Sadarnya Dea

1061 Kata

Bagas berjalan tergesa-gesa menuju ruang VVIP, tempat di mana Dea dirawat. Wajahnya terlihat sangat gelisah, bahkan keringat yang mengalir di pelipisnya pun tak ia hiraukan sama sekali. Tatapannya jatuh pada mamanya yang baru saja keluar dari bilik itu, ia pun segera menghentikan langkahnya dan mendekati wanita paruh baya itu. Langkahnya berhenti bertepatan dengan Dito yang juga menyusul dari belakangnya.  "Ma, Dea di mana?" tanya Bagas dengan napas yang terengah-engah. Pria itu terlihat berusaha menormalkan detak jantungnya. "Kamu dari mana saja, hah?! Istrimu berjuang di dalam, sementara kamu bersenang-senang di luar?!" Suara mama Bagas terdengar tinggi mengomeli pria beranak satu itu. Bagas pun hanya bisa menundukkan kepalanya, pasrah menerima segala omelan dari mamanya. Bodoh. Baga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN