berakhir

1183 Kata
setelah kedatangan rama ke rumah ramdan benar- benar bersikap baik dia bahkan masih menemuiku walau aku tak juga bisa memutuskan rama. dia juga pria yang baik dia selalu melarangku memakai pakaian terbuka hingga merubahku menjadi lebih baik. hampir sebulan kami bersama tanpa status dan aku selalu dibuat bahagia oleh ramdan dan rasanya aku benar-benar merasa menyukai ramdan. setiap hari aku diantar jemput bahkan tanpa pernah terlambat hari liburpun dia datang walau kadang kami hanya menghabiskan waktu dirumah untuk menonton film. aku sangat nyaman dengannya bahkan pelukan pertama dengan ramdan saat aku menangis karena aku benar- benar tidak bisa melepaskan rama membuatku nyaman dan ketagihan untuk selalu ada dipelukannya. "aku ke toilet sebentarnya" kami memang sedang ada dirumah menikmati makan mie alakadarnya yang dibuat dadakan menikmati malam karena hari ini aku sift pagi sehingga sore hingga malam aku santai. "iya" jawabku sambil terus memasukan mie kedalam mulutku. Tringgg... suara notif pesan di ponsel rama dan entah kenapa aku penasaran terdapat nama ruby disana dan saat melihat namanya saja berhasil membuatku kaget. bagaimana mungkin teryata ramdan masih berhubungan dengan ruby yang dia bilang mantan kekasih atau sebenarnya ramdan masih pacaran dengan ruby pikirankupun berkecamuk tak karuan. kuberanikan diri mengambil ponsel ramdan dan ku buka pesannya " kamu dimana sayang kenapa tidak membalas pesanku" deg hatiku seketika hancur teryata benar ramdan memang masih pacaran dengan ruby. " hei kenapa diam saja?" ramdan datang dan membuyarkan lamunanku. ku serahkan ponselnya dan kuperlihatkan pesannya yang memang sudah aku baca. kulihat ramdan nampak menarik napas dan aku masih diam menunggu penjelasan. " maaf alice. aku tak bisa jika terus menunggu dirimu yang sudah sebulan ini tidak memberiku kepastian tentang hubungan kita ini sehingga aku masih berhubungan dengan ruby karena aku tidak mau jika nanti kau malah tidak akan meninggalkan rama" tak terasa air mataku menetes tak ku sangka ku kira ramdan benar-benar menungguku tapi kenapa rasanya sakit membaca pesan dari gadis itu dan ditambah lagi dengan pengakuan ramdan. memang aku egois ingin dua pria sekaligus dan membuat hubungan yang entah apa. " bagaimana jika aku menerima cintamu? " tanyaku sambil ku usap air mataku. " aku akan melepaskan ruby, benar- benar melepaskannya asal kamu juga melepaskan rama" dan ramdan memeluku. " aku akan melepaskan rama tapi aku minta waktu dan kamu juga harus melepaskan ruby" pintaku karena rasanya aku tidak mau melepaskan ramdan " tentu alice tanpa kamu mintapun aku akan melakukannya aku hanya sedang menunggu keputusan terakhirmu" itu sukses membuatku lega. *** perjalanan hubunganku dengan alice yang tak tentu akan seperti apa membuatku frustasi disisi lain aku tidak bisa melepaskan alice tapi disisi lain aku takut jika alice akhirnya memilih kekasihnya hingga aku memutuskan untuk kembali pada ruby tanpa sepengetahuan alice. namun sialnya alice membuka pesan ruby di ponselku dan itu membuatku bingung sekaligus kaget aku takut jika alice akan membeciku dan memintaku pergi dari hidupnya tapi kenyataannya salah alice berkata akan melepaskan rama jika aku juga melepaskan ruby dan itu membuatku senang. entah apa alasan yang akan aku berikan pada ruby tapi aku akan memutuskannya dan menjalin hubungan dengan alice karena aku sudah sangat nyaman dengannya. hari ini ku temui ruby dirumahnya karena aku akan memutuskannya aku tidak mau dia mengamuk jika aku mengajaknya keluar dan akan menjadi tontonan orang. kubunyikan klakson dan kulihat ruby membuka pintu tapi dia menutup pintunya dan menghampiriku " ayo kita keluar saja. antar aku ke mall" tiba- tiba dia menarikku. ini yang tidak aku suka dari ruby dia tidak pernah memberiku hak untuk menentukan keinginanku apapun yang dia katakan adalah mutlak itulah sebabnya aku sudah jengah dengan semua ini. kuikuti keinginannya dan ketika sampai di mall dia sibuk memilih baju bahkan aku jadi bingung dengan tujuan awalku yang ku rasa akan berantakan. " bayar" titahnya membuyarkan lamunanku. " kenapa aku yang bayar " jawabku sedikikit kesal " kamu pria dan kamu kekasihku, jadi kamu harus bertanggung jawab" ini membuat mendecak kesal dan aku bayar semua belanjaannya. " kamu pulang sendiri" titahku karena aku kesal sekalali " tidak mau kenapa kamu menyuruhku pulang sendiri kamu keterlaluan" jawabnya tak kalah tinggi " aku sudah membayar semua belanjaanmu dan aku tidak suka kamu bersikap seakan aku ini pohon uang minta aku membayar seenaknya kamu pikir aku memdapatkan uang ini dengan memungutnya" emosiku mulai meledak ledak tanpa aku pikirkan dimana aku sekarang. " ya sudah kita putus saja, kamu terlalu pelit. kamu pikir siapa kamu aku bisa saja membayar ini semua aku hanya mengujimu" dengan nada tingginya yang selalu meremehkanku. " baiklah kita putus lagian aku memang ingin putus darimu, aku sudah lelah ruby kupikir kamu akan berubah teryata kamu tetap saja menganggapku sampah" ku tinggalkan dirinya tanpa menoleh " kau akan menyesal ramdan dan besok kau akan mengemis cinta padaku" tak aku lihat lagi kearahnya setidaknya aku putus karena memang dia memtuskanku dan aku tidak perlu lagi banyak alasan. *** setelah kejadian dimana membaca pesan itu besoknya kuputuskan untuk memutuskan rama entah apa alasannya aku sendiri tidak tau ku kirimi dia pesan karena aku tidak berani menemuinya " rama, aku tau kau sangat baik padaku tapi jujur saja selama ini aku tidak pernah menyukaimu aku benar- benar minta maaf rama. aku ingin kita putus saja" ku kirim pesan itu dengan sedikit ragu. beberapa kali rama mencoba menelponku tapi tak ku angkat hingga akhirnya ku terima pesan dari rama " apa salahku kenapa kau tiba- tiba berkata seperti itu aku benar- benar mencintaimu bahkan tadinya minggu ini aku ingin mengenalkanku pada orang tuaku" rama membalas pesanku. " maaf rama kau orang baik tidak cocok denganku carilah wanita yang benar- benar sayang padamu. aku tidak pantas bersamamu aku harap kamu mengerti" entah keberania dari mana aku bersikap seperti ini "apakah ini karena ramdan pria yang tempo hari mengirimu pesan" balasnya dan aku memilih tidak membalasnya lagi. aku tidak tau ini benar atau salah melepaskan rama yang begitu baik padaku demi pria yang belakangan ini membuatku terlena. apapun konsekuensinya aku siap. *** aku tidak menyangka tiba- tiba alice memutuskanku padahal aku sangat mencitainya. tadinya aku ingin membawanya pada orang tuaku. untuk menjalin hubungan yang lebih serius aku tau alice tampak selalu dingin padaku bahkan dari awal pacaran kulihat memang tidak pernah melihat cinta untuku dimatanya namun aku benar- benar ingin bersamanya aku selalu serius menjalib hubungan ini dengannya sehingga aku selalu memberikan hal- hal yang mungkin tidak dia minta seperti tas, baju sepatu atau bahkan jika dia minta akan aku berikan tapi aku tidak pernah melihat dia memakainya dan kadang membuatku bingung biasanya para gadis akan tertarik dengan hal- hal seperti itu tapi tidak dengan alice dia masih saja bersikap dingin. hingga aku membaca sebuah pesan dari pria yang diberi nama ramdan diponselnya yang membuat hatiku sangat terbakar bahkan ingin sekali aku marah. tapi aku tidak bisa bagaimanapun aku tidak mau melepaskan alice aku akan memaafkannya selama dia masih bersamaku. namun betapa terkejutnya aku ketika mendapatkan pesan dari alice yang tiba- tiba memutuskanku tanpa alasan dan aku yakin ada hubungannya dengan pria yang waktu itu mengiriminya pesan. tapi sayang sekali saat aku ingin minta penjelasan alice sama sekali tidak mengangkat telponku dan pesan terakhirkupun tak ia balas. kuputuskan akhir pekan ini akan kutemui dia dan meminta penjelasannya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN