Bandara Charles de Gaulle, Paris. Langit abu-abu menggantung rendah, seperti menyimpan tangis yang belum sempat tumpah. Malda Miura berdiri di dekat jendela kaca besar, menatap pesawat yang perlahan menjauh. Ia baru saja melepas kepergian tim delegasi Asia lainnya yang pulang lebih dulu ke negara masing-masing. Ia tinggal satu hari lebih lama di Paris, untuk memenuhi undangan talkshow olahraga remaja Eropa, sebagai bagian dari program mentoring lintas benua. Ranselnya berisi lebih banyak kenangan ketimbang oleh-oleh. Dubai, Tokyo, Brussels, Seoul, Paris—ia telah mengunjungi lima kota dalam enam minggu terakhir sebagai Duta Inspirasi Atlet Asia. Mewakili semangat baru benua yang seringkali hanya jadi penonton di arena dunia. Tapi semua gemerlap itu tak menghapus satu kekosongan kecil di

