EPILOG
Kontes Menulis Innovel II -- The Girl Power
Inilah aku, Nyonya Nico. Hmm, sepertinya keren.
Bagaimana tidak keren?
Dia tuh salah satu cowok idola kampus. Prestasi, aktivitas, dan yang tidak kalah penting, tajir yang dibarengi dengan suka berbagi dan sikapnya yang humble. Meski mampu saja ganti mobil kekinian setiap bulan, dia tetap setia dengan motor sport yang sudah dipakai sejak lulus SMA.
Fisiknya 180 versus 70, sangat ideal dan 'terlihat'. Karunia wajah tampan, mata cokelat tajam, hidung dan rahang yang pas, serta rambut indah tanpa beban, dia bagaikan sosok impian. Belum senyumnya yang kata teman-teman kuliahku bikin klepek-klepek. Daftar mahasiswi (dan mahasiswa juga ada) yang ingin menjadi pasangannya tuh panjang. Pake banget pula.
Kenapa dia memilihku yang nobody di kampus? Biarlah menjadi misteri alam dan rahasia antara Nico dan Dia.
Aku ini nobody sejak dulu. Buat apa sih berusaha menonjol di kampus kalau itu hanya akan membuang waktuku? Waktu yang kupunya tuh begitu berharga untuk menjaga IP, selesai tepat waktu, dan income sampingan. He he he.
Aku bukan sosok introvert lho. Aku punya banyak teman. Aku rutin datang dalam setiap pertemuan mahasiswa asal kota kami dan forum mahasiswa jurusan. Aku juga aktif di KSR dan bergabung dalam grup mahasiswa penyuka kerjaan sampingan. Aku hanya tidak suka menonjol dan kehilangan kebebasan. Seperti Nico yang di kampus tidak bisa leluasa ke mana-mana atau ngapain.