Cakra tersenyum melihat ponselnya yang menampilkan foto dirinya dan Sean, ia tidak ingin berlama-lama lagi terjebak bersama kelompoknya di tempat yang jauh dari Sean ini. Setiap hari ia mengkhawatirkan gadis itu, terlebih saat ia beberapa kali mendapat pesan dari Juna bahwa Sean baik-baik saja. Ia hanya tajut kalau Juna memiliki maksud jahat pada hubungannya dengan Sean. “guys, contoh nih bapak Cakra. Makin sini ngerjain prokernya makin semangat, jangan semakin loyo” seru Halim. “bapak Cakra pengen cepat pulang, takut istrinya digondol orang, tuh” balas Eric sambil menyesap kopinya. Sementara Cakra menatap malas Halim dan Eric bergantian, “jomblo kayak kalian mana paham sih” ujar Cakra membuat seisi rumah tertawa mendenngar sindiran halusnya. Dinda duduk di samping Halim

