bc

Let's Not Fall in Love

book_age18+
60
IKUTI
1K
BACA
contract marriage
family
love after marriage
decisive
CEO
drama
sweet
bxg
city
like
intro-logo
Uraian

"Dan terakhir..."

Jantung Radha berdebar kencang. Apa syarat terakhir yang akan diajukan pria dingin di hadapannya ini?

"Let's not fall in love."

Tatapan Radha kepada Max berubah menjadi sedikit menajam.

"Saya harap kita tidak saling jatuh cinta karena hal itu akan mempersulit hubungan kita ke depannya," lanjut pria itu tenang.

********************

Menikah.

Kata terakhir yang berada di dalam pikiran Radhayana Saviela Brathawidjaya seumur hidupnya. Dan bagaimana jadinya kalau dia akhirnya menikah dengan Maximilian Archangelo Dexter, CEO tampan yang bertangan dingin, kejam, tegas, dan memiliki aura mengintimidasi? Padahal Radha sendiri tidak pernah menginginkan hal ini terjadi, tetapi pada akhirnya ia harus melakukannya demi kepentingan semua orang yang ia cintai.

Orang bilang cinta akan datang karena terbiasa, tetapi persyaratan dalam pernikahan mereka adalah mereka tidak boleh saling mencintai.

Apakah ia mampu menjalani kehidupan pernikahan bersama Max dan menghadapi rintangan yang akan menghadang keduanya? Apakah Radha mampu menahan segala perasaan yang perlahan muncul karena kehadiran Max disisinya?

Sementara itu di sisi lain Radha juga harus berjuang mempertahankan dirinya dan keluarganya dari musuh-musuh yang hendak mencelakainya dan musuh-musuh Max yang hendak mencelakai mereka berdua.

chap-preview
Pratinjau gratis
prologue
"Let's not fall in love, we don't know each other very well yet." (Big Bang - Let's Not Fall In Love) ***************************   GELAK tawa dan suara orang berbincang-bincang memenuhi seisi ruangan yang dipenuhi oleh ratusan tamu undangan di pernikahan akbar malam ini. Suara dentingan gelas terdengar dari segerombolan pengusaha pria yang tengah membicarakan bisnis mereka dan memamerkan harta kekayaannya. Suara tawa heboh terdengar dari segerombolan ibu-ibu sosialita yang menenteng tas bermerek dengan make up tebal dan pakaian serba wah. Radha memberikan senyum super terpaksanya setiap ada tamu yang datang menyalaminya, ia melirik kearah kanannya, seseorang dengan aura mengintimidasi yang sedang menerima salaman dari orang-orang tetap dengan raut wajah datarnya. Pria itu bernama Maximilian Archangelo Dexter, CEO dari perusahaan pertambangan batu bara  terbesar di Indonesia. Terkenal sebagai pria bertangan dingin, kejam, tegas, dan mengintimidasi. Dan pria itu sudah resmi menjadi suaminya sejak pengucapan janji perkawinan mereka di gereja tadi pagi, kenyataan yang membuat Radha mengerang frustasi di dalam hatinya. Setelah resepsi yang cukup melelahkan—dan memuakkan—Radha mengikuti langkah kaki Max menuju salah satu kamar yang digunakan sebagai tempat tidurnya—ralat, mereka malam ini alias malam pertama. Shit. Radha lupa memikirkan hal ini! Max dengan santainya membuka pintu kamar dan dengan amat sangat tidak gentleman ngeloyor masuk, tidak memedulikan Radha yang berdiri di belakangnya dengan tubuh kaku. 'Harusnya dia 'kan bisa nyuruh aku masuk duluan,' sungutnya. Bagaikan anak anjing yang mengikuti tuannya, Radha berjalan dibelakang Max, menunggu apa yang akan dilakukan pria itu selanjutnya. Menyadari Radha hanya diam saja, Max membalikkan tubuhnya dan menunduk kebawah untuk menatap Radha yang cukup jauh dibawahnya meski gadis itu mengenakan high heels. "Anda ingin mandi dahulu? Atau saya?" Radha mengerang dalam hati, kenapa pria ini masih saja bersikap super duper formal terhadap dia yang notabene istrinya?! "Anda duluan." Max mengangguk dan pergi meninggalkan Radha menuju kamar mandi. Setelah memastikan Max memasuki kamar mandi, Radha berjalan mondar-mandir memikirkan cara untuk terlepas dari manusia robot—tidak, sebutan itu terlalu bagus, iblis jahat lebih cocok untuknya. Radha menatap jendela kamarnya, dia membukanya dan menyunggingkan senyum culasnya mendapati terdapat balkon yang terhubung dengan jendela itu. Dengan hati-hati dia mengangkat wedding dress dan melangkahkan kakinya keluar menuju balkon, dia mengeluarkan tali dari dalam rok yang ia siapkan untuk menahan bobot dirinya dengan mengaitkannya ke balkon tersebut. Well, ada keuntungannya juga dahulu dia suka mengikuti kegiatan rock climbing saat masih kuliah. Ketika ia hendak mengikat tali tersebut di balkon sebuah suara menghentikan aktivitasnya. "Berhenti disana." Tubuh Radha menegang seketika, ia tidak berani menoleh ke arah suara tersebut. "Berhenti disana dan jangan lakukan apapun kalau anda tidak ingin saya tiduri malam ini juga. Di balkon." Suara dingin itu membuat Radha menelan ludahnya susah payah, ia memutar tubuhnya dengan amat sangat perlahan dan bertatapan langsung dengan tatapan tajam serta aura mengintimidasi yang membuat nyalinya ciut seketika. Bibir tebal Max membentuk sebuah lengkungan tipis yang Radha ketahui kalau itu bukanlah senyum tulus—apalagi senang! "Anda tidak bisa kabur dari saya, Nona Brathawidjaya." Max berjalan mendekat kearah Radha, gadis itu berusaha mundur menghindari Max sampai punggungnya berbenturan dengan balkon hotel yang keras. Radha mencengkram pembatas balkon dengan kuat. "Kita sudah menikah." "Dan itu karena keluarga anda memberikan anda ke saya." Pria itu membungkukan tubuhnya dan bibirnya mulai mendekat ke ujung telinga Radha yang mulai panik setengah mati. "Anda juga menyerahkan diri anda kepada saya bukan?" 'Ya Tuhan tolong kuatkan aku menghadapi iblis yang kabur dari neraka-Mu ini.' Radha bisa mencium aroma lemon segar bergamot, bercampur dengan bunga zaitun, kayu Guaiac, dan biji tonka yang menguar dari tubuh pria itu, Radha yakin Max menggunakan parfum Acqua di Gio keluaran Giorgio Armani yang aromanya amat sangat dia sukai—well, dia kesal juga karena Max ternyata menggunakan parfum itu—. "Anda tidak perlu takut begitu, Nona." Max menjauhkan tubuhnya dari Radha yang jantungnya mulai memompa darah berlebihan. "Saya tahu anda takut saya akan melakukan 'ritual malam pertama' dengan anda tetapi saya bukanlah tipe lelaki yang memaksa wanitanya untuk berhubungan kalau wanita itu tidak mau." "Dan juga..." Max tampak mengambil jeda dan menatap Radha dengan pandangan menilai. "Saya kurang begitu menyukai wanita dengan cup bra B." Setelah mengucapkan hal itu, Max dengan santainya meninggalkan Radha yang melotot tak terima. 'Sialan!!!'  Di dalam hati, Radha memaki penuh kebencian. Angin sepoi-sepoi membelai wajahnya, di bawah pancaran sinar bulan, Radha berdiri di balkon dan memandang punggung laki-laki yang bergerak jauh darinya. Pandangannya mengabur jauh ke depan, tatapannya tampak kosong. Otaknya kembali berputar ke kejadian yang membuat dirinya menjadi seorang Nyonya Dexter. Dia, Radhayana Saviela Brathawidjaya, seorang nona muda yang sebelumnya hanya hidup dengan murni tanpa tahu marabahaya dibalik kemewahan yang dia miliki, mau tidak mau harus berdiri di pertempuran seorang diri. Terlebih sebagai istri Max. Istri kontraknya. Radha memejamkan matanya, berusaha mengatur napas dan emosinya sampai terdengar suara pintu yang kembali terbuka. "Mengapa anda masih berdiri di sana?" Pria itu melipat kedua tangannya dan bersandar pada daun pintu. "Cuaca hari ini sangat dingin. Masuklah. Saya tidak akan memakan anda." Pria itu mengulurkan tangannya. Radha menatap tangan itu sejenak sebelum akhirnya tersenyum dan meraih tangannya. Meski pernikahan ini adalah pernikahan kontrak, namun karena dia sudah memutuskan untuk menikah dengan pria itu, Radha akan berdiri di samping pria itu. Bersama-sama mereka akan melewati berbagai rintangan yang ada.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.7K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.0K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.4K
bc

TERNODA

read
198.3K
bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
29.7K
bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
38.1K
bc

My Secret Little Wife

read
131.9K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook