7. Crystal Dan Aidan

1897 Kata
Chrystal sering habiskan waktu bersama aidan. Dari memanfaatkan, biasa bersama dan kini akhirnya jatuh cinta beneran. Aidan sangat mencintai chrystal dan berniat ke tahap lebih serius namun aidan masih mengurungkn niatnya karna sepertinya chrystal belum bisa di ajak serius. Aidan juga harus bekerja keras jika ingin sama chrystal. Aidan sadar kalo hanya orang biasa, sedangkan chrystal kaya raya. Hari ini ulang tahun chrystal. Aidan membawa bunga mawar yang di petik dari depan rumahnya dan kue sederhana. "Ehh ada den aidan. Ayo masuk."ajak si bibi yang udah kenal dengan aidan. "Chrystal ada?"tanya aidan. "Ada lagi tidur. Ke atas saja."jawab bibi sambil menyapu lantai. Aidan tersenyum dan masuk ke dalam rumah. "Aidan."sapa mamih valen sedang menyiapkan makan malam. "Tante, mau nyari chrystalnya ada?"tanya aidan basa basi. "Ada lagi tidur sama david. Itu di kamar yang catnya hitam."jawab mamih valen ramah. "Makasih tante, permisi."bslas aidan menuju kamar david. Mamih valen hanya mengangguk. Aidan berjalan menaiki tangga sambil tengok kanan kiri melihat ke megahan rumah chrystal. Aidan sampai di kamar yang mamih valen maksud. Kamar bercat hitam. Aidan mengetuk pintu namun tak ada yang menjawab. Akhirnya aidan memberanikan diri masuk ke kamar. Chrystal sedang tidur memeluk david yang sedang bermain ponselnya sambil dengerin musik. "Aidan."sapa david melihat aidan masuk. David pun melepas handsetnya. "Gue mau ngasih ini ke chrystal."Aidan memperlihatkan bunga mawar dan kotak kueh. "Ke sini."Ucap david menyuruh aidan mendekat. David merasa lucu melihat bunga mawar yang di bawa aidan. Andai david bisa tertawa pasti udah terbahak-bahak. Untung aja david gak bisa berekspresi. Aidan pun mendekat dan duduk di tepi ranjang. "Bangun."david membangunkan chrystal. "Apaan sih, gue masih ngantuk."ucap chrystal sambil merem. "Bangun."David mengguncangkan badan chrystal. "Ihh rese banget sih."kesal chrystal bangun. "Selamat ulang tahun."ucap aidan menyodor bunga dan kuehnya. Chrystal langsung tertawa terbahak-bahak. "Kenapa?"tanya aidan bingung. "Loe, ngasih bunga kaya gini ke gue? Loe kira gue kuntini pake bunga ginian berasa buat di tabur di atas makam."Chrystal mengambil bunganya dan menaburkanya di atas ranjang. "Maaf."balas aidan malu sambil garuk-garuk kepalanya yang gak gatal. "Ok ok gak masalah, thank you."ucap chrystal. Aidan tersenyum, chrystal terpana dengan senyum manis aidan dan ada lesung pipinya membuat aidan tetlihat makin manis. David yang gak ingin ganggu pun beranjak dari tempat tidur menuju bawah untuk makan malam. "Kemana loe."tanya chrystal grogi di tinggal berduaan dengan aidan. "Makan."balas david singkat. "Chryst jalan yuk, gue mau nunjukin tempat bagus."ajak aidan. "Ok dech. Tunggu di bawah."perintah chrystal. "Iya."Aidan keluar bersama david. Aidan hanya setelinga david. Aidan tak terlalu tinggi, berkulit kuning langsat dan berambut hitam. Penampilan pun rapih dan sangat sederhana. David tinggi putih bermata biru. Bodynya keren sixpack membuat aidan kadang merasa minder, papih shadam juga sangat tampan. Aidan merasa tak ada apa-apanya di antara mereka berdua. "David, aidan ayo makan."Ajak mamih valen melihat david dan aidan turun. "Iya, makasih tante gak usah"Aidan malu-malu. "Udah ayo sini, gak usah malu-malu."ucap papih shadam masih terlihat tampan walaupun tak muda lagi. "Iya om. Ohya saya izin ajak chrystal keluar."izin aidan. "Ok, tapi gak boleh balapan lagi."balas papih shadam. "Iya om."jawab aidan. Papih shadam mengangguk, mengizinkan aidan mengajak chrstal pergi. Papih shadam yakin kalo aidan anak baik-baik. Papih shadam merestui hubungan aidan dan chrystal. "David, kamu ke club lagi malam ini?"tanya papih shadam. "Iya."jawab david, jelas ke club di sana ada suny. "Paling juga ngapel si suny."cibir chrystal turun dengan dress dan makeup yang cantik. Aidan sangat tergila-gila dengan chrystal. "Suny kan kerja."balas papih shadam lalu berdehem melihat aidan terus melihat ke arah chrystal dengan tatapan memuja. Aidan gugup dan salah tingkah. "Suny emang kerja pih tapi anakmu yang paling ganteng gak bakalan biarin suny kerja."jawab chrystal ikut gabung makan malam. "Kamu suruh ngapain david."Goda papih shadam. "Tidur."jawab david singkat. "Cuma tidur?"mamih valen ikut menggoda david. "Ya."Itu lah david kalo jawab sepotong-potong, hemat bicara. Malam ini manuel menunggu suny dan mengikuti ke tempat kerjanya. "Suny kerja di club malam."gumam manuel penasaran, suny jadi apa di club malam. Manuel terus mengamati suny yang sedang bekerja jadi waiters. Manuel gak tau kalo club ini milik david. Kebetulan david juga belum dateng. Di tempat lain aidan dan chrystal pergi ke tempat yang aidan maksud. "Wahhh indah banget."seru chrystal happy sambil melihati cahaya lampu kelap kelip dari bukit kecil belakang kampus. "Loe suka?"tanya aidan. "Suka banget."Balas chrystal merentangkan tangannya dan berputar-putar menikmati sejuknya terpaan angin. "Maaf gue gak bisa kasih kado yang mewah."Ucap aidan mengeluarkan jepit rambut dari saku jaketnya berbentuk bintang. "Ini juga bagus kok."balas chrystal tersenyum dan langsung memakai jepit rambut dari aidan. Chrystal dan aidan menikmati malamnya berdua di atas bukit sambil bercerita kenangan lucu saat masih kecil. Manuel jenuh mengamati suny daritadi,gak ada yang terlihat mencurigakan bagi manuel. Akhirnya manuel memilih pulang. Lagi pula malam semakin larut dan besok mesti sekolah. Manuel pergi, david datang. Mereka berdua gak berpapasan karna david lewat belakang. Suny sedang kelelahan memijiti kakinya karna daritadi mondar mandir mengantar pesanan apalagi kondisi club yang sangat rame. "Cape?"tanya david muncul tiba-tiba mengagetkan suny. "Astaga, david kalo jantung gue copot gimana."seru suny. "Gak bakal."jawab david. "Ya elah kan perumpamaan."balas suny. "Ayo."ajak david. "Gue lagi kerja. Ini cuma istirahat bentar."ucap suny. David langsung berjongkok di depan suny. "Mau apa?"tanya suny selalu bingung kalau dengan david soalnya susah banget ngomong dan kadang sulit di tebak. "Naik."jawab david nyuruh suny naik ke punggungnya. "Gue bisa jalan sendiri kok."balas suny. "Ayo."David memang pemaksa. Akhirnya suny menuruti david. Tentu banyak yang sirik dengan suny karna bisa dekat dengan david. "David gue kan belum selesai kerjanya, kasihan yang lain. Club kan lagi rame."ucap suny gak enak karna sepanjang jalan menuju kamar banyak mendapat tatapan tak suka. "Biarin."balas david cuek bebek gak peduli dengan orang yang gak suka. Setelah sampai kamar david menurunkan suny ke tempat tidur. David duduk di samping suny, lalu memijiti kaki suny. "Udah gak usah, gak papa kok."ucap suny gak enak. Suny serba salah kadang ngerasa gr kalo suny merasa david juga menyukainya tapi david gak pernah bilang kalo dia suka. Suny jadi bingung sendiri. "David kenapa kamu gak suka bicara?"tanya suny kepo. "Suka."balas david. "Kalo suka bicara itu pasti gak pelit ngomong."Suny bersandar pada d**a bidang david sambil memainkan kancing kemeja david. "Terus?"tanya david. "Loe suka gue gak sih?"suny balik bertanya. "Suka."jawab david. "Loe suka gue, cinta sama gue juga gitu."ucap suny antusias. "Cinta?"ujar david bingung cinta atau gak. Yang jelas david ngerasa nyaman dengan suny. "Ah sudah lah."Suny berbaring di ranjang gak ingin membahas lebih karna takut sakit hati. David ikut berbaring di samping suny, david tau. Suny pasti butuh kejelasan tapi david masih bingung apalagi kalo suny tau latar belakang keluarga david. Apakah suny masih mau dengannya. David memang belum bisa ngasih suny kejelasan hubungannya tapi david berjanji dalam hati kalau akan menjaga dan melindungi suny. "Suny."Panggil david yang melihat suny melamun. "Hmm."Suny hanya berdehem gak melihat ke arah david. Suny memandangi langit-langit kamar dengan pikiran entah jauh melayang kemana. "Gue belum bisa jawab."ucap david. "Gak papa."balas suny. "Sorry."David memeluk suny dan memejamkan matanya. Mau gimana lagi. Suny gak bisa protes, memang david adanya seperti itu. Aidan dan chrystal malam ini sangat bahagia. Chrystal gak sabar menunggu besok karna aidan berjanji akan mengajak chrystal main ke rumahnya. Pagi-pagi sekali chrystal sudah sibuk sendiri milih baju sampai hampir satu lemari keluar semua. "Astaga chrystal, berantakan sekali kamar kamu."ucap mamih valen geleng-geleng kepala sambil memunguti baju yang berserakan di lantai. "Chrystal bingung mih, bagusan pake baju mana yah?"tanya chrystal masih sibuk ngacak-acak bajunya. "Memang mau ada acara apa?"tanya mamih valen. "Aidan mau ngajak ke rumahnya mih."balas chrystsl. "Dinner?"tanya mamih valen lagi. "Engga kok mih, cuma main doang."balas chrystal "Ya ampun chrystal. Kalo cuma mau main pake aja baju kaya biasanya. Gitu aja repotnya kaya mau lamaran."cibir mamih valen. "Yaelah mih, chrystal kan pengin terlihat perfect."balas chrystal. "Lebih baik kamu jadi diri sendiri dan apa adanya daripada harus pura-pura terlihat perfect."saran mamih valen. "Iya dech mih."balas chrystal mengikuti saran mamihnya. Aidan datang ke rumah chrystal ingin mengajak chrystal ke rumahnya. "Pagi."sapa aidan. "Pagi juga."balas chrystal sudah siap pergi. "Ayo."ajak aidan hanya dengan motor biasa. Untung chrystal make celana jeans dan kemeja. Coba kalo tadi pake gaun dan dandan wow kaya ke pesta apa jadinya ternyata aidan punyanya motor. "Mamih chrystal jalan dulu."Triak chrystal. "Hati-hati."jawab mamih valen. "Permisi tante."Aidan pamit. "Iya."balas mamih valen tersenyum senang karna akhirnya chrystal punya pacar dan itu cowok yang sangat baik. Sepanjang perjalanan chrystal ngerasa deg-degan. Setelah menempuh perjalanan hampir setengah jam sampailah di rumah aidan yang terlihat sangat kecil bagi chrystal. "Ayo turun ini rumah gue."ucap aidan. "Ok."balas chrystal. "Bu, bapa."panggil aidan. Bapa sama ibu aidan sedang di dalam warung melayani pembeli. Semua pun melihat ke arah aidan yang datang bersama chrystal yang memang bule bermata biru putih tinggi persis model. Para tetangga aidan yang sedang belanja pun sampai kagum melihat chrystal yang sangat cantik. "Siapa ini aidan?"tanya ibu iis ibunya aidan. "Ini chrystal pacar aidan."balas aidan tersenyum malu-malu. Chrystal pun berjabat tangan memperkenalkan diri. "Cantik kaya bidadari."ucap bapa aidan pak harto. "Trima kasih om."balas chrystal. "Aduh aidan, pacarnya cantik banget."ucap para tetangga aidan. Semua memuji chrystal tiada henti. Mereka semua menganggap aidan sangat beruntung. Aidan mengajak chrystal melihat-lihat rumahnya. "Sejuk juga rumah loe."ucap chrystal. "Maaf rumah gue gak sebesar dan semegah rumah loe."balas aidan. "Gak masalah, di sini juga asik rame."ujar chrystal. "Itu para tetangga yang biasa nongkrong di warung ibu."jawab aidan. "Ayo nak makan dulu."perintah ibu iis. "Chrystal udah sarapan tante."balas chrystal. "Aduh neng, jangan panggil tante. Panggil aja bu is."ucap ibu iis ngerasa aneh di panggil tante, rasanya gak cocok. "Iya bu."balas chrystal tersenyum. "Udah ayo makan lagi."ajak ibu iis menyuruh chrystal mencoba makanan rumahnya. "Ayo chryst."aidan menarik bangku untuk chrystal duduk. "Thank you."ucap chrystal. Chrystal melihat menu makanan yang ada di meja. Sayur yang gak pernah chrystal lihat di rumahnya. "What is this?"tanya chrystal pada aidan. "Sayur kangkung dan tempe. Kalo ini krupuk."jawab aidan. Aidan gak heran kalo chrystal gak tau. "Gak pernah makan seperti ini ya neng?" Tanya pak harto. "Yes om."balas chrystal. "Panggil bapa aja neng."perintah pak harto. "Oh.... Iya pa."balas chrystal tersenyum kikuk. "Ayo makan."Perintah pak harto. Semua pun mulaih makan. Chrystal benar-benar merasa aneh dengan masakanya tapi chrystal tetap memakanya. Chrystal senang berada di tengah-tengah keluarga aidan. Nsmun terlintas di benak chrystal sama apa yang david pikirkan. Apakah keluarga aidan akan menerima chrystal kalau tau,chrystal berasal dari kalangan berbeda. Chrystal memang tidak mengikuti papih shadam karna papih shadam tak pernah mengajak chrystal. Papih shadam gak ingin chrystal ikut masuk ke dunia hitam. Berbeda dengan david yang sudah terlanjur masuk dan mungkin akan menggantikan papih shadam kelak. Tapi walaupun chrystal gak ikut organisasi mafia apa pun, chrystal tetap saja termasuk kalangan hitam yang musuh kapan aja bisa datang menyerangnya karna predikat sebai seorang anak Abrian shadam alexander sang mafia kelas kakap ternama di seluruh kalangan under ground. Nama david jua mulai di perhitungkan namun david jarang muncul ke organisasi kecuali kalo papih shadam mengajak david transaksi. Chrystal masih menutupi jati diri keluarganya. Seperti sekarang. Ibu iis menanyakan pekerjaan orang tua chrystal. "Bapa dan ibu kamu peawai ya nak?"tanya bu iis. "Papih pemimpin perusahaan dan mamih ibu rumah tangga biasa."jawab chrystal. "Kamu orang kaya, apa orang tua kamu mau kalo kamu berhubungan dengan aidan yang orang gak punya."ucap ibu iis. "Papih sama mamih biasa aja kok bu, mereka juga sudah kenal aidan."balas chrystal. "Ohh begitu. Syukur kalo seperti itu."ibu iis merasa lega. Ibu iis menyukai chrystal yang cantik dan baik hati. Chrystal juga nyaman berada di tangah-tengah keluarga aidan. Chrystal sudah memantapkan hati memilih aidan walau awalnya hanya memanfaatkan.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN