Sebelumnya tak pernah ada riwayat dimana Naraya akan datang menjenguk pekerjanya. Dia hanya akan memberikan kompensasi yang di atas rata-rata hingga pegawainya akan kembali dengan cepat dan tidak menyusahkan Naraya sama sekali. Namun, berbeda hal dengan yang sekarang ini sedang Naraya hadapi. Dia sedang mendatangi alamat rumah sakit beserta ruangannya demi menyambangi sang pegawai kesayangan Utari---putrinya. "Bubu ana, Pa?" tanya balita itu lagi. Sudah jelas sekarang mereka sedang mencari keberadaan bubunya Utari itu, tetapi anak perempuannya yang tak sabaran masih saja bertanya dimana bubunya, karena tak kunjung terlihat juga rupanya. "Sabar, Uta. Ini kita cari dulu kamar bubu diperiksa dimana, ya." Balas Naraya yang beruntungnya sabar sekali dengan sikap putrinya. Kalau saja Agustin

