16

1142 Kata

"Nala, sudah tidak lagi bekerja?" Nala memalingkan pandangannya dari mantel yang sedang ia jahit, pada raut ibunya yang cemas. Dia tidak kembali ke rumah, dan memilih untuk pulang ke rumah ibunya. Sekedar melepas penat, dan melihat ibunya yang baik-baik saja. "Tidak," Nala mendesah. "Aku akan mencari pekerjaan. Jangan khawatir. Apa Ibu perlu sesuatu?" Taya menggeleng. Saat dia menatap putrinya dan berpikir untuk mengatakan yang sebenarnya, dia urungkan. Nala melirik ekspresi ibunya. Saat dia menatap matanya, dan Taya melarikan tatapan itu ke arah mantel yang tengah putrinya jahit. "Ini mantel kesayanganmu? Sudah lama sekali. Ibu menjadi sedih karena tidak lagi bisa membelikan mantel yang baru untukmu." Nala tersenyum. "Ibu sudah pernah membuatkan yang lebih baik daripada harus membel

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN