Chapter II. 02 : Lastri

2977 Kata

Setelah serasa cukup, kutarik perlahan kejantananku. Sangat pelan, hingga menimbulkan gesekan kenikmatan diantara kami. Lalu, ketika ujung batangku hampir terlepas. Aku mendorongnya lagi, perlahan tapi pasti batangku mengoyak setiap dinding lembutnya. Ia melengkuh, entah lengkuhan nikmat atau kesakitan. Tetapi aku tak peduli dengan lengkuhan itu. Setelah sampai dalam, kutarik lagi dan kudorong lagi. Kali ini dengan tempo yang sedikit cepat. Semakin lama, rongga kewanitaannya sudah mulai bereaksi dengan kejantananku. Rasa perih dan sakit tak lagi melanda. Hanya perasaan nikmat diselingi dengan hentakan pinggulku memacu rongga sensitifnya. Gerakanku kadang naik turun, maju mundur, dan berputar. Sehingga rengkuhannya semakin riang disertai dengan semburat senyum menandakan ia sudah berada d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN