setelah aku memutuskan rama dan rama memutuskan ruby kami akhirnya benar- benar saling memiliki. kamipun resmi berpacaran entah ini benar- benar hal baik atau tidak dengan sama-sama saling melepaskan satu sama lain dan akhirnya memilih bersama entah bagaimana kedepanya biarkan saja waktu yang menjawab semuanya yang pasti kami menikmati hari-hari kami bersama kita lewati waktu demi waktu. kita habiskan liburan setiap kami weekend dan ini memberi warna baru dalam hidupku. hingga saat hujan datang tiba- tiba ramdan datang dengan baju basah kuyup karena hujan saat hendak menjemputku padahal dia memakai mobil " apa aku terlambat menjemputmu?" tanya ramdan yang nampak kedinginan. " tidak kenapa kamu basah begitu" kuberikan handuk padanya. " ruby tadi datang kerumahku dan dia memintaku kembali padanya" sambil terus saja mengusap bajunya yang basah. ku ambil baju yang ada dilemari kakakku ya karena aku anak bungsu dan kedua kakakku adalah pria dan mereka sudah menikah sehingga tidak lagi tinggal serumah hanya kakakku meninggalkan banyak bajunya untuk sesekali dia pakai jika libur panjang " lalu bagaimana apa kamu akan kembali padanya?".
"tidak sedikitpun tidak ada keinginanku untuk kembali" jawabnya sambil mengganti baju. " lalu kenapa sampai baju kamu seperti itu" tanyaku penasaran. " dia datang dan memaksaku kembali padanya lalu ku antar dia pulang tapi karena aku tidak mau balikan dan dia tidak mau pulang akhirnya dia melompat dari mobilku sehingga aku harus membopongnya kerumah sakit" jawabnya panjang sambil terus menghela napas. " lalu bagaimana keadaannya" aku kaget dan bingung kenapa ada wanita senekad itu rela melukai dirinya sendiri hanya untuk pria. " dia tidak apa-apa haanya luka medikit dan itu tidak buruk aku sudah mengantarnya pulang dan ku harap dia tidak mengangguku lagi" jawabnya.
setelah selesai mengetahui kronologinya ramdanpun mengantarku ke apotik sungguh kejadian yang tidak pernah aku duga bahwa mantan pacarnya wanita yang cukup nekad padahal yang aku tau dari ramdan dia gadis yang keras pada ramdan tapi dia sepertinya terpukul kehilangan ramdan dan sedikit membuatku merasa iba.
***
tak ku sangka saat aku akan membuka pintu mobilku kulihat ruby didepan pagar rumah. memang dia mengirimiku banyak sekali pesan tapi tak aku hiraukan karena aku sudah merasa bahagia dengan alice tapi melihatnya di depan rumah sambil menangis membuatku kasihan bagaimanapun dialah wanita yang dua tahun ini mengisi hari-hariku walaupun pertengkaran sering terjadi. " ada apa kamu kemari bukankah hubungan kita sudah berakhir" sapaku sambil menghampirinya. " kenapa kamu benar- benar memutuskanku apa karena kamu sudah punya wanita lain, hebat sekali ramdan" sambil terus saja menangis. " ingat ruby kamu yang memutuskanku jadi jangan seakan-akan aku yang bersalah, dan gadis itu dia tidak ada urusannya dengan putusnya hubungan kita" jawabku penuh penekanan dan tidak semuanya bohong karena memang ruby yang memutuskanku walau memang benar sudah ada alice disisiku. " kamu tidak pernah seperti ini sebelumnya, kamu selalu datang menemuiku saat kita putus tapi kulihat diakun sosmedmu teryata ada wanita, apa aku perlu mendatanginya sebagai wanita pengganggu" terus saja dia memaki sambil menangis " sudah ku bilang ini tidak ada hubungannya dengan dia aku saja yang sudah lelah dengan sikapmu jadi jangan pernah ganggu dia. cepat sekarang kamu pulang" sebenarnya aku mulai malu dilihat orang."aku tidak akan pulang sampai kamu mau kembali padaku" jawabnya sambil terus terisak " masuklah kedalam mobil akan kuantar kamu pulang" kucoba dengan lembut. "tidak ramdan aku hanya ingin kita kembali dan tinggalkan wanita itu" aku jadi semakin bingung " masuklah" kupeluk dia dan dia akhirnya menurut.
" kuantar kamu pulang lagian sekarang hujan" kuarahkan kemudiku menuju rumahnya " aku tidak mau pulang ramdan sudah ku bilang aku tidak mau pulang aku hanya ingin bersamamu dan kembali padamu jadi melapskan dia kumohon, ku yakin kamu juga masih mencintaiku kan?" ucapnya panjang lebar " aku memang memcintaimu tapi aku benar-benar tidak bisa kembali padamu, aku akan mengantarmu pulang" kutatap dia merasa kasihan " jika mau tidak mau kembali padaku aku akan melompat dari sini" jawabnya dengan penuh ancaman " jangan konyol ruby" tak kalah keras namun brugg tiba- tiba ruby benar-benar melompat dari mobil dan membuatku kaget kuhentikan mobilku dan ku bopong dia karena tak sadarkan diri dan kubawa dia kerumah sakit dan setelah memastikan semuanya baik- baik saja kuantar ruby pulang. "kumohon ramdan kembalilah padaku, aku tak bisa hidup tanpa kamu" lagi- lagi dan kulihat wajahnya begitu sedih " tolong ruby jangan buat aku bingung" dan aku meninggalkanya pergi setelah ku baringkan dia di tempat tidur. rasanya kasihan melihat ruby seperti itu aku tidak sampai hati melihatnya tapi punya alice sekarang dan aku sudah terlambat menjemputnya kuharap dia tidak marah padaku.
***
setelah sampai di apotek ku dikagetkan dengan rama yang tiba- tiba datang ke apotek dan tiba- tiba meberiku bingkisan yang berisi kue dan makanan yang dia ucapkan untuk makan malamku. aku terkejut hingga aku hanya menerima tanpa mengucapkan kata apapun padanya " aku menunggu dirumah " ucapnya dan dia beranjak pergi sedang aku tidak bergeming. "ada apa?" tanya rian dia teman satu siftku hari ini dan membuyarkan lamunanku " dia mantanku dan memberiku ini kamu mau? " sambil melihatkan bungkusan itu " sepertinya enak " rian malah yang kegirangan. kusimpan bungkisan itu dan kubagikan dengan rekan kerjaku. sekarang aku bingung dengan kata-katanya yang akan menungguku dirumah " bagaimana ini apa aku harus pulang. kalau tidak aku pergi kemana?" dan berhasil membuatku pusing aku tidak mau bertemu rama aku takut aku iba dan kasian lagi padanya aku enggan berdalih segala macam padanya.
setelah jam kerjaku habis ramdan meperti biasa menjemputku " aku tidak mau pulang kerumah" kataku dan ramdan mengerutkan dahinya " kenapa?" tanyanya heran. " rama tadi datang ke apotek dan dia bilang kalau dia akan menungguku dirumah" jawabku ragu. " bagus kalau gitu biar sekalian aku bicara padanya " jawabnya antusias " tidak rama, aku takut akan terjadi keributan antar aku ke apartemen orang tuaku saja" kulihat ramdan menghela napas " baiklah" akhirnya dia mengalah. setelah sampai di apartemen dan kulihat jam sudah malam ku telpon bi indun yang tetanggaku yang selalu menolong pekerjaan rumahku jika aku malas mengerjakannya dan memastikan kalau rama sudah pulang dan bi indun bilang rama menungguku dari sore hingga baru saja dia pulang dan aku lega mendengarnya. esoknya aku pulang pagi- pagi sekali dengan memesan taksi online, setelah tiba dirumah kulihat ada bingkisan diteras rumah dan ku tahu itu dari rama karena itu adalah kue favoritku setiap rama akan datang kerumah hatiku merasa sangat kasihan pada rama tapi aku juga tidak mau tejebak lagi pada kisah yang sama. setelah kejadian itu rama sesekali mencoba menghubungiku tapi aku tidak pernah mengangkat telpon atau membalas pesannya. dan akhirnya rama menyerah dan sudah tidak lagi menghubungiku.