Mobil Bagas kini sudah terparkir di area parkiran Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. Mereka pun turun dari mobil dengan tergesa-gesa. Menghampiri sekumpulan orang yang datang dengan tujuan yang sama pula dengan mereka. Satu dinding dengan tempelan kertas yang berisikan nama-nama korban pun mulai dikerumuni banyak orang. Bagas pun melakukan hal yang sama, memastikan apakah nama Calya benar-benar ada di sana. “Kamu tunggu di sini, aku mau ke sana dulu liat nama Calya, oke?” ucap Bagas pada Dea. Ia menjauhkan Dea dari kerumunan tersebut, tak ingin jika wanita itu sampai terdorong atau terdesak dengan orang lain. Bisa bahaya dengan kandungannya nanti, pikir Bagas. Dea pun menganggukkan kepalanya ragu, hatinya terus memohon kepada Tuhan agar hal ini tidak benar-benar nyata. Aga

