cinta tawa bahagia
gak beberapa lama dio mengejar aku. "tunggu, aku minta maaf" dengan muka sedihnya "oke aku maafin, tapi aku laper" "ya udah yuk mau makan apa?" "bakso mau gak?" "oke" "nah gtu dong jangan ketus terus" "iya.." sambil ngusap2 kepalaku.
gak berasa waktu berlalu begitu cepat. kami banyak mengobrol tentang cerita hari ini.
sesampainya dari rumah sudah ada yesi sambil pasang muka marah "hai yesiii" "hai hai hai enak aja bilang hai, tabok ya" "sorryyy... " "bukanya tadi ijin sakit trus pulang ya???" sambil toyor kepalaku "sory bgt... rencana tadi gtu... tapi diajak bareng ya udah aku bareng aja, udah deh dikamar aja ceritanya"
"hah??? lu pacaran sama dio? lu ditembak? lu gila ya?" "gak ada yg pacaran, gak ada yg ditembak, kita cuma teman aja. suka ngarang deh"
"terus mksudnya cium2 apa?" " ya gak sengaja aja karna trbawa suasana, aaahhh gila yes rasanya hatiku campur aduk" "gak... gak ada ya sama dio... jangan gila lu... hati2 lu cuma dijadiin pelarian doang"
"iya gue tau kok... lagian juga aku udah bilang sama dia kok"
keesokan hari aku sudah tiba disekolah. pas jalan menuju pos satpam hp ku berbunyi. ternyata ayah yg sms "dek nanti pulang sendiri ya, ayah gak bisa jemput" "oke yah"
gak berasa smbil mainan hp aku menyapa pak satpam "pagi pak tono" "pagi neng" gak lama terdengar suara laki2 yg sedang duduk di pos "heh main hp smbil jalan" langsung aku mencari sumber suara itu "dio..." "yuk ikut" sambil tarik tanganku "kemana??? aku ada kelas pagi" tanpa basa basi ngajak ke kantin.
"duduk!!!" "apaan sih, aku bukan peliharaanmu ya" "buukk soto 2" "yg satu gak pakai cambah ya buk" dio kaget "loh kok kamu tau" aku tersenyum.
"kalau pagi tuh sarapan dulu. nanti pingsan lagi." "iya, makasih ya dio, kamu mau es teh gak? biar aku yg psenin." dio mengangguk.
tiba2 yesi lewat kekantin "ini gimana nih bisa begini, si angkuh sama si cerewet ini bsa jadi satu. kiamat ini kayaknya bntar lagi." "diem lu ya"
"re nanti mau pulang bareng aku gak. ayah kamu g bsa jemput kan???"
"gak, rea bareng gue!!" "iya deh iya yg lagi kasmaran susah emang."
"dio kalau apa2 itu ngomong, kalau aku mau kalau gak. jangan gtu nanti kebiasaan"
dio hanya menggumam sambil terus menghabiskan soto.
"aku boleh pinjam hp kamu?" "buat apa??" langsung di ambil hp ku. dio sambil mengetik nomor dan menelfon seseorang. lalu mengembalikan hpku " nih nomor aku, nanti aku wa kalau udah pulang. aku balik kekelas duluan" "iya dio" sambil menggauk.
dio balik badan dan jalan 2 langkah "makasih ya sarapan paginya"
dio langsung lanjut berjalan kekelas
gak terasa waktu begitu cepat. tiba2 bel sekolah berbunyi. cletukan yesi "akhirnya pulang juga, capek mataku re" "iya nih" sambil menguap.
"beneran re g bareng aku aja?" "hhmm lainkali deh yes, gpp ya???" "oke... aku dluan ya" tiba2 hp ku bergetar, ada pesan wa masuk "aku udah di depan kelas" "iya tunggu sebentar" aku bergegas merapikan buku dan alat tulisku.
pas aku keluar kelas tiba2 aku gak sengaja liat dio dan nita.
aku sedikit mendengar perbincangan mereka.
nita: "sayang, kok disini, anterin pulang ya?"
dio hanya diam tak menjawab
nita: " kok kamu diem aja, aq masih gak mau putus sama kmu, jadi kita masih ada ikatan hubungan, oh iya denger2 udah dapet gandengan baru, jangan2 dikelas ini ya kamu nunggu dia. siapa sih dia??? kalau ketemu pengan aku tampar."
seketika aku syok mendengarnya.
dio: "jangan macem2 atau aku sebar tentang kamu yg open BO"
"hah..." dalam hati kaget kok bisa.
tak lama dio masuk kekelas dan menemukan aku dibalik pintu kelas lalu memegang tanganku menarik paksa untuk segera pulang.
nita dengan muka kaget "hah dia kan yg gue temuin di UKS waktu itu, jadi lu sama...." ucap nita sambil terbata bata. "dia milik gue sekarang sampai kapanpun. siapapun yg nyakitin dia seujung kuku berhadapan sama gue, lu tau gue senekat apa." sambil nunjuk muka nita. dan aku hanya bisa diam dan melongo.
di bukit bintang kita berdiri diatas batu.
kita masih saling diam. lalu tak lama aku memanggil dia agar mencairkan suasana "dio.." kataku lirih "ya, kamu lapar?" "enak aja, emang aku tukang makan ya." sambil cubit perutnya
"kata orang kalau kita lagi marah kita cuma cukup teriak sekencang mungkin sampai apa yg dihatimu keluar semua, kadang marah juga gak membutuhkan jawaban kenapa, tapi luka yg ada juga butuh sembuh."
tiba2 dio teriak "aaaannnjjjiiinnnggg emang b*****t lo nita. lo bikin sakit gue. lo lakuin itu sama bokap gue. gak ada otak."
"hah????" seketika aku reflek memeluk dio sambil meneteskan air mata.
"kuat itu tidak harus menghindari rapuh, rapuh rapuh saja, tidak akan menyalahkan kuatmu hari itu, aku percaya kamu bisa melewati ini."
dio peluk aku erat sekali sampai dia tertidur dipangkuanku. tidak lama dia terbangun "udah enakan di?" "lama ya aku tidurnya?" "lumayan... pulang yuk, udah sore. kmu butuh istrahat yg cukup" "nanti malam aku kerumah ya?" "boleh..."
sampai dirumah tiba2 ibu nyeletuk "tumben... pacar ya?" "apaan sih mah, bukan itu... itu temen aku, lagi deket tapi gak pacaran, biasa aja, lagian aku mau ujian masuk universitas terbaik kata mama kan gtu."
"bner ya gak pcran?" kata mama "hhmmm gak janji,, wweeeekkk" "dasar anak bandel"
waktu menujukkan pukul 19.30 ada suara mobil berhenti didepan rumah. gak lama kemudian bi darsih ketuk pintu "non ada mas dio diluar" "iya bi sebentar lagi aku turun." masih berusah cari outfit yg pas, kayaknya baju pink ini aja.
"hai" kataku. dio menoleh dan tertegun.
"kenapa? aku jelek ya? atau aq gendut? sebentar2 aku ganti baju" tanganku ditarik " gak usah udah gtu aja, cewek ribet banget" "ya udah klo gtu, bentar ya mau minum apa? bii minta tolong dong..." "hey... gak usah hhmm kmu sibuk gak? jalan bntar yuk." "sekarang?"
"gak taun depa. ya sekarang" "oke deh, bii gak jadi minumnya aku keluar bentar." "ayah ibuk kmana? mau pamit sebentar"
"hhmm ada di ruang tv" "tante om, perkenalkan saya dio temen satu sekolah sama rea, saya mohon ijin mau ajak re ke tmpat pembukaan cafe milik saya" "oh iya gpp, hati2 ya, jangan pulang malam2 besok masih sekolah berangkat pagi ya nak." " iya om siap"
"pah mah aku pergi bentar ya" "iya hati2 ya syang"
"kok kmu g cerita buka usaha cafe." "iya gpp, ribet jelasin" "kebiasan."
sesampainya di cafe trnyata ramai sekai. disana juga ada mama papa dio. dan juga nita. enatah knapa dia ada disana. dio tidak pernah mengundang dia.
"gak usah kaget sama nita, anggap gak ada" "iya tenang aja" "kamu jangan jauh2 dari aku, terus pegang dan gandeng tanganku." "iya dio"
"mah kenalin ini pacar dio, namanya rea" "halo tante, bagaimana kabar tante, kenalin saya rea"
"halo anak cantik, tante baik sekali, sudah berapa lama pacarannya kok mamah gak tau, oh iya panggil mama ya mulai sekarang." "iya tan, eh mah" "dio itu papah salim dlu nak" "dio anak kesayangan papa sama siapa ini?" "sama pacar aku jangan di BO lagi ya pah ini milik dio jangan samain sama BO an papa." "dio jaga kata2mu ya"
saya reflek menarik bahu dio, "dio sabar ya" "dio mamah mau bicara"
"mamah gak pernah mengajarkan hal buruk sama kamu, gak pernah ajarin kamu unutuk berani terhadap orang tua." "dio minta maaf ma"
"ini acara yg baik, jaga wibawa kamu"
dio langsung pergi tanpa berucap apapun.
"re mama titip dio jaga hati dan pikiran. ingatkan dia jika dia salah."
"iya ma, mama yg sabar ya."
tak lama setelah aku keluar ruangan aku melihat dio sedang menatap nita bersama papa nya yg sedang duduk bersama.
aku mendekat dan berbisik "mau kebukit bintang gak?" sambil aku peluk dari belakang. "
nita yang melihat itu terlihat sangat marah.
"oke kita kesana."
kadang orang yg rapuh hanya butuh didengar, diperhatikan, dan dimengerti. kita memang tidak tau sakitnya tapi rasa sakitnya tapi kita mengerti keluh kesahnya.
sesampainya dibukit bintang kita tidak turun dari mobil. dio bertanya "kenapa ngajak kesini?"
"bukannya kamu lagi sedih?" "gak ada yg sedih, hanya kecewa." "rasa ku ke nita sudah mati, tapi ke papaku itu yg sakit. kenapa nita bukan yg lain" "kamu tau tidak arti menerima ikhlas dan sabar, kita hidup cuma unutuk mempelajari itu."
tiba2 dia memelukku dan berbisik "jangan pernah tinggalin aku re."
"aku tidak akan meninggalkanmu kecuali kamu yg mau pergi dariku."
tiba2 dio memegang pipiku hendak menciumku, aku tidak bisa kontrol. aku mau dicium dia. dibibir. selembut itu bibirnya. lalu tiba2 telfonku berdering. iya ayah ku menelfon "dek masih lama? kyaknya iya yah, disini ada temen2 re, papah tidur aja dlu g usah nunggu re." "oke, kamu baik2 saja kan??" "iya yah re baik2 aja, mkasih pah"
"kok bohong sih?" "aku kira kamu masih mau menghilangkan sedihmu??" "tidak, aku gak sedih, aku bahagia bersama kamu." "ya udah pulang yuk" sambil aku peluk dia sepanjang perjalanan.
dia selalu mengantarku sampai depan rumah dan selalu berpamitan sama ayah ibu dan berucap maaf jika terlambat nganter pulang.
keesokan paginya aku mau berangkat kesekolah. tiba2 ada mobil yang membunyikan klakson. "loh kamu kesini dulu?" "iya masuk yuk berangkat bareng." "tapi nanti disekolah jangan deket2 ya, malu diliat anak2." "emang aku jelek ya smpek kmu malu" "iya kamu jelek bgt, hahahaha" "ooo gitu smbil njewer telinga aku"
tiba2 hpku berbunyi ternyata ada pesan yg masuk dari yesi "gak masuk sekolah? kok belom sampai? dicari bu sofia tuh" "hah? kenapa bu sofia cari aku?"
"siapa re?" "oh itu si yesi katanya aq dicari bu sofia, kayaknya tentang program beasiswa di bandung deh." "kamu mau daftar disana?" "kayaknya iya tapi masih belom tau juga"
sesampainya disekolah "di aku ke kantor guru sebentar ya" "iya nanti pulang sekolah tunggu dikelas ya" "iya dio"
"selamat pagi bu sofia ada apa mencari saya?"
"duduk re!!!" "iya bu makasih" "gimana jadi ambil beasiswa di ITB? kalau kamu jadi ambil brarti kamu dan dani ibu daftarkan." "dani? anak ips 3 buk?" (dani adalah mantan ku, sejak masuk sekolah sampai naik kelas 2, kita putus karna ada nya orang ke 3, aku selalu sial soal cinta sepertinya.)
"iya, nanti kalian harus kerjasama untuk bisa masuk dengan jalur beasiswa"
"hhmm iya buk nanti saya pikirkan lagi"
"sudah semakin dekat lo re, kamu juga harus mempersiapkan semua, jangan main2 terus, kesempatan tidak datang lagi re." "baik buk."
"buk klau begitu saya kekelas dlu ya bu permisi"
keluar dari ruang guru tiba2 aku melihat dio dan nita sedang bicara, sepertinya mereka sedang bertengkar lagi.
aku mendekatinya dan mendengarkan dari kejauhan.
nita " kenapa harus rea? apa kurangnya aku? kenapa harus dia yg kamu istimewakan?? kenapa aku g pernah selama ini?
dio: "dia jauh lebih baik darimu, dia jauh lebih terhormat dari kamu."
nita: "b*****t ya kamu dio, liat aja aku bakal buat wanita itu merasakan hal yg sama, sama2 gak betah dengan kamu laki2 dingin"
rea: "hai nita, maaf aku ikut bicara, karna kamu membawa dan menyebut nama ku, yg pertama aku tidak merebut siapapun dari tangan siapa2, dio berhak bahagia dengan siapapun, dan 1 lagi dia tidak sedingin itu, dia jauh lebih baik sekarang. kamunyg gak bisa moveon darinya"
nita: "diam ya kamu, kamu gak tau kan dia dibelakang kamu bagaimana?"
dio "cukup nit, silahlan kamu pergi
nita " aku akan pergi tapi ingat papamu ada ditanganku.
setelah nita pergi akupun pergi
"re re re..." "aku pengen sendiri dulu di" "nanti aja pulang kita omongin lagi"
"tapi re... aaahh wanita b*****h nita"
bel berbunyi tanda pelajaran berakhir.
"yes aku pulang duluan ya..." "tumben re knapa buru2?" "gpp yes, lain kali kita cerita" "nanti mlm deh aq kerumah gimna?" "terserah kamu"
"ayo pulang" "supir udah dateng nih" kata yesi ketus. "ini pasti gara2 lu nih dia gak mood ngapa2in awas ya lu ngapa2in rea"
"diem" "iya ayo, yes aku duluan ya!!!" "iya ati2"
sampaj dimobil "kita bicara dimana?" "terserah kamu aja" "di bukit bintang?" "okeh"
sesampainya disana "aku mau ngomong, aku mau ambil kuliah dibandung. "ya bagus dong ity kan impian kamu" "tapi aku akan lebih sering belajar, bimble, dan kegiatan yg lainnya kmu gpp??" "kenapa jadi masalah sih?" "iya gpp, aku juga g tau knpa hatiku sesedih ini." "aku percaya kamu disna akan baik2 saja, lagian bandung jakarta masih dekat kan..."
"iya, dan kamu?" "aku kuliah dijakarta aja, tapi kayaknya mau ngurus bisnis dlu, jadi nunda dlu buat kuliah" "aq boleh peluk kamu???" "ya boleh dong, cium juga bisa nih." "iihh jijik ih..." "pulang yuk aq capek bgt hari ini" "kamu knpa sih hari ini? PMS ya?" "enak aja" (padahal bingun mau certa soal dani)
bahagia kita yg ciptakan, sedih juga pilihan hidup kita, mau jalan lurus atau belok kita tau bagaimana rasanya.
sampai dirumah "dio gk usah turun ya, kayaknya kamu capek, kamu pulang istrahat, nanti kabarin ya klo udah smpek rumah."
"iya re" smbil usap pipi aku dan cium keningku.
yesi yg udah ada didepan rumah syok "hah? apatuh tadi cium begitu" "heh gorok ya lehermu"
"ngeri ya wak"
"sekarang certa ada ape?" "aq kyknya ikut beasiswa dibandung" "ya bagus dong"
"tapi aku dan dani yg ikut" "hah? trus msalahnya?" "lu kan tau dia gmna selama ini sama gue yes, lu tau dia masih penasaran sama gue. tapi gak pernah juga kan aq tanggepin" "ya terus?" "aq takut bakal jdi mslah antara aq sma dio" "knpa g lo jlasin sih?" "aq tdi ngeliat dia sama nita berantem lagi. dan lo tau gak trnyata nita simpenan ayahnya dio" "hah? b*****t bgt tuh cewek" "lo juga tau kan btapa rapuhnya dio sekarang." "iya sih. tapi lu ttp harus ngmg" "iya deh besok aq ngmg sama dia"
pagi seperti biasa berangkat bareng dio. "nanti siang makan dlu yuk kesini coba cafe baru." "iya dio" "kmu knapa sih ngelamun trus?" "hah gak, gpp" "dio aku ke kelas dlu ya?" " iya hati2 ya" pas balik badan tiba2 dani menepuk pundakku "hai re kita ktemu lagi" "hah???"