"Gimana desain sepatu baru kita, Ngga? Udah jadi?" Rian bertanya di tengah meeting dadakan pagi ini. "Gimana menurut lo?" Angga bertanya seraya memberikan tabletnya, "Oke, nggak?" Radiv ikut melongok. Kerutan di dahinya tercetak jelas. "Apaan itu? Kok, ada pita warna-warni di situ? Lo mau bikin sepatu atau bungkus kado?" Semburnya, merasa sangsi dengan desain di tangan Rian. Wajah Angga berubah masam, "Tapi, kan, sepatu kayak gitu sedang tren di kalangan cewek-cewek?" "Tren darimananya? Please, deh, Ngga. Image Patronum itu sporty, simple, casual. Ini terlalu feminim dan—sorry to say, ya—agak norak menurut gue." "Nggak norak itu! Sesekali inovasi lah. Konsumen pasti bosan dengan desain yang itu-itu aja!" Angga berusaha menyanggah. "Inovasi apanya? Maksa itu namanya." "Maksa gimana?

