sungguh betapa terkejutnya aku ketika ramdan tiba- tiba mengatakan kalau dia menyukaiku. bagaimana mungkin kita baru kenal seminggu dan ramdan tiba- tiba bicara seperti itu terlebih lagi dia tau bahwa aku memiliki kekasih walau aku baru saja mengatakan yang sebenarnya pada ramdan perihal aku tidak menyukai rama. setelah lama aku sembunyikan perasaan ini dari setiap orang akhirnya aku bisa bicara pada ramdan dan itu membuat hatiku merasa lega.
aku memang mulai menaruh perasaan pada ramdan tapi aku bukanlah wanita yang bisa mendua aku takut jika ini akan berakhir sama melepaskan melepaskan orang untuk orang lain tapi aku tidak mencintainya aku tidak mau terjadi lagi sehingga aku benar- benar butuh waktu untuk memikirkanya karena aku juga bukan orang yang suka mendua. apapun keadaannya aku tidak mau dicap sebagai playgirls. setelah pembahasan itu aku tidak ingin bicara banyak otakku berpikir kesana kemari peryataan ramdan membuatku bahagia sekaligus bingung bahkan hingga aku sampai dirumah aku benar- benar tidak bisa tidur memikirkan segalanya. apalagi ramdan bilang setiap hari dia akan datang kerumah untuk menjemputku itu adalah hal yang aku impikan karena selama ini itulah yang aku irikan dari teman-temanku. aku punya jabatan bagus, gaji yang bagus tapi perhatian pria yang sepertinya aku tidak punya dan ramdan akan mewujudkannya. mekirikannya saja aku sudah sangat senang.
setelah seminggu ini aku menghabiskan waktu pulang dan pergi dengan ramdan. hingga semua waktu liburkupun aku habiskan dengan ramdan dan rasanya aku menemukan diriku yang dulu. aku yang ceria yang tertawa lepas ketika bersama pria dan setelah putus dengan adi aku memang seperti kehilangan hatiku aku selalu bersikap dingin pada pria karena hatiku benar-benar hancur bahkan rama tak bisa mengembalikan hatiku hingga ramdan datang dan benar benar membuatku seperti ketergantungan pada dirinya.
hari ini rama datang kerumah sehingga ramdan tak aku ijinkan datang dan mengirim pesan karena aku tidak mau dicap wanita yang tidak baik dan ramdan mengerti dengan posisinya yang masih belum jadi pacar karena aku belum juga memutuskan rama. bel rumah bebunyi dan aku menemuinya " aku harus siap" batinku karena aku janji pada ramdan akan memutuskan rama hari ini. " hallo sayang aku kangen banget sama kamu" ucapnya seraya mencium keningku dan aku tak bergeming " masuklah, ku ambilakan minum" ku tinggalkan dia dan aku bingung akan memulai dari mana.
ku sodorkan minum padanya dan aku duduk disampingnya. " kau sangat cantik sekali hari ini sayang, dan ini aku bawakan oleh-oleh untukmu semoga kamu suka" tiba- tiba rama memberiku beberapa paperbag. dab kulihat isinya ada tas baju dan itu dari merek ternama membuatku semakin bingung untuk memutuskannya. " kamu tidak perlu memberiku hadiah seperti ini ku yakin ini mahal" desahku dan ku simpan dimeja pemberian rama. " tidak apa sayang semuanya untuk wanita terbaiku karena aku sangat menyanyangimu alice" jawabnya dengan mata berbinar dan sukses membuatku merasa bersalah.
"sayang jangan lupa makanya!" Tiba - tiba ramdan mengirimiku pesan padahal aku sudah melarangnya. kuyakin dia sengaja melakukannya dan aku tidak membalas pesannya sialnya rama mengambil ponselku dan membuka pesan dari ramdan bahkan chat sebelumnya yang penuh perhatian " siapa ramdan" tanyanya tanpa menatapku. " dia temanku" jawabku ragu. " jangan terlalu nakal ya sayang" balasnya dan selalu saja dia tidak pernah marah bahkan aku sendiri bingung dia menyukaiku atau tidak karena sepertinya dia tidak cemburu.
setelah seharian dirumah akhirnya ramapun pulang dan aku juga gagal memutuskannya karena aku bingung harus bagaimana dia baik dan sekarang dia membawa berbagai macan belanjaan yang aku sendiri tidak pernah memintanya. kulemparkan pemberian rama diatas kasur aku sendiri bingung mau aku apakan barang- barang itu. mungkin akan aku berikan saja, karena semakin aku melihatnya aku dibeli oleh rama. kurebahkan badanku dan akupun terlelap.
***
Setelah berhari-hari bersama aku jadi tidak bisa jauh darinya. bahkan aku selalu merindukannya. tapi betapa kesalnya aku ketika liburnya kali ini dia tidak mau aku datang karena kekasihnya akan datang bahkan aku juga tidak boleh mengiriminya pesan. dia bialang dia akan mencoba memutuskan pacarnya tapi dia tidak mau pacarnya tau karena ada orang ketiga dan aku menurut saja.
setelah hampir seharian alice tak juga mengirimiku pesan dan tak ada kabar apapun hingga membuatku hampir gila karena dilanda cemburu dan kesak hingga terbesit olehku untuk membuatnya bertengkar dengan pacarnya dan dia mudah untuk memutuskannya. kukirim dia pesan dengan kata sayang dan aku tersenyum miring membayangkan kalau pacarnya akan marah pada alice. tapi alice tak juga membalas pesanku dan sukses membuatku frustasi semalaman hingga aku tidak sabar menunggu esok tentang apa yang terjadi.
hari ini alice masuk siang tapi aku berangkat pagi agar aku bisa mengobrol dulu dengannya. sesampainya dirumah alice aku langsung masuk karena alice sudah memberiku kunci cadangan kulihat kedalam rumah dan kulihat alice sedang mengemasi beberapa paperbag entah apa isinya karena tak telihat. ku peluk dia dari belakang " sedang apa sayang" dia melepaskan tanganku dan berbalik. " hah.. kamu membuatku kaget saja" terlihat dia mengusap d**a. " apa yang kamu pikirkan hingga kamu tidak sadar aku datang." tanyaku dan aku berbalik menuju kursi tamu. " rama. aku tidak bisa memutuskanya, maafkan aku" dengan wajahnya yang menunduk " kenapa?"
"dia terlalu baik dan aku tidak punya alasan untuk meninggalkannya" kulihat dia menarik napas. " biarka waktu yang menjawab aku tetap akan disini untukmu" jawabku mencoba menenangkannya karena dia terlihat sedih. kubiarkan dia memeluk dadaku dengan terisak walau hatiku juga sakit.
" cepatlah mandi, kita akan jalan-jalan sebentar agar kamu tidak jenuh" alice pun melepaskan pelukannya dan tersenyum lalu pergi ke kamar mandi. hatiku berkecamuk tak karuan teryata tak semudah yang dibayangkan mendapatkan alice. aku jadi penasaran pria seperti apa pacarnya alice sehingga dia sulit sekali melepaskannya. "kenapa kamu melamun" alice yang berhasil membuyarkan lamunanku. betapa kagetnya aku melihat alice memakai tangtop dan celana panjang dan blazer yang belum dia pakai dan berhasil membuatku beimajinasi melihat buah d**anya. "ouh sitt dia membuatku ingin meremasnya" otakku mulai gila. kutepis pikiranku dan melihat alice memaki blazernya. " ayo kita berangkat" ucap alice membuyarkan lamunanku. "Alice aku tidak suka kau memakai baju seperti itu ketika kau keluar ruma. aku tidak rela tubuhmu dilihat orang lain" aku jujur mengatakannya aku tidak mau mata-mata ja***g menikmati tubub sexy alice. " baiklah aku ganti baju" dia kembali ke kamar dan mengganti bajunya dengan yang lebih tertutup. sungguh aku suka karena dia menghargai keinginanku tanpa menolak dan itu membuatku merasa berarti, kamipun akhirnya berangkat.