Chapter II. 03 : Lastri

2983 Kata

Laju keringat kami membuat panas suasana. Lalu, kurasakan tubuhku mengeras, darahku berdesir dan bulu kudukku berdiri. Denyutan keras memaksa setiap getaran diriku memuncak. Tak pelak, aku menekan seluruh kejantananku ke dalam dirinya. Sehingga muncratannya begitu kencang, sehingga hampir meluber di rongganya yang sempit. Aku merintih, menerima segala reaksi tak kasat mata dalam otakku. Yang selalu terbayang, bagai sebuah awang-awang membayang. Tubuhku masih mengejang, dikala sisa-sisa kenikmatan masih melanda. Kutatap matanya yang menatapku sayu, dan senyum bibirnya berada di antara dua sisi, cinta atau bernafsu. Dengan lembut, kukecup pipi merona itu. Sehingga kepalanya lunglai dan bersandar di bahu kekarku. Sejenak kunikmati setiap detakan jantung dan hembusan nafas yang mulai melemah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN