Prolog

176 Kata
"Hari ini, lo jadi pacar gue!" kata cowok yang memiliki perawakan tinggi. Tak tau kenapa ia tiba-tiba bicara seperti itu padaku. Dasar cowok aneh, pikirku. "Gilaaa. Gue gak mau" Zahra, cewek yang diajak bicara pun menjawab dengan lantang dan pergi meninggalkan Raga, cowok aneh itu. "Gue nggak nanya lo mau apa nggak! Yang penting lo jadi pacar gue!" ujar cowok itu lagi. "Lo kenapa sih? Kok jadi maksa-maksa gue?!" "Nurut aja kenapa sih?" "Ya nggak mau lah! Lo kira gue cewek apaan yang asal lo tembak!" "Pokoknya detik ini juga, lo jadi pacar gue. Dengan atau tanpa persetujuan dari lo!" putus cowok itu seenaknya sendiri. Zahra mendengus sebal. Bisa-bisanya di dunia ini masih ada orang yang suka memaksa. Padahal, mereka saja baru kenal, tetapi cowok itu seenaknya sendiri mengklaim Zahra sebagai kekasihnya. Memangnya menjalankan hubungan segampang itu apa?! Tanpa disadari ada seseorang disana yang melihat semua kejadian di dalam kelas itu. Ia mengepalkan tangan nya dengan kuat, ia tak kuasa menahan air matanya, ia lari meninggalkan kelas dan menuju toilet. Ia menangis disana. "Dasar cewek murahan!" batinnya sambil mengepalkan kedua tangannya erat. "Lihat aja lo nanti!"
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN