Chapter I. 09 : Saras

2984 Kata

Tatapanku menajam dan dahiku mengernyit seakan menampakan amarahku padanya. Perlahan tapi pasti, aku melangkah kearahnya. Ia-pun mundur dengan langkah pelan. Wajahnya berubah panik ketika pantatnya menyentuh tepi meja, yang menandakan tak ada ruang lagi untuk menghindar. Aku semakin menempel tubuhnya, sengaja kumajukan dadaku sehingga ia beringsut dan tak berani lagi menatapku. “Kenapa kau tidak menjawab?” “Karena pertanyaanmu tak perlu kujawab.” “Aku kan cuma tanya, seperti apa Prabu!” Ia yang kesal mendorong dadaku, sehingga aku terdorong kesamping. Kubiarkan ia lolos dan berjalan sedikit menjauh. Namun ia berhenti dan berkata, “dia orang paling bodoh yang pernah aku kenal.” “Apa? Jika tak bodoh mana mungkin dia menjadi Prabu.” “Prabu itu turun temurun, tak peduli pintar atau b

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN