Suny mengeliat saat sinar matahari masuk celah jendela dan menyilaukan matanya.
Rasanya tidur suny kali ini sangat nyenyak. Biasanya bolak balik bangun karna takut para preman datang.
"Bantal gue harum, keras tapi enak."gumam suny sambil mempererat pelukanya.
David yang merasa terganggu pun bangun.
Saat membuka mata, biasanya david melihat chrystal kali ini melihat suny. Wanita yang baru hadir dalam kehidupan david dan sangat aneh bagi david.
Bisa dekat dengan wanita selain kaka dan ibunya.
"Bangun."David membangunkan suny.
"Bu nanti bangunya. Suny masih pengin tidur."balas suny tanpa membuka matanya.
David melepas pelukan suny dan turun dari ranjang.
Suny pun langsung terbangun.
"David....!!"seru suny kaget dan langsung mengecek bajunya.
"Hmm."David hanya berdehem duduk di sofa menyalakan rokonya.
"Gue masih virginkan?"ucap suny.
"May be."balas david karna memang gak tau.
"Kok jawabannya gak meyakinkan gitu sih."ujar suny.
David hanya mengedikan bahunya.
"Gue curiga, loe pasti udah apa-apain gue yah."tuduh suny.
"No."balas david memang tak melakukan apa pun pada suny kecuali tidur.
"Bohong."Suny memicingkan matanya.
"Gak."jawab david.
"Masa sih?"ujar suny mengingat-ngingat semalam.
"Come here."David menyuruh suny mendekat.
"Apa?"tanya suny penasaran dan turun mendekat ke david yang sedang menyalakan laptopnya.
"Look at this."David menunjukan rekaman cctv yang semalam.
Suny malu sendiri karna menyatakan cinta pada david dan mencium david.
David melihat ke arah suny yang mukanya memerah seperti tomat sambil salah tingkah.
"Maap yah udah nuduh loe dan maap juga itu."ucap suny malu-malu sambil senyam senyum gak jelas.
"Ya."jawab david singkat.
Suny tersenyum kikuk sambil garuk-garuk tengkuknya yang tak gatal.
"Ini cowok es balok kali ya, gue nembak dia expresinya lempeng banget dingin lagi."gumam suny dalam hati.
Itulah david, sedingin es. Dulu papih shadam juga sepeti david dingin cuma kalo papih shadam sadis, david engga.
Tapi setelah mengenal cinta, papih shadam jadi hangat dan itu hanya berlaku untuk mamih valen saja dan tentunya untuk keluarga kecilnya.
Di tempat lain chrystal happy banget karna menang balap mobil semalam.
Sedangkan mobilnya di titipin ke aidan.
Tentu saja kalo di bawa pulang pasti ketauan.
"Morning mih, pih."sapa chrystal sambil bersenandung riang.
"Morning too sayang. Happy banget udah punya pacar ya?"goda mamih valen.
"Enak aja, engga lah."balas chrystal
"Terus cowok semalam siapa?"tanya papih shadam.
"Ih papih sama mamih ngintip yah."ujar chrystal.
"Engga."jawab mamih dan papih serempak.
"Ah chrystal tau, pasti david kan ? Yang bilang."ucap chrystal.
"David malah belum pulang."jawab mamih valen.
"Ya elah mass gak pulang, semalam david sama suny. David tuh yang udah punya pacar."balas chrystal.
"Gak papa, berarti david normal suka cewek."ujar papih shadam.
"Terus chrystal gak normal gitu?"ucap chrystal.
"Mungkin, soalnya belum punya pacar dan sukanya sama buaya."balas mamih valen tertawa.
"Ih mamih jahat nyebelin."chrystal memanyunkan bibirnya.
Papih shadam senang,keluarganya sangat harmonis dan bahagia.
Saat chrystal bercanda dengan papih shadam dan mamih valen.
Pembantu di rumah chrystal datang.
"Non ada yang jemput nona, namanya aidan."ucap si bibi sambil senyam senyum.
"Apaan sih bi."balas chrystal.
"Non chrystal udah punya cowok ya."cibir ci bibi.
"Bukan, enak aja. Cowok gue harus keren lah bi."balas chrystal berjalan ke luar menemui aidan.
"Papih mau lihat."ucap papih shadam.
"Jangan serem-serem pih."pesan mamih valen yang tau watak papih shadam.
Aidan duduk di luar deg-degan karna malu ini pertama kali aidan datang ke rumah cewek untuk jemput cewek.
"Ehem."papih shadam berdehem.
Aidan langsung menengok dan tersenyum canggung.
"Om, chrystalnya ada?"tanya aidan sopan.
"Ada."jawab papih shadam dingin mirip sekali dengan david.
"Saya izin jemput chrystal om."Izin aidan takut soalnya muka papih shadam sadis.
"Chrystal sedang di belakang."ucap papih shadam. Tadinya chrystal mau keluar tapi sama papih shadam di suruh ngasih makan buaya dulu.
Papih shadam mengajak aidan ke belakang.lebih tepatnya kandang buaya chrystal yang jumlahnya dua puluh ekor lebih. Belum lagi ularnya.
Aidan langsung bergidik ngeri, ketakutan.
Chrystal sedang di tengah kandang ngasih makan buaya-buayanya.
"Itu chrystal. Ke sana aja."ucap papih shadam ngerjain aidan.
Aidan tersenyum ngeri, gak berani masuk.
"Ayo masuk sana."perintah papih shadam lagi.
"I i iya om."balas aidan merinding.
Papih shadam mempersilahkan aidan masuk dengan membuka kan pintu kandang.
Aidan berjalan selangkah demi selangkah sampai kringat dingin bercucuran.
"Haloo aidan."seru chrystal membawa ayam hidup dan di lempar-lempar ke buayanya.
"Aaaaaa buaya..."triak aidan takut sambil menutup matanya.
"Kenapa?"tanya chrystal mendekat aidan yang sudah pucat pasi.
"Gue takut."jawab aidan merinding tak karuan.
"Loe takut?"chrystal tertawa terbahak-bahak.
"Serem, gue takut. Ayo keluar."ajak aidan udah berasa mau pingsan.
"Kenalin dulu, ini buaya gue yang paling ganteng."Chrystal menarik ekor buayanya dan membawanya ke dekat aidan.
"Chrystal Jangan. Jauhin dari gue."pinta aidan memelas.
"Pegang ini, lucu kok. Imut kan?"chrystal mengelus-elus buayanya.
"Ampun, suruh pergi."Aidan benar-benar ketakutan dan kabur ke luar.
"Hahahaha.... Cemen loe."cibir chrystal mengejek aidan.
"Udah cukup, mandi sana. Terus kuliah."perintah papih shadam yang sedang minum sweet wine kesukaan david.
"Pih itu punya david kok di minum. Kan tinggal satu."ucap chrystal keluar dari kandang dengan santainya.
"Papih udah beliin wine berbagai macam jenis buat david kok. Oya ngomongin david, kemana udah siang gini belum nongol."ucap papih shadam.
"Bikinin cucu buat papih kali."jawab chrystal asal.
"Huzz ngarang aja kamu."ucap mamih valen membawa jus untuk aidan.
"Ya kali mih, kan perginya sama ceweknya semalam."balas chrystal langsung mengambil jusnya seperti biasa asal srobot kaya angkot.
"Jadi cewek gak ada manisnya sama sekali. Ayo nak di minum dulu."Mamih valen memberikan jusnya pada aidan yang masih gemetar.
"Makasih tante."balas aidan.
"Gue mandi dulu."chrystal pamit untuk mandi.
Aidan mengangguk.
David berangkat sekolah bareng suny. Sontak menjadi pusat perhatian.
"Cieee jadian nich."goda ali yang sama baru saja datang.
"Apaan sih."Suny malu karna david sendiri gak bahas sama sekali tentang kejadian semalam.
"PJ PJ."tamara ikut memanasi.
"Au ach, kalian gaje banget."balas suny.
David sendiri diam aja kaya es balok gak da respon atau expresi membuat orang susah menebak isi hati david ataupun perasaan david.
Manuel melihat david dan suny berangkat bareng pun langsung panas karna manuel menyukai suny dari SMP.
"Bos ada saingan nich."ucap rangga.
"Gak bisa, suny milik gue."Geram manuel mengepalkan tanganya.
"Makanya deketin dong bos, tembak. Mana mungkin suny tau perasaan bos kalo bos gak ngutarain."usul rangga.
"Gue pasti tembak suny tapi gue nunggu waktu yang tepat."balas manuel.
"Keburu ke duluan david."Rangga tertawa.
Ali melihat manuel, ali yakin ada yang gak beres dengan manuel. Ali tau kalo manuel menyukai suny dari dulu.
David istirahat di rooftop biasa sambil ngeroko.
"Heh, gue peringatin loe ya. Jangan deket-deket suny."ucap manuel menyalakan rokoknya dan duduk bersandar di samping david.
"Why?"tanya david menghisap rokoknya dan menghembuskannya.
"Gue udah suka sama suny dari dulu."Jawab manuel.
"Ok."balas david singkat. David memang belum mempunyai rasa pada suny. David hanya aneh saja. Bisa dekat dengan suny dan gak merasa terganggu sama sekali.
Manuel mengangguk dan menepuk bahu david tandanya manuel tau, kalo david gak memiliki rasa dengan suny.
Pulang sekolah manuel menunggu suny di depan gerbang sekolah.
"Suny."panggil manuel turun dari motornya.
"Ada apa?"tanya suny bingung, tumben sekali seorang manuel mau menyapa. Manuel terkenal bad boy and leader di sekolah ini.
"Gue suka sama loe."ucap manuel cepat.
"Apa....???"tanya suny tak percaya.
"Gue suka sama loe, sekarang loe jadi cewek gue."ucap manuel.
"Gue...."belum juga suny menjawab.
Reva datang dan langsung marah-marah.
"Suny loe orang miskin gak tau diri yah."Ucap reva mendorong suny.
"Stop....!!"seru manuel mendorong reva balik sampai jatuh.
"Manuel...gue suka sama loe dari dulu, kenapa loe malah nembak suny."kesal reva berdiri sambil membersihkan roknya.
"Tapi gue, gak suka sama loe."bentak manuel.
"Gak bisa dong. Loe milik gue."ucap reva.
"Gila loe. Sono mimpi aja."Manuel menarik tangan suny dan mengajak suny pulang.
Suny sendiri merasa kebingungan sendiri.
"Awas loe suny, gue gak terima."geram reva marah berencana mengganggu suny.
David dari tadi hanya menyaksikan di dalam mobil tanpa ingin ikut campur sama sekali.
"Sore."sapa david pada ke dua orang tuanya.
"Anak mamih yang paling ganteng, semalam di mana?"tanya mamih valen.
"Apartemen."jawab david membuka jaketnya.
"Sama suny?"papih shadam meletakan koranya.
"Iya."balas david berjalan menuju kulkas untuk minum.
"Bikinin cucu buat kita gitu?"tanya mamih valen menggoda david.
"Ngaco."jawab david.
Papih shadam dan mamih valen tertawa.
"Ohya cowoknya chrystal tadi juga dateng ke rumah."ucap mamih valen.
"Aidan?"tanya david.
"Iya. Sepertinya cowok baik dan lugu."jawab papih shadam menuangka minuman ke gelas.
"Mamih sih setuju aja, chrystal sama aidan."sambung mamih valen.
"Oh."jawab david acuh tak acuh. Ya gitulah david. Kaya kulkas.
"Soreeeeeeee.....!!!"triak chrystal membawa banyak belanjaan di tanganya.
"Shooping lagi?"mamih valen geleng-geleng kepala.
"Laper mata mih."chrystal terkekeh.
"Boros."ucap david sambil memainkan ponselnya ada nomer baru masuk.
New number
~Met sore david.
Namun david gak membalasnya.
"Cewek boros tuh wajar."jawab chrystal nempel ke david.
"Minggir."David bergeser menjauh dari chrystal.
"Gitu amat sih, mentang-mentang udah punya cewek."cibir chrystal.
"Bau."balas david.
"Wangi tau, ini parfum baru. Mahal."ucap chrystal mirip sales.
"Ga enak."balas david gak suka terlalu menyengat.
Chrystal pun manyun dan melempar parfumnya sampai pecah.
"Chrystal, apa-apaan sih kamu."ucap mamih valen.
"David gak suka parfumnya mih."balas chrystal manja mirip anak kecil aja.
"Astaga chrystal, kamu udah besar. Jangan kaya anak kecil gitu."ujar mamih valen.
"David tuh mih."rengek chrystal.
"Gue?"ucap david.
"Iya loe, jahat ngatain parfum gue gak enak."crocos chrystal.
"Sudah sudah sana kalian mandi."perintah papih shadam.
"Awas loe."ucap chrystal ngambek pergi ke kamarnya.
New masage
Sonia:
~Crhyst balap mobil tar malem, mobil ferary blue.
Chrystal:
~Kaya gak tau nyokap and bokap gue aja.
Sonia:
~Manfaatin aidan cin.
Chrystal:
~Gimana caranya?
Sonia:
~Jadiin cowok loe. Tar kan jadi bebas . Mayan bisa hengout terus ,aidan kan lugu gampang di tipu.
Chrystal berfikir tentang saran sonia tentang pacaran dengan aidan.
Benar kata sonia, aidan itu lugu mudah di tipu dan di manfaatin.
"Gue manfaatin aidan,jahat gak ya?"ucap chrstal dalam hati terus bertanya-tanya merasa bingung.
David tiduran di kamarnya sambil memandangi langit-langit kamar yang di disain seperti galaksi luar angkasa.
Dalam lamunan david terlintas nama suny muncul di otaknya.
David memegang dadanya terasa berdetak lebih kencang saat mengingat suny.
"Love?"gumam david namun dengan cepat david menyangkalnya.
Suny melihat layar ponselnya tak ada balasan dari david.
"Mana mungkin david suka orang kaya gue."Suny menyimpan ponselnya di saku jaketnya.
Tiap hari suny bekerja sebagai pelayan restoran. Suny menjadi tulang punggung keluarganya.
"Pelayan."panggil reva bersama gengnya.
"Iya pesan apa?"tanya suny buru-buru datang.
"Suny?"Ide licik pun muncul di otak reva.
"Gue pesen ayam bakar tiga, sop daging dua."ucap reva.
"Terus minumnya apa?"tanya suny gak malu jadi pelayan di depan temen-temenya.
"Jus mangga satu, strowbery dua dan lainya es jeruk."balas reva.
"Tunggu sebentar."Suny langsung pergi untuk menginformasikan pesanan reva.
Reva hanya mengangguk seperti biasa aja padahal sudah tersimpan rencana licik untuk suny.
Tak lama suny membawa pesanan reva.
Kaki suny di jegal sehingga semua tumpah berantakan.
"Bisa kerja gak sih."bentak reva di depan banyak orang.
"Loe yang jegal kaki gue."ucap suny.
"Loe nuduh gue gitu?"balas reva nyolot.
"Suny...!!"triak bos pemilik restoran tempat suny kerja.
"Iya bos."jawab suny menunduk.
"Gue gak terima. Gue ingin dia di pecat. Gue sebagai pelanggan kecewa."ucap reva lebay.
"Maafkan pekerja kami."ucap pak bos.
"Tapi bos dia yang salah."Suny mencoba membela diri.
"Lihat pekerja anda. Sopan sekali."seru suny sarkas.
"Suny kamu saya pecat."ucap pak bos marah dan memecat suny.
"Bos...."suny belum selesai bicara sudah di persilahkan pergi.
Dengan sedih suny ke luar dari restoran.
Revan dan gengnya tertawa puas.
"Gue di pecat lagi. Gimana gue bayar sekolah dan obat buat ibu."Suny ngedumel sendiri sambil menendang nendang kaleng.
"Ahhhhh pecah otak gue...."Suny berteriak kaya orang gila sambil menendang kaleng itu kencang.
Trangggggg....
Awwwww....
"Waduh siapa itu, yang kena."gumam suny meringis.
"Loe." David muncul dari balik tiang listrik. Pake baju hitam-hitam jadi gak ke lihatan karna gangnya gelap.
"Maap, gak sengaja."balas suny.
"Ya."balas david.
"Loe lagi ngapain di sini?"tanya suny heran.
"Minggir."David menarik suny sembunyi.
"Ada apa?"tanya suny bisik-bisik.
David mengeluarkan pistol dari balik jaketnya.
"Ampun...."ucap suny mengatupkan ke dua tanganya.
Dorr...dorrr...dorrr.
Baku tembak pun terdengar nyaring.
Suny jongkok menutup telinga dan matanya ketakutan.
"Are you ok?"tanya david membantu suny berdiri dan menaruh pistolnya kembali di balik jaket.
"Gue masih idup kan yah?"balas suny takut.
"Heeh."jawab david.
"Kita ketemu terus. Jodoh kali ya."ucap suny tertawa.
David mengurung chrystal di tembok dengan tanganya.
"Ada apa?"tanya suny gugup jantungnya berdegup kencang.
"No."David segera menyingkir kemudian pergi begitu aja dengan perasaan bingung menyeruak di pikiranya.
"Jantung gue udah mau loncat, ternyata gitu doang."ucap suny mengerutkan alisnya bingung.
Entah apa yang akan terjadi kedepanya antara aidan dan chrystal.
David dan suny.
Semua masih jadi teka teki.
First love mereka entah akan jatuh pada siapa dan bgaimana kedepanya. Masih terlihat abu-abu.