Mobil milik Bagas berhenti di depan loby sebuah gedung mewah yang menjulang tinggi dengan kukuh. Ia pun melangkahkan kakinya keluar dari mobil tersebut dengan tergesa-gesa dan bergegas masuk ke dalam gedung tersebut.
Dalam hatinya, ia merasakan gelisah akan keadaan istrinya saat ini. Bodoh rasanya meninggalkan Dea yang tengah berjuang untuk hidupnya demi seorang wanita ular seperti Clara.
Tetapi, ia sangat takut. Takut jikalau video tersebut sampai tersebar ke tangan kedua orang tuanya, pasti mereka akan memisahkannya dari Dea dan anaknya. Dan hal itu sama artinya dengan merenggut nyawanya secara perlahan-lahan.
Bagas pun melangkahkan kakinya memasuki lift, ia pun menekan tombol delapan yang merupakan lantai tujuannya.
Ting!
Pintu lift terbuka, memperlihatkan beberapa orang yang men
