Sudah Terlambat

1026 Kata

Matahari tenggelam. Ilham dan Kang Asman sudah pergi. Inilah hukuman yang pantas untuk Akang karena telah berani menyentuh dan menggagahi Teh Mura yang saya cintai. Saya ingin Akang merasa gelisah, bersalah, khawatir setengah mati. Namun Akang tidak bisa berbuat apa-apa. Saya ingin Akang mati perlahan di sini. Kehausan, kelaparan, juga penasaran akan nasib Teh Mura. Bagaimana kehidupan Teh Mura setelah sepuluh pria menggagahinya secara bergiliran? Kalimat itu terus terngiang-ngiang bagai putaran gasing, menusuk-nusuk gendang telingaku. Berdengung-dengung umpama ribuan lebah. Menyengat. Membuat kepalaku sakit dan berdenyut-denyut. Akankah aku mati di sini? Kehausan, kelaparan, dan menanggung beban khawatir serta penasaran sampai mati? Tidak! Aku tidak mau mati dalam keadaan seperti

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN