Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan. Kulalui kesendirian dengan membangun bisnisku, tentu saja dengan uang hasil memenangkan sayembara. Sejenak kulupakan Saras sembari membangun kedai kopiku. Aku membeli sebidang tanah yang cukup luas di pinggiran kota dan membangunnya. Meja dan kursi sudah kusiapkan, tinggal menunggu hari dimana kedaiku menerima pelanggan pertama. Aku berencana menyewa beberapa pelayan wanita agar pekerjaanku tak terlalu berat. Jika ada yang bertanya, bagaimana dengan ladang kopiku di desa. Pada suatu hari, saat aku berjalan menyusuri beberapa perkampungan kumuh di pinggiran Kota. Aku menemukan sebuah keluarga, mereka miskin dan tak punya daya apa-apa. Seperti pada janjiku, aku akan berikan ladang kopi agar terurus. Dengan cermat, kuperhatikan selama be

