Vale memandangi jari manisnya yang terlihat semakin manis dengan melingkarnya benda mungil terindah yang tak pernah luput menghadirkan senyumannya saat memandangi benda tersebut. Tunggu, apa itu? Ia melepaskan benda itu dari jari manisnya, lantas menyipitkan matanya upaya mengamati benda itu lebih saksama. Kedua matanya seketika membulat penuh saat didapatinya sebuah ukiran yang begitu kecil pada logam tersebut. RV, apa maksudnya? Tanya batinnya mewakili kerutan halus pada keningnya saat ini. Inisial namanya adalah “VR” yang berarti Valecia Rain. Ah, ataukah mungkin itu inisial nama lelaki itu? Ia masih terngiang dengan begitu jelas akan sebuah kalimat sederhana yang membuat dirinya merasakan ‘panas-dingin’ saat itu juga. “Revano Valdinho, milikmu sekarang, Valecia Rain.” Revano Vald

