Ketika seorang lelaki dan perempuan sering kali berhubungan, terlibat dalam satu pekerjaan dan hampir setiap hari bertemu, bukan hal yang tidak mungkin jika di antara salah satu atau bahkan keduanya untuk saling menyimpan perasaan.
Tidak jauh berbeda dengan apa yang terjadi pada Nina.
Gadis bertubuh tambun itu, sudah lama memiliki ketertarikan pada Ryan bahkan sebelum keduanya saling mengenal.
Perasaan itu tumbuh seiring jalannya waktu.
Faktanya, Ryan memang sosok yang peduli.
Meski ia berpura-pura pura sekalipun, Nina seakan tahu bahwa itu bukan dirinya yang sebenarnya.
"Maaf, ya. Udah buat kamu nunggu lama."
Ryan datang sambil membawa dua es krim gelato.
"Enggak cukup lama kok, dibandingkan menunggu kamu untuk melihat aku."
Nina memang tipe orang yang blak-blakan. Dan s
