Chapter 109 : Kenangan Belanak dan Cinta

1328 Kata

Malam meluruh perlahan di langit Semarang Barat. Hujan rintik-rintik mengetuk genteng seperti anak kecil yang minta ditemani tidur. Dari jendela rumah mungil milik Yulianto dan Miura, cahaya lampu kuning menggeliat hangat seperti peluk yang tak ingin lepas. Televisi masih menyala, menampilkan tayangan ulang kartun Tom & Jerry yang kini telah berakhir. Di depan sofa, Miura dan Phoenix tertidur dalam pelukan satu sama lain, jejak tawa mereka masih terasa di udara, mengisi ruangan seperti musik pengantar tidur. Yulianto berjalan pelan, memandangi pemandangan yang beberapa tahun lalu hanya bisa ia bayangkan: seorang istri, seorang anak, dan kehangatan rumah yang bukan sekadar bangunan. Dengan hati-hati, ia menunduk, mengangkat Phoenix lebih dulu dari dekapan Miura. Bocah itu menggumam kecil,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN