik tapi lo gak pantas lihat cewek cantik kaya gue" ujar gadis itu lagi didepan wajah Zaf
"Bunda lo bunda gue?" ucap Zaf mendekat membuat wajah mereka bergitu dekat, rasanya Zaf ingin menyentuh wajah gadis berwajah bundanya.
"Gila kali lo ya? Gue bukan bunda lo, dasar stress" Telunjuk gadis itu menyentuh dahi Zaf lalu mendorong wajahnya
"Jangan sentuh gue!"
"Bunda"
"Bunda apaan sih, bunda lo dirumah noh, heh ayo sekarang ganti rugi mobil gue" pinta gadis itu, Zaf tersadar ia mengalihkan pandangannya yang dari tadi tak henti menatap gadis didepannya, demi apapun gadis didepannya ini sangatlah mirip dengan wajah bundanya.
"Bunda Rania" lirihnya pelan namun gadis itu masih mendengarnya, ia menatap Zaf sinis
"Eh gila, buruan deh gantiin mobil gue yang lecet, 5 juta" ucapnya membuat Zaf terkejut, gadis itu langsung tertawa meledek
"Ah orang susah kaya lo pasti gak punya duit kan, kalau gitu sini motor lo gue tahan!" ujarnya membuat Zaf tergelak
"Lecet gitu enggak sampai 5juta kali" ujar Zaf akhirnya ia kesal dengan gadis yang ditabraknya, gadis yang membuatnya terpana dan teringat langsung dengan alm bundanya.
"Tau apa lo, mobil gue mobil mahal, gue gak mau tau ganti 5juta sekarang! Atau lo mau gue laporin polisi" Zaf menghela nafas, dasar wanita sombong.
"Gue gak ada duit segitu"
"Nah kan tebakan gue benar, orang kere kaya lo mana punya uang buat ganti, sini kunci motor lo" pinta gadis itu menadahkan tangan
Zaf menolak, enak saja motornya mau disita, padahal mobil yang ditabraknya ini hanya lecet sedikit diperbaiki sedikit pun bisa langsung kembali seperti semula.
"Biar gue bawa kebengkel saja mba"
"Enak aja mobil gue gak bisa masuk bengkel abal-abal" ujarnya menolak Zaf
"Baik, kalau begitu bawa mobil mba kebengkel langganan mba saja, biar gue yang bayar,"
"Yakin lo bisa bayar? Perawatan mobil gue mahal"
"Gue yakin gak sampai 5juta untuk memperbaikinya" jawab Zaf
"Oke awas kalau lo ga bisa bayar, ayo ikut gue!"
"Gue pakai motor ngikutin mba dari belakang"
"Mba mba gue bukan mba lo, gue Rane cewek tercantik dikampus" ucap gadis itu pede menatap Zaf
"Cantik apanya? Pakai baju aja kekurangan bahan begitu" batin Zaf
"Oh gue gak nanya" Rane menggerutu kesal, baru kali ini ia diperlakukan seperti ini oleh seorang pria, lihat saja nanti, Rane yakin pemuda yang menabrak mobilnya akan bertekuk lutut dengannya.
Seorang Rane dilawan, hampir semua lelaki dikampus menyukainya selain cantik Rane adalah gadis berprestasi di kampus. Rane tersenyum tipis saat tau pemuda didepannya satu kampus dengannya. Ia melihat makalah berlogo kampusnya yang terlihat dari tas yang tidak diresleting pemuda itu.
"Ya Allah engkau menciptakan manusia dengan berbagai macam rupa wajah, kenapa wajah bundaku begitu mirip dengan gadis sombong itu" ucap Zaf ia mengikuti mobil itu, hatinya terasa sakit melihat gadis itu, Rane sungguh jauh dari kepribadian sang bunda yang Zaf yakini bundanya adalah wanita paling terhebat didunia walau ia tak pernah bertemu tapi ia yakin alm bunda Rania wanita yang begitu sholeha, sangat beda dengan gadis itu.