bab 11

1313 Kata
Larisa mulai menangis saat melihat papanya mulai melangkah pergi. " papa" panggil Risa lirih. papa menoleh dan tersenyum menatap Risa, saat papa mulai akan melanjutkan langkahnya, suara Larisa menghentikan langkah papa " jangan pergi pa!" pinta Risa. papa terkejut namun dalam hati bahagia, papa membalikkan langkahnya dan menghampiri Risa. " maafin papa nak" ucap papa sambil menghapus air mata Larisa. papa langsung memeluk Larisa dengan erat lalu mencium dahi Risa. " terima kasih putri papa" ucap papa menangis. " maafin semua kesalahan papa" " mama" panggil Risa. mama menoleh dengan pipi yang basah karena air mata. Larisa berusaha duduk, dengan sigap papa membantu Larisa. " maafin Risa ya ma, selama ini Risa udah bikin mama susah" ucap Risa terisak lalu memeluk mamanya. " Risa gak pernah nyusahin mama nak" mama memeluk Risa erat. " Puspita" panggil papa pada mama. Larisa melepas pelukan mama. menatap papa dan mamanya bergantian. " maafkan segala kesalahan saya" ucap papa. " semua sudah menjadi jalan Allah mas, dan saya ikhlas dengan semua ini" " papa, Risa minta maaf selama ini udah jadi anak durhaka sama papa" " Risa gak salah nak, papalah yang salah selama ini" " Risa seneng banget kita bisa kumpul disini sekarang, walaupun ini cuma sementara" ucap Risa dengan raut wajah sedih. " harus ikhlas nak" ucap mama " iya ma, insyaallah Risa ikhlas dengan semua ini". " assalamualaikum" salam Riyan dan bundanya yang baru sampai. " waalaikumsalam" jawab papa mama dan Risa. " bunda bawa makanan ni, pada belum makan kan?!" " makasih banyak ya nila, jadi ngerepotin kamu ni" ucap mama pada bunda. " gak sama sekali dong, buat calon mantu kesayangan bunda" ucap bunda tersenyum. " Risa mau SOP apa bubur nak" tanya bunda penuh kasih sayang. " sop aja deh Bun" jawab Risa. bunda menyiapkan SOP untuk Risa. " ini buat calon mantu kesayangan bunda" ucap bunda sambil menyodorkan semangkuk SOP. " makasih banyak ya Bun" ucap Risa tersenyum manis. " papa" panggil Risa. " ada apa nak" sahut papa " papa mau gak suapin Risa makan?" tanya Risa. " dengan senang hati dong nak, sini papa siapin ya" ucap papa lembut. Riyan yang menyaksikan tersenyum, dalam hati dia bersyukur perlahan semua nya kembali. " Puspita ayok makan dulu" ajak bunda. " kayanya cuma Riyan yang gak ditawarin makan " sindir Riyan terkekeh. " oh iya bunda sampe lupa sama putra bunda yang paling ganteng ini" ucap bunda " ya iya lah paling ganteng, putra bunda cuma satu, lagian juga kan bunda udah biasa lupa sama Riyan" ucap Riyan sambil menyuap makanan ke mulutnya. bunda terkekeh mendengar ucapan Riyan. " udah, udah, makan dulu, bercandanya nanti" ucap mama tapi Riyan makan sambil sibuk dengan ponselnya. " Riyan makan dulu, main hp nya nanti" bunda mengingatkan. " bentar Bun ini penting" ucap Riyan saat semua sedang makan tanpa percakapan, tiba tiba Riyan berdiri dengan raut wajah terkejut. " Bun, ma, Riyan permisi angkat telpon dulu sebentar" ucap Riyan dengan langkah terburu buru. " jangan lama lama Riyan"ucap bunda Riyan melangkah keluar, pandangannya tak sengaja bertemu dengan Risa, Riyan hanya tersenyum simpul. " halo, selamat malam captain Riyan!" ucap seseorang di telpon. " selamat malam, ada apa captain Randi!" captain Randi, adalah rekan kerja Riyan sekaligus sahabat Riyan. " saya hanya memberitahu bahwa besok captain Riyan harus flight ke Bali, dan penerbangan pukul 8 pagi" jelas Randi. " baik, terima kasih info nya captain Randi" " baik sama sama captain Riyan, saya tutup dulu" ucap Randi. " baik captain". Riyan mematikan ponselnya, kepala nya mendadak pusing memikirkan jadwalnya, kenapa jadwal flight nya tidak pada waktu yang tepat. disaat kondisi Larisa tidak memungkinkan, pasti Risa akan curiga pada nya. Riyan melangkah menuju ruangan Larisa, " bunda" panggil Riyan dari luar. " ada apa sih ni anak, masuk makan dulu Riyan" ucap bunda " urgent bunda, sini dulu" ucap Riyan dengan wajah cemas. " ada apa?" " jangan disini Bun, kita ke taman sebentar" ajak Riyan. " astaughfirullah ini anak" bunda mulai kesal. Riyan menarik tangan bunda agar segera ke taman. setelah duduk dikursi taman raut wajah Riyan tampak gelisah. " sebenarnya ada apa yan?!" " bunda, besok Riyan harus flight jam 8 pagi" .bunda terkejut dengan ucapan Riyan. " kok mendadak banget sih Yan?!" " iya bunda, barusan captain Randi telpon Riyan, dan besok harus penerbangan ke bali sekitar dua hari baru pulang" kelas Riyan " ya udah ayok kamu siap siap kita kebandara sekarang, kamu pulang dulu ke Jakarta, ambil penerbangan tercepat ke Jakarta" ucap bunda " Bun, masalahnya Larisa belum tau kalo Riyan pilot" ucap Riyan nyengir, memperlihatkan deretan gigi putihnya " ya ampun riyaaannn!, astaugfirullah ni anak" bunda mulai sewot. " niatnya mau kasih tau ke Risa nanti pas resepsi Bun" bunda tampak diam berpikir mencari alasan. " Bun, bunda! bantuin dong cari alesan biar Risa percaya, hehe" ucap Riyan meng iba. " ya udah itu mah gampang, sekarang ayok kamu pamitan dulu sama calon mertua dan calon istri kamu" ucap bunda tegas. bunda dan Riyan menghampiri Larisa. " gimana calon mantu bunda udah mendingan?" tanya bunda " Alhamdulillah lebih baik bunda" jawab Risa. " oh iya, bunda mau nganter Riyan dulu ke bandara ya nak, Riyan ada urusan mendadak, ayah tadi telpon katanya Riyan harus kekantor besok pagi pagi" " harus banget ya Bun malem malem gini?" tanya Risa. " iya sayang harus malem ini, soalnya urgent pake banget" sahut bunda terkekeh. " ya udah deh ati ati ya Bun". bunda mengambil tasnya dan bersiap. sedangkan Riyan menghampiri Risa. " maaf ya Risa, mas harus pergi sekarang" pamit Riyan. " iya mas gak apa apa kok, ati ati ya" ucap Risa lembut, Riyan mengangguk dan tersenyum. " cepet sembuh calon istriku" bisik Riyan ketelinga Larisa. seketika wajah Larisa berubah merah merona. Larisa menunduk tersipu malu. setelah itu Riyan menghampiri papa dan mama, berpamitan pada mereka. " hayo bisikin apa? tanya mama meledek Riyan dan Larisa. " rahasia dong ma" sahut Riyan terkekeh " kok muka anak papa jadi merah begitu" papa ikut meledek Riyan dan Risa. Riyan dan Larisa sama sama tersenyum malu. " udah ayok Riyan" ajak bunda. " Riyan berangkat dulu ya, assalamualaikum" " waalaikumsalam " sahut papa mama dan Risa. Larisa masih mematung, dengan pipi uang masih Merah merona. ' sampe ketemu lagi calon suamiku' batin Risa. *** Riyan masih membelah jalan raya Bandung yang sedikit ramai, menikmati suasana kota Bandung malam hari. " Riyan!, tadi kamu bisikin apa sih ke mantu bunda" suara bunda mengejutkan Riyan. " bunda kepo deh" sahut Riyan sedikit kesal karena bunda mengejutkannya. " kamu belum makan kan, sini bunda suapin" ucap bunda sambil mengeluarkan kotak dari paperbag. " ya ampun bunda" " kesehatan juga penting yan, bunda khawatir kalo kamu belum makan" ucap bunda lembut. " sini kamu aaa" ucap bunda sambil menyodorkan sendok. " udah mau nikah juga masih kek anak kecil" ucap bunda terkekeh. Riyan menguyah menikmati makanan nya sambil melihat lihat keluar jendela. akhirnya Riyan sudah selesai makan dan sampai di bandara internasional Husein Sastranegara. " udah sampe Bun" " ya terus?" jawab bunda meledek. " baru kali ini Riyan males banget buat tugas" " yang lagi jatuh cinta mah beda hawa nya" ucap bunda mencibir Riyan. " udah ah, bunda mah gitu" Riyan cemberut. " udah sana berangkat" ucap bunda " bunda mau oleh oleh apa dari Bali?" tanya Riyan " bunda mau oleh oleh kamu pulang secepatnya dengan kondisi sehat walafiat" " aamiin, insyaallah Bun" jawab Riyan tersenyum. Riyan pamit pada bunda, mencium punggung tangan bunda. " hati hati ya nak, jangan lupa doa" pesan bunda sambil memeluk Riyan " assalamualaikum" " waalaikumsalam" Riyan keluar dari mobil melambaikan tangannya pada bunda. Riyan segera memesan tiket pesawat dengan jam tebang tercepat menuju Jakarta. tepat pukul 21.00 Riyan sampai di bandara Sukarno Hatta. bersyukur Riyan masih sempat istirahat untuk penerbangan besok pagi. Riyan segera memesan taksi online menuju apartement nya. setelah sampai Riyan langsung membersihkan diri dan istirahat.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN