Mungkin hujan terlalu deras, dan ia tak datang malam ini! Kutanamkan itu dipikiranku, agar aku tak terlalu kecewa menunggu kedatangannya. Lalu aku memasuki rumahku dan menutup pintu. Sejenak kuintip jalan sepi didepan rumahku untuk memastikan bahwa Lastri tak datang malam ini. Kalau saja ia berlari dengan jarik kusutnya kearahku, pintu ini selalu terbuka untuknya. Sudah hampir lima hari berlalu, tak ada tanda-tanda kedatangan Lastri di rumahku. Perasaanku berubah was-was. Bukan karena nafsuku terhadap lawan jenisku yang menggebu, tetapi pada keadaan dirinya yang mungkin sedang terkulai lemah disuatu tempat. Bodohnya aku, ketika saat bersamanya. Aku tak pernah sekalipun bertanya dimana rumahnya. Ia bercerita padaku tentang dirinya yang menjadi penerus usaha butik mbok Rondo. Butik ter

