Bab 30 : Dua Putaran Menuju Takdir

1526 Kata

Hari terakhir Kejuaraan Antar Benua di Stadion Melbourne Cricket Ground (MCG) bukan hanya perayaan atletik dunia, tapi juga panggung penentuan bagi Malda Miura—pelari muda dari Indonesia yang bangkit dari luka lama, cidera, dan keraguan publik. Malam itu, lintasan biru MCG bersinar laksana disiram cahaya emas. Sorak penonton dari segala penjuru dunia membentuk latar suara yang berdenyut, namun di telinga Miura, hanya satu suara yang bergema: suara Yulianto. "Atur irama... dan jangan takut cinta, Miura," katanya semalam, sebelum mereka berpisah menjelang laga. Di garis start nomor 400 meter putri, Miura berdiri bersama lima pelari terbaik dari lima benua. Mata tajam menyapu lintasan, tubuh mereka diam namun menegang bagai anak panah siap dilepas. Dari lane 1 hingga 6: pelari asal Prancis,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN