Bab 3-PCAM
Terlihat Rizal keluar dengan di ikuti oleh teman-temannya di belakangnya, saat meliihat Vera yang berdiri tidak jauh dari panggung Rizal langsung tersenyum.
“Selamat malam semuanya,” ucap Rizal dengan pandangan masih menatap kearah Vera.
“Malam!” sahut para penonton dengan serempak.
Melihat Rizal yang terus menatap Vera, Tiara dan Rahel terkekeh kecil.
Sepertinya Vera juga menyukai Rizal karena ia juga terus menatap Rizal.
“Pasti Rizal sedang terpesona sama kecantikan Vera,” bisik Rahel kepada Tiara, seketika Tiara mengangguk.
Padahal Rizal dan Vera yang sedang saling menatap satu sama lain, tetapi Tiara dan Rahel yang salah tingkah melihatnya. Vera dan Rizal benar-benar pasangan yang cocok tetapi apakah mereka akan bisa bersama nantinya.
“Malam ini gua akan menyanyikan lagu untuk orang yang sepesial bagi diri gua, tetapi seseorang itu belum mengetahuinya,” ucap Rizal.
“Bucin! Bucin!” teriak Rahel.
Rizal hanya terkekeh mendengarnya, ia kembali menatap Vera. Sungguh Rizal sama sekali tidak bisa mengalihkan pandangannya kepada Vera karena mala mini Vera benar-benar terlihat sangat cantik.
Sampai membuat jantung Rizal berdetak sangat kencang, Rizal berusaha untuk terlihat seperti biasanya tetapi karena kehadiran Vera ia tidak bisa.
Ia salah tingkah, tidak sanggup melihat kecantikan Vera tetapi ingin terus menatapnya apalagi Vera juga terus menatapnya.
Alat music mulai di mainkan, Rizal pun mengambil gitarnya dan lagi ia menatap Vera yang masih belum pergi dari tempatnya.
“Matamu melemahkan ku saat pertama kali lihatmu, dan jujur ku tak pernah merasa. Ku tak pernah merasa begini…..”
Mendengar lagu yang di nyanyikan oleh Rizal, seketika Tiara dan Rahel melongo dan menatap satu sama lain. Mereka langsung berteriak dan menikmati suara merdu Rizal. Sementara Vera juga menkmati lagu Rizal, ia sama sekali tidak mengerti jika lagu itu di nyanyikan untuk dirinya.
Hingga lagu selesai, semua penonton bertepuk tangan atas penampilan Rizal begitu juga dengan Vera dan teman-temannya.
“Malam ini gua akan memberikan penampilan yang beda dari sebelumnya,” ucap Rizal.
Tentu membuat penonton bingung dan penasaran, Rizal turun dari panggung. Berjalan menghampiri Vera dan mengajak Vera untuk naik ke panggung. Seketika Vera terbengong tidak mengerti maksud Rizal.
“Ayo naik Ra,” ucap Tiara.
Perlahan Vera memegang tangan Rizal, dan mereka berdua naik ke atas panggung dengan di iringi tepukan tangan dari penonton termasuk Tiara dan Rahel, mereka juga bertepuk tangan dengan sangat keras dan juga berteriak.
“Loe mau apa sih?” lirih Vera.
Saat ini Vera benar-benar sangat malu, gugup dan bingung. Rasanya campur aduk, apa yang sebenarnya akan di lakukan oleh Rizal.
“Gua akan memperkenalkan kepada penggemar gua, jika seseorang yang sedang berdiri di sebelahku adalah seseorang yang membuatku jatuh cinta saat pandangan pertama.”
Mata Vera langsung membulat sempurna, ia benar-benar tidak menyangka jika Rizal menyukainya pantas saja ia selalu tersenyum ramah saat bertemu dengan Vera dan terus melihatinya. Rizal memegang kedua tangan Vera dan menatapnya dalam.
Terlihat dari tatapan Rizal, jika Rizal memang menyukai Vera dengan sangat tulus. Vera masih terkejut dengan apa yang terjadi.
“Vera Anastasya, saat pandangan pertama kita bertemu aku langsung jatuh cinta kepadamu tapi kau pasti tidak menyadarinya kan?”
Vera mengangguk dengan sangat kaku, saat pertama Vera bertemu dengan Rizal memang Vera sama sekali tidak merasakan apa-apa tidak seperti Rizal.
“Untuk itu, aku ingin kau jadi pacarku.”
Degh!
Seketika rasanya jantung Vera berhenti berdetak, ia melihat ke arah penonton yang sangat banyak. Kenapa Rizal harus mengungkapkan perasaan nya di tempat umum seperti ini sih.
“Terima-terima!” sorak penonton.
Gua kan gak boleh pacaran sama Mama, jadi gua gak bisa nerima perasaan Rizal. Tapi gimana cara nolaknya? Banyak sekali orang disini, jika aku menolak pasti Rizal akan di permalukan, batin Vera.
“Jadi gimana?” tanya Rizal.
Tiara dan Rahel sangat penasaran atas jawaban Vera, mereka berharap jika Vera akan menerimanya jangan sampai Vera menyiakan orang seperti Rizal yang sangat tulus mencintainya.
“Maaf Rizal, aku tidak bisa menerima perasaan mu karena aku tidak boleh pacaran sama Mamaku. Aku harus fokus sama pendidikan ku dulu,” lirih Vera.
Setelah mengatakan itu, Vera melepaskan tangan Rizal dan berlari pergi dari sana. Tiara dan Rahel langsung bergegas mengejar Vera yang berlari menjauh.
Sementara Rizal masih berdiri di tempat dengan hati sedikit hancur, Rizal tidak menyangka jika Vera akan menolaknya. Ia juga sedikit menyesal karena langsung menembak Vera di tempat umum seperti ini.
Padahal Rizal sudah sangat tau jika Vera di larang pacaran oleh orang tuanya, Anton mendekat kearah Rizal.
“You okay?”
“Its okay,” ucap Rizal sembari tersenyum.
Penonton saling berbisik-bisik, mereka juga tidak menyangka jika Vera akan menolak Rizal padahal Rizal sangat tampan dan baik.
Cinta memang tidak bisa di paksakan, tetapi cinta akan hadir dengan sendirinya jika salah satu dari mereka mencintainya dengan tulus.
……
Tiara dan Rahel terus mengejar Vera hingga berada di parkiran, “Vera! Loe mau pulang pakai apa?” tanya Rahel.
Seketika Vera berhenti, ia menatap mereka berdua dengan tersenyum tipis.Terlihat Tiara dan Rahel yang ngos-ngosan karena berlari mengejar Vera.
“Gua naik taksi aja, kalau kalian masih mau disini,” ucap Vera.
“Enggak, loe harus pulang sama kita. Kita juga mau pulang kok,” ucap Tiara.
Rahel mengangguk, pada akhirnya mereka bertiga pulang bersama. Vera duduk di bagian belakang mobil dengan pandangan terus menatap ke arah jendela.
“Ra? Loe kenapa nolak Rizal?” pertanyaan bodoh yang di lontarkan oleh Tiara.
“Karena loe kan tau sendiri, kalau sejak dulu gua gak di bolehin pacaran sama Mama gua,” ucap Vera.
Seketika Rahel mencubit pelan lengan Tiara, karena sangat kesal dengan Tiara. Sudah tau jika alasan Vera nolak Rizal tapi kenapa Tiara tanya.
“Tapi loe sebenarnya suka gak sih sama Rizal?” tanya Rahel.
Tidak sahutan dari Vera, Tiara menepikan mobilnya di pinggir jalan. Mereka akan berbicara serius untuk itu Tiara menghentikan mobilnya.
Rahel dan Tiara menghadap ke belakang menatap Vera yang terlihat kebingungan hendak menjawab apa.
“Gua sama sekali gak punya perasaan apa-apa sama Rizal, ya mungkin karena baru kenal jadi belum terlalu deket sama Rizal,” sahut Vera.
Memang benar apa yang Vera katakan, Tiara dan Rahel mengangguk paham akan perasaan Vera. Tiara mulai menjalankan mobilnya.
…..
Mereka bertiga sudah sampai di rumah Vera, Vera keluar dari mobil Tiara dan berjalan ke depan lalu mencondongkan sedikit tubuhnya.
“Kalian bener gak mau mampir dulu?” tanya Vera.
“Lain kali aja Ra, juga udah malam,” sahut Tiara.
Vera mengangguk, mobil Tiara berjalan pergi meninggalkan rumah Vera. Vera berjalan masuk ke dalam rumah dan ia mendapati Serna yang sedang asyik menonton.
Bersambung……