part 1
Pagi itu, seperti biasa, Viona berlari-lari kecil menuju kantor dengan rambut yang masih sedikit berantakan karena tergesa-gesa. Sialnya, lift gedung perusahaannya mogok. Terpaksa ia harus naik tangga darurat sampai lantai 5.
Dengan napas ngos-ngosan, ia membuka pintu menuju lobby kantor sambil menenteng gelas kopi yang baru saja dibelinya di depan gedung.
“Ya Tuhan… kalau kayak gini terus, umurku bisa pendek,” gerutunya.
Baru saja ia melangkah, BRUK!—bahunya menabrak seseorang. Dan tentu saja, kopi dalam genggamannya tumpah… tepat ke kemeja putih orang itu.
“Ya ampun! Kopi gue!”
“YA AMPUN! KEMEJA GUE!”
Mereka berdua kompak berteriak.
Viona buru-buru mengelap kemeja pria itu dengan tisu, tapi malah bikin noda makin melebar.
“Duh, aduh, aduh… maaf banget, Pak. Eh, Mas. Eh… siapa pun Anda lah!” kata viona panik.
Pria itu menatapnya dengan wajah tidak percaya. Tinggi, tampan, rambut disisir rapi, dengan aura glowing ala selebritas.
“Gue baru beli kemeja ini dari Milan, tau nggak?” suaranya dingin.
Viona langsung mendengus. “Milan, Malioboro, Malang… sama aja. Namanya juga kemeja, bisa dicuci!”
Pria itu melotot. “Lo tau nggak gue siapa?”
Viona menatapnya dari atas sampai bawah. “Cowok sok ganteng yang nggak bisa liat jalan?”
Pria itu hampir tersedak mendengar jawaban itu. Sebelum ia sempat membalas, suara jeritan terdengar dari arah resepsionis.
“KYAAAA! Itu… itu Zayn Sagara kan?! Aktor sinetron idola aku!!”
Sekelompok karyawan perempuan berhamburan ke arah mereka. Viona melongo.
“Zayn… siapa?”
Pria itu menyeringai sambil merapikan kemejanya yang belepotan kopi.
“Finally, ada juga yang nggak kenal gue. Tapi… sayangnya lo baru aja bikin gue jadi bahan headline besok.”
Dan benar saja, beberapa karyawan sudah sibuk foto-foto pakai HP. Viona merasa jantungnya turun ke perut.
“Ya ampun… gue bakal dipecat…” gumamnya putus asa.
Zayn menatapnya dengan tatapan jail, lalu menyeringai.
“Tenang aja. Lo bakal gue ingat… sebagai cewek pertama yang berani tumpahin kopi ke artis papan atas.”
-
Kantor Viona pagi itu sudah seperti pasar malam. Semua karyawan sibuk bisik-bisik, ada yang dandan lebih heboh dari biasanya, ada juga yang pura-pura sibuk padahal diam-diam berdiri di dekat lobby.
Viona mengernyit heran sambil menyalakan komputer di mejanya.
“Ini kantor apa audisi Indonesian Idol, sih?” gumamnya.
Belum sempat ia menanyakan ke teman sebelahnya, suara dentuman mic terdengar. Pak Bimo, manajer HR yang selalu pakai dasi miring, berdiri di depan semua orang.
“Baik, semuanya kumpul! Saya punya pengumuman penting!” katanya penuh wibawa.
Seluruh karyawan berkumpul. Viona ikut berdiri dengan malas, sambil masih mengingat tragedi pagi tadi—ketika kopinya sukses merusak kemeja aktor ganteng bernama Zayn Sagara.
Pak Bimo melanjutkan, “Mulai hari ini, perusahaan kita resmi bekerja sama dengan salah satu aktor papan atas tanah air. Beliau akan menjadi brand ambassador klien besar kita… dan—”
Tiba-tiba pintu terbuka. Seorang pria masuk dengan percaya diri, kemeja putih barunya berkilau, senyum menawan terpampang.
“…inilah dia, ZAYN SAGARA !”
Histeria pun pecah.
“Kyaaaa!!!!”
“ZAYNN !!!!”
“Boleh foto bareng nggak?!”
Viona terbatuk. Hampir menyumpahi takdir yang mempertemukannya lagi dengan pria itu, sehari setelah insiden kopi. Zayn melambaikan tangan penuh pesona. Semua cewek kantor langsung melting.
Pak Bimo melanjutkan dengan senyum bangga, “Sesuai kontrak kerja sama, Zayn tidak hanya menjadi brand ambassador, tapi juga akan magang selama tiga bulan di perusahaan kita… untuk memahami kultur kerja tim.”
Semua karyawan tercengang.
“WHAT?!”
“Zayn magang? Di sini?!”
“Aku rela jadi partner-nya, Pak!!”
Viona hanya bisa menghela napas. Kasihan amat, artis sekeren itu disuruh magang. Mana sanggup kerja kantoran? pikirnya.
Tapi sebelum ia sempat kabur dari kerumunan, Pak Bimo tersenyum lebar ke arahnya.
“Dan karena kita butuh seseorang untuk menjadi pendamping pribadi Zayn selama magang…”
Viona mulai merasa firasat buruk.
“…maka kami sudah memilih satu orang. Dia bukan penggemar garis keras, dia bisa netral, dan… cukup tegas.”
Semua mata menoleh ke arah Viona.
“Selamat ya, Viona !! Mulai hari ini, kamu jadi pendamping khusus Zayn Sagara!!”
Viona : “……”
Zayn (menyeringai penuh kemenangan) “Wah, jadi kita ketemu lagi, Miss Kopi Tumpah.”
Suasana kantor pun meledak.
“Ya ampun, Viona ! Kamu nggak cerita kalo deket sama Zayn?!”
“viona tukeran tugas sama aku dong!!”
Sementara Viona cuma bisa bengong, dalam hati ia berteriak:
“TIGA BULAN?! Gue harus babysitting artis sombong ini selama TIGA BULAN?!”